" aku permisi, ini terakhir kali aku menjadi dokter anda uchiha-san, aku tidak sudi direndahkan seperti ini, akanku rekomendasikan dokter lainnya padamu, permisi", dengan hati dongkol sakura pergi meninggalkan tempat terkutuk itu,

Sasuke tidak bergeming dipembaringannya, hanabi mulai menggerutu sambil mengurut pergelangan tangannya yang terluka, "akan kutuntut wanita sialan itu", ucapnya.

"berani kau sentuh dia, kau akan berurusan langsung denganku", ancam sasuke tidak main-main, sudah cukup dia melihat wanitanya disakiti oleh orang tidak waras ini, jika dia berani macam-macam terhadap sakura, dia pastikan j*lang sialan ini akan menerima akibatnya.

Hanabi tidak mempercayai apa yang baru saja dia dengar, "kau membelanya lagi, AKU TUNANGANMU BRENGSEK",

Sasuke menatap tajam kearah hanabi, "siapa yang kau sebut tunganmu? Aku tidak sudi mempunyai tunangan sepertimu, bermimpilah, sampai kapanpun kau tidak akan pernah mendapatkanku, kau bisa saja mengelabuhi orang tuaku bahkan kakakku dengan tingkah manismu itu, tapi tidak denganku, bahkan tingkah lakumu lebih rendah dari seorang j*lng. Sangat murahan",

Hanabi tersenyum sinis, "bagaimanapun usahamu untuk menolakku, pada akhirnya kita tetap akan menikah sasuke-kun, aku pastikan itu, kau milikku, tidak akan kubiarkan kau dengan wanita selain aku, lagi pula, perusahaanmu masih membutuhkan dana dari hyuga bukan, jika kau berkhianat denganku, jangan salahkan aku jika nanti dalam hitungan bulan Uchiha Corp akan hancur lenyap tidak bersisa",

Rahang sasuke mengeras mendengar ancaman dari hanabi, otot-otot dalam persendiannya menegang seketika, dia mengepalakan kedua tangannya dimasing-masing tubuhnya, dia membenci keadannya yang tidak menguntungkan untuknya kali ini, 'sialan',

Hanabi tersenyum menang, "jadilah anak yang baik sasuke-kun, aku akan melupakan kejadian kali ini, tapi tidak dengan yang akan datang", hanabi menyeringai licik.

.

.

.

.

Sakura tengah mengompres lebam pada pipinya, dia melihat jiplakan tangan hanabi yang masih membekas dipipinya, 'f*ck', belum lagi sudut bibirnya yang terasa perih akibat sudut bibirnya yang pecah akibat tamparan dari wanita bar-bar milik uchiha sasuke itu, dalam hati sakura sudah menentukan untuk menjauhi kedua troble maker tersebut.

'god, sudah berapa kali aku mengumpat dalam sehari', batinnya.

Tenten memasuki ruangan sakura, dia terkejut melihat sakura tengah mengompres pipinya yang terlihat membengkak dengan kantung es batu.

"astaga sakura, apa yang terjadi padamu, siapa yang melakukannya", pekik tenten khawatir.

Sakura menggeleng pelan dengan sesekali ringisan keluar dari bibir tipisnya, "bukan apa-apa, hanya sebuah kesalah pahaman belaka, tidak usah dipikirkan",

Tenten masih menatap sakura tidak tenang.

"oh iya, ada apa kau datang kemari tenten", tanya sakura berusaha mengalihkan percakapan.

"aku hampir lupa, aku mau menyerahkan data perkembangan pasien –pasienmu", tenten menyerahkan beberapa map pada sakura. Sakura menerimanya dengan senang hati.

"tenten, bisakah kau bicara pada tayuya untuk menggantikanku menangani pasien VVIP nomor 2 itu", pinta sakura

Tenten mengeryit heran, "ada apa memangnnya, tumben kau mengalihkan tugasmu begini", tanya tenten curiga.

"bukan apa-apa, tolong kau sampaikan saja pesanku itu, oke, aku ingin segera pulang sudah jam 5 sore, kasihan triplet dirumah sendirian", ucap sakura yang segera berbenah.

"baiklah, sampaikan salamku juga untuk anak-anakmu yang menggemaskan itu, rasanya aku sangat merindukan mereka, ajaklah mereka kemari sesekali", ucap tenten.

Sakura terkekeh pelan, " iya nanti akan kusampaikan",

Tenten dan sakura meninggalkan ruang praktek kerja sakura. Sakura melangkah meninggalkan rumah sakit, sesekali dia membalas sapaan dari perawat, staf, maupun pasien yang bertegur sapa dengannya.

Belum juga dia keluar dari pintu keluar rumah sakit seseorang sudah mencegatnya terlebih dahulu. Tatapan sakura berubah datar kembali melihat siapa yang menghampirinya, yup siapa lagi kalau bukan hanabi.

Hanabi berhenti sekitar satu meter dari sakura, tangannya bersedekap didada dengan gaya angkuhnya, sorot mata memandang tajam dan terkesan merendahkan sakura. Sakura sangat tidak suka dengan wanita ini, SANGAT.TIDAK.SUKA. tekannya.

"ada apa nona, kau masih belum puas menyalurkan emosi labilmu itu, atau kau masih ingin menuduhku menggoda calon suamimu", sindir sakura, astaga dia benar-benar tidak ada waktu untuk melayani wanita licik dihadapannya, dia ingin sekali segera pulang kerumah dan berkumpul bersama buah hatinya.

Hanabi mendecih tidak suka mendengar sakura yang terlihat meremehkannya, "cih, aku hanya ingin mengingatkanmu B*TCH, jaga batasanmu, aku bisa saja menghancurkan hidupmu bahkan hidup orang orang disekelilingmu jika aku mau, aku yang berkuasa disini, dan kau,.." hanabi mendorong bahu sakura menggunakan telunjuk lentiknya, "hanyalah kerikil kecil yang harus segera aku singkirkan dari jalanku, jangan berani menantangku nona, atau kau akan berurusan langsung dengan HYUGA",

Sakura menggertakkan giginya, dia menatap balik kerarah hanabi, "dari ucapanmu seakan menegaskan kalau aku benar-benar penganggu dalam hubungan asmaramu ya nona hyuga, apa kau takut aku akan merebut tunanganmu itu huh, apa kau merasa terancam disini. Kau merasa rendah diri dari ku begitu, benar. Dengar bocah, aku tidak peduli siapa kau, dari mana asalmu keluargamu,atau tunganmu sekalipun aku tidak peduli. Silahkan kau ambil tunganganmu dan bawa dia kekonoha jika kau merasa aku adalah ancaman untukmu, aku tidak peduli, sekarang menyingkir dari jalanku, kau membuang waktuku disini dengan omongan tak berguna, cih",

Sakura berjalan dengan tergesa menuju mobilnya yang dia parkirkan di basemen rumah sakit. Meninggalkan hanabi yang sedang kesal setengah mati pada sakura.

'akan kubalas kau dokter sialan'

.

.

.

Tbc

.

.

.

hey semua, aku up kembali, makasih buat apresiasi kalian di kolom komentar kemarin, 

pada gereget ya sama hanabi, hehehe

maaf nih, aku nggak bisa langsung masukin plot triplet bertemu sasuke di part ini, tapi kuharap kalian bakalan suka

bye bye

oh iya, plis tinggalin komen dan vote kalian ya... aku menunggu reaksi kalian

Little Secret (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang