part 19 (re-post)

12.5K 804 131
                                    

"Siapkan helikopter sekarang juga!" Perintah ali. Jeffri menggangguk dan langsung meninggalkan ruangan ali.

Begitulah ali sekarang, jika ia mendengar kondisi alif sedang tidak baik2 aja ia langsung pergi mrnemui alif tak peduli sedang berada dimana dan sesibuk apa.

Seperti sekarang, begitu mendengar alif sakit ia langsung terbang kejakarta dari landon. Padahal di landon ia sedang sangat sibuk bahkan sebentar lagi akan ada rapat besar dengan pengusaha dari korea. Rapat ini yang akan menentukan nasib perusahaannyA DI landon, namun ia tidak memedulikannya karena yang menjadi prioritas nya sekarang adalah alif putra semata wayangnya itu.

Masa bodoh dengan nasib perusahaan itu. Toh ia masih punya banyak cabang perusahan lain yang pastinya akan diwariskan ke alif  di landon dan juga beberapa negara lain teruman dinegarannya sendiri.

Dengan bangkrut satu perusahaan nya itu juga tidak akan membuat ia jatuh miskin. Lebih baik ia kehilangan perusahaannya daripada kehilangan putra tercinta.

*
*
*

Dengan langkah tergesa-gesa ali berjalan menuju apartement prilly membuat jeffri yang seallu berjalan dibelakangnya harus berlari kecil agar tidak tertinggal jauh dengan tuannya.

Sesampai didepan pintu apartemen, ali yang memang sudah tau sandi apartemen langsung menyelonong masuk tanpa permisa dulu.

Didalam terdengar tangisan alif sesegukan.

"Unda dedeq au unclee unda!!" Ucap alif dalam tangisannya.

Prilly yang sedari tadi menggendong alif tidak tau harus berbuat apa. Pasalnya ia tidak tau apakah ali akan pulang atau tidak  setelah memberi tahu ali soal keadaan alif.

Prilly hanya berpikir bahwa ali tidak akan pulang secepat yang ia butuhkan karena kesibukannya di kantor. Ia menduga jika seandainya ali pulang pun pasti akan pulang besok atau lusa.

Ia tidak sadr bahwa sebenarnya ali sudah sampai kejakarta bahkan sekarang sudah ada di dalam apartemen nya.

Aliya  yang mondar mandir dari tadi di ruang tengah terkejut dengan kehadiran ali dan jeffri. Ia tidak percaya bahwa ali akan pulang sAngat cepat dari yang ia bayangkan.

"Alif dimana kaia?" Tanya ali dingin namun terkesan panik.

"Untung kamu pulang cepat! Prilly sedang menenangkannya dikamar!" Jawab aliya buru.

Tanpa berkata apa2 lagi ali langsung masuk ke kamar prilly yang tak tertutup itu.

Betapa kagetnya ali saat melihat alif dalam gendongan prillly sedang menangis sesegukan. wajah alif terlihat sangat pucat dan lemas dengan dagunya di tempatkan pada bahu prilly yang berdiri membelakanginya.Ia juga mendengar alif  sedang memanggil2 namanya.

"Alif sayang kamu kenapa nak?" Ali langsung mendekati prilly dan langsung mengambil alih alif dari prilly.

Prilly yang melihat ali sudah berada didepannya itu tersontak kaget. Pasalnya ia tak percaya apa yg dilakukan ali demi alif.

"Uncleeee!" Rengek alif maaih dalam sezegukannya. Ia langsung mengalungkan tangan pada leher ali dan mwnyandarkan wajahnya pada dada ali.

"Iya sayang!! Tenang ya!! Unclee sudah ada disini!" Ali mengelus elus pundak alif penuh kasih syang.

"Badan kamu panas sekali nak!" Ali begitu panik saat merasakan panasnya suhu putra kecilnya itu.

"Sudah berapa lama alif begini?" Lanjut  Tanya ali dengan nada sedikit marah pada prilly

" Su,,sudah 2 hari yang lalu!" Jawab prilly trrgagap2 Karena tak sanggup dengan tatapan dingin ali.

"Apa? 2 hari! Trus kamu baru kasih tahu aku tadi siang! Kamu tu sadar gak sih hah!" Seru ali pelan namun penuh penekanan. Ia tidak mau berteriak karna takut alif akan kaget.

Alif Rindu Ayah, Bunda!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang