Sorry not Sorry

1.2K 101 10
                                    

Ekhem.....hai author baru sadar kemarin itu banyak typo nya wkwk...author pikiran nya lagi ke bagi2 sama UAS sih T_T jadi gak sempet di baca2 lagi langsung di publish.
Maaf ya,sekitar 2-4 Chapter lagi tamat kayaknya(kalo gak tamat ya di tamat-tamatin pokoknya yang penting tamat githu)

______________________________

Tsunade meletakan gelas nya di depan meja kayu yang hanya berukuran 120×60 centimeter  itu tanpa melihat tamu nya terlebih dahulu.

Hiashi kaget dengan kehadiran tsunade di depan nya,sepertinya tsunade masih belum menyadari keberadaan nya.

'Cantik' pikir Hiashi yang melihat tsunade sekarang ini walaupun tubuhnya hanya di balut daster murah kampungan yang gampang sobek dengan sekali tarik,tapi pesona tsunade tidak pernah berubah bahkan setelah 17 tahun lamanya.

"Ini silahkan di minum tuan"ucap tsunade lembut yang kemudian mulai menatap tamu di depan nya.

"Ka...kau?"ucap tsunade terkejut yang langsung membelalakan mata nya.

Tsunade berniat menghindar dari pria di hadapan nya itu,dan dengan cepat ia menarik lengan hinata untuk turut ikut bersama nya.

Tapi sayang di saat tsunade menarik tangan hinata,Hiashi dengan cepat mengapai tangan tsunade.

Mereka akhirnya jadi saling menarik satu sama lain,sementara hinata bingung apa yang sedang terjadi 'Apa sekarang lagi lomba 17 agustusan?'  Pikir hinata.

"Lepaskan tangan mu "bentak Tsunade pada hiashi dengan wajah memerah.

"Tidak ,dengarkan aku dulu "ucap Hiashi dengan pelan dan menatap mata tsunade dengan lekat.

Entah karna tatapan hiashi yang begitu mengoda atau suara hiashi yang terdengar begitu seksi sehinga Tsunade dengan patuh mulai melepaskan gengamannya pada tangan hinata.

"Aku akan membawa hinata"ucap hiashi dengan lembut,namun malah menyulut amarah Tsunade.

"TIDAK,HINATA MILIKU DIA ANAKU" ucap tsunade kalap dengan berteriak ke arah Hiashi.

"Aku akan tetap membawa hinata..." Hiashi mencoba berucap lagi namun keburu di potong oleh Tsunade.

"DIA ANAK KU KAU TIDAK BERHAK MEMBAWANYA"ucap Tsunade dengan wajah yang sudah memerah sempurna.

"Dengarkan aku dulu"Hiashi menangkup wajah Tsunade dan mulai menatap nya lagi.

"Aku memang akan membawa Hinata,tapi tentu nya aku juga akan membawa mu"ucap Hiashi dengan lembut.

"Lalu bagaimana dengan istrimu ?"ucap tsunade yang mulai melunak.

"Kurasa dia tidak akan marah "ucap Hiashi dengan seringai di wajahnya.

"Bagaiman mungkin istri mu tidak akan marah melihat wanita jalang ada di rumahnya dan mengangu suaminya?" Ucap Tsunade dengan nada yang lumayan tinggi.

Hiashi mendekatkan tubuhnya 'cup' hiashi mencium tsunade di dahi nya "stt...jangan bicara seperti itu pada dirimu sendiri" ucap hiashi sembari menempelkan jari nya di bibir merah tsunade.

"A..apa maksud mu ?" Tanya tsunade gelagapan,entah kenapa hanya Hiashi yang dapat membuat nya gugup dan berdebar secara bersamaan,walaupun dulu dia memiliki banyak pelangan pria tampan.

"Tentu saja kau yang akan menjadi istriku"ucap Hiashi dengan senyum di wajahnya.

"Istri pertama dan mungkin terakhir untuk ku "lanjut hiashi lagi tanpa melepaskan senyuman di wajah kokohnya.

Why To Go(Sasuhina)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang