Chapter 6

273 47 7
                                    

Mingyu harusnya tahu sejak awal kalau berurusan dengan seorang Bae Irene adalah sebuah masalah untuknya. Gadis yang menyandang status sebagai seniornya itu sudah beberapa minggu ini terus mengganggunya. Mengganggu disini dalam artian mengikuti Mingyu kemana pun. Gadis itu juga sering memberikan hadiah pada Mingyu, membuatnya merasa tidak enak. Dan posisinya disini sangat serba salah. Ia tidak ingin menerima hadiah dari Irene, tapi ia juga tidak enak menolaknya karena Irene adalah seniornya.

Tadinya Mingyu tidak pernah berpikir jika kehidupannya di sekolah menjadi berubah karena Irene. Awalnya Mingyu bertemu Irene secara tak sengaja ketika pemuda jangkung itu tengah berlari di koridor saat istirahat makan siang karena ponselnya tertinggal diatas mejanya, lalu ditengah perjalanan, Mingyu tak sengaja menabrak Irene yang berjalan pelan di depannya. Saat itu Irene mendapat hukuman dari guru sastra karena gadis itu mengumpat di kelas, membuatnya dihukum dengan membawa setumpuk buku sastra yang baru datang dari perpustakaan ke ruang guru yang mana kedua tempat itu berada di lantai berbeda. Ketika Irene hendak membawa setumpuk buku-buku itu naik ke lantai 2 tempat ruang guru berada, ia tak sengaja tertabrak oleh Mingyu, membuat buku-buku yang ia bawa terjatuh berantakan di lantai koridor. Mingyu yang sebenarnya sedang buru-buru tidak langsung pergi begitu saja. Ia berjongkok, mengambil buku-buku itu dan membawanya, berniat membantu Irene karena ia tak sengaja menabraknya hingga semua buku itu jatuh. Dan Mingyu benar-benar membantu Irene dengan membawa setumpuk buku sastra yang berat itu naik ke lantai 2 menuju ruang guru.

Awalnya pertemuan itu hanyalah karena ketidak sengajaan. Dan Mingyu juga saat itu murni hanya ingin membantu Irene. Tapi karena pertemuan itu lah kehidupan Mingyu di sekolah menjadi berubah total. Sejak kejadian di koridor, Irene tak henti-hentinya mengekori Mingyu, mencoba mencari perhatiannya. Awalnya tidak terlalu ketara karena gadis itu hanya sering mondar-mandir di depan kelas Mingyu, sama sekali tak berani mendekat apalagi bicara. Tapi lama-kelamaan kelakuan gadis itu semakin menjadi sejak mereka bertukar nama. Irene mulai suka mengekori Mingyu, menonton Mingyu latihan basket setiap Kamis sore sepulang sekolah, membawakan Mingyu minum ketika latihan, memberikan beberapa hadiah mahal seperti baju, sweatpants, jaket, dan masih ada banyak lagi, bahkan gadis itu juga sering membuatkan bekal makan siang untuk Mingyu, membuat Mingyu kadang tidak bisa makan siang bersama teman-temannya dan juga Wonwoo.

Dan selain Mingyu, yang dibuat risih oleh kelakuan Irene adalah teman-teman Mingyu, Soonyoung dan Minghao. Bagaimana tidak? Gadis itu dengan tidak tahu malu duduk di satu meja yang sama dengan mereka, tapi sama sekali tidak menyapa, menatap saja tidak. Gadis itu hanya memberikan seluruh atensinya pada Mingyu. Lalu soal bekal, beberapa kali Mingyu harus absen makan siang bersama mereka karena gadis itu membawakan Mingyu bekal makan siang, untuk membuat Mingyu tidak bisa makan bersama mereka. Lalu saat latihan basket, gadis itu selalu datang dan tak pernah absen sedikit pun. Sebenarnya datang untuk melihat tim basket latihan tidak apa-apa, hanya saja yang mengganggu adalah suara teriakan Irene untuk Mingyu, lalu ketika gadis itu dengan seenaknya pergi ke ruang istirahat untuk anggota tim lalu menghampiri Mingyu sambil melayangkan aegyo pada Mingyu.

Tapi Mingyu tak berpengaruh. Ia risih.

Dan ada satu orang lagi yang merasa risih dengan kehadiran Irene di dekat Mingyu. Dia adalah Wonwoo.

Sudah beberapa hari ini Wonwoo merasa tak nyaman dengan kehadiran Irene di dekat Mingyu. Kapan pun Wonwoo tengah bersama Mingyu, gadis itu akan muncul tiba-tiba dan mengganggu. Mingyu sendiri juga salah karena meladeni, membuat Wonwoo merasa justru ia lah yang mengganggu.

Wonwoo merasa Irene memonopoli Mingyu darinya. Dan ia tidak suka.

.

.

The Red Thread of Fate | MeanieWhere stories live. Discover now