Senja yang sesingkat itu mampu membuatnya bahagia. Maka akan kubuat hidupnya seindah senja, seluas kebahagiaan awan. Tapi dalam waktu yang lama.
"Ara mau jadi pelukis ya?".
Gadis yang ditanya terhenyak kaget, ia menoleh ke sumber suara. Ia juga menghentikan aktivitas melukisnya ditembok. "Sejak kapan kamu kesini?", pertanyaan itu terlontar dari bibir tipisnya.
"Seharusnya aku yang tanya, ngapain kamu kesini sendirian? Kalau ada apa-apa gimana?", tampak nada khawatir dari balasan pria yang sedari tadi berdiri menatap gadis itu.
"Ya maaf", jawabnya sambil menundukkan kepala. Pasti pria itu sedang merajuk. Bukan Ara namanya yang tidak bisa menemukan akal agar pria itu tak merajuk. Tiba-tiba sebuah ide terlintas dibenaknya. Ara yakin idenya akan membuat pria itu tak merajuk lagi.
"Aku nglukis ini buat kamu", jawabnya percaya diri. Dan benar, pria itu tersenyum seketika setelah mendengar ucapan gadis manis itu. Langkahnya mendekat menuju ke Ara dan tangannya mengelus rambut Ara lalu tersenyum dan berkata "Makasih, tapi kalau mau apa-apa kasih tahu aku dulu".
Ara mengangguk semangat dan menyunggingkan senyum semanis mungkin. Membuat pria yang menatapnya gemas sesekali ia menyubit pipi gembul milik Ara. Entah apa yang terjadi sekarang, mereka telah terhanyut dalam tatapan yang mendalam. Ara memutuskan kontak dengan malu, wajahnya sudah sangat memerah sekali.
Ara menengok ke arah jendela agar menghindari tatapan pria itu. Semburat warna orange nampak menyilaukan dari awan yang ingin bermetamorfosa "Wah senja !! Ikut yuk ke depan", Ara mengambil beberapa alat lukis dan juga canvasnya. Pria itu tersenyum melihat tingkah laku Ara yang terlihat senang sekali padahal hanya sebuah senja sore hari. Hal itu yang membuatnya memilih gadis seperti Ara, yang sangat polos dan periang juga pemaaf.
"Mau nglukis apa?", tanya pria itu seraya membantu Ara menyiapkan tempat melukisnya.
"Senja", tatapannya tak beralih dari luasnya gambaran senja yang indah dari langit. Sejenak Ara berpikir, ia menyesuaikan lebar dan panjang canvas dengan lukisan senja di langit membentang luas itu, agar bisa cukup di canvasnya yang kecil.
"Yah, kayaknya ada yang lebih menarik ya daripada aku?", Ara tak sadar jika pria itu sudar berada disampingnya dan menatap Ara dengan penuh takjub. Tak ada yang lebih menarik menurutnya selain menatap Ara, gadis itu sangat cantik menurutnya. Mata karamel mudanya, bulu mata lentiknya, alis yang agak tebal. Ia menyukai semua yang ada pada Ara.
"Jangan nglihatin aku kayak gitu", katanya sambil melirik ke arah pria itu. Setelah memposisikan tempat melukis, jari-jarinya dengan lincah memoles lukisan yang sangat indah. Pria itu tak melihat lukisan Ara ataupun senja di hamparan langit, ia hanya fokus menatap gadis manis itu membuat Ara gugup. Tapi Ara sebisa mungkin menyembunyikan perasaannya itu.
Tak butub waktu lama, 20 menit lukisan bertema senja iti sudah jadi. "Yeaayy !! Udah jadi",teriakan Ara membuat pria itu tersadar dari lamunannya. Ia segera menggeleng-nggelengkan kepalanya mengumpulkan kesadarannya.
Ara yang menyadari itu hanya terkekeh. "Lukisan ini buat kamu, disimpen ya", ucapnya lembut yang mendapat balasan anggukan serta senyuman dari pria itu. Sesaat Ara terkesima dengan senyuman pria itu. Bahkan ia sendiri malu mengakuinya kepada pria itu bahwa memang dirinya tampan.
"Sudah mau malam, pulang yuk" ajak pria itu yang mendapat balasan anggukan dari Ara. Pria itu menuntun pelan Ara agar turun dari tempat itu, sementara ia bisa turun sendiri. Tempat itu menjadi saksi bisu antara mereka. Sebuah tempat yang tak ada seorang pun yang tahu keberadaannya. Sebagai tempat penenang pikiran dan lelah mereka.
Rumah pohon.
[LAra]
Gimana cerita aku? Comment dong kasih saran gitu. Komentar kalian buat aku tambah semangat !!
Kenapa sih judulnya LAra?? Akan dijawab di next berikutnya.
Jangan lupa vote dan comment sekali lagi...
See you next part guys !!!
YOU ARE READING
LAra
Teen Fiction"Hallo para speises jamblo. Temen gue mau nyanyi nih. So, dengerin ya". Kakinya melangkah menuju atas panggung cafe, semua pasang mata mengarah ke arah gadis berperawakan tinggi ini. ".Gue mau bawaain lagu dari Laluna - Selepas Kau Pergi. Buat kalia...
