Bukan Yang Sempurna #14

15K 687 10
                                    

PAGI yang bukan seperti selalu Iman bangun dengan senyuman lebar . Akhirnya satu-satunya kekasih hati dunia akhirat telah menjadi miliknya yang sah .

Dahlia yang meringkuk kesejukkan dalam dakapannya dipeluk lagi erat .

Tubuh kecil itu semestinya sejuk kerana tidur tanpa sebarang alas dibadan hanya ditutup dengan comforter .

"Sayang , thank you for the last night . I will keep it as my first sweet moments" bisiknya perlahan .

Rambut Dahlia yang terjuntai di dahi diselak ke belakang telinga . Dari dulu perasaan sayang dan cinta pada gadis ini tidak pernah utuh malah makin kuat didada .

Setiap waktu dia akan berdoa pada Pencipta semoga Tuhan mempertemukan dia dengan Dahlia setelah 7 tahun terpisah . Membawa diri daripada manusia yang ego hingga terpaksa meninggalkan kekasih hatinya .

Dahlia merengek kecil sebelum dia tiba-tiba bangun dari berbaring dengan mata terpejamnya . Iman juga bersila dari baring memandang Dahlia kehairanan .

Dah kenapa bini aku ni ?

"Sayang ? "

"Baby , semalam kita buat apa ? " laju mata yang selalunya bulat kini sepet memandang Iman .

"Kita buat baby , sayang " ujar Iman . Malu pula dia nak cakap benda yang sepatutnya Dahlia dah tahu sendiri .

"Kenapa buat baby ? Baby tak sihat ke ? "

Okay that's it

Isterinya mengigau sampai tanya macam-macam .

"Sayang ni ! Tanya macam tu pulak malulah baby . Dia ni " terus Iman meniarap memekup muka dengan bantal .

Argh malu !!

Sengaja Dahlia mengusik Iman . Sebenarnya dia dah bangun lama dah sebelum Iman bangun dan mengucapkan kata-kata manis dia .

Tapi sebab nak dengar luahan Iman jadi dia berpura-pura tidur .

Dahlia menolak tubuh Iman supaya terlentang . Terus kepalanya diletakkan di dada bidang Iman yang tanpa baju .

"Thank you for everything . Thank you because staying with me no matter what , baby . Thank you sebab tunggu saya walaupun 7 tahun kita terpisah . Thank you sebab kuatkan diri awak dan tak sia-siakan hidup awak . Terima kasih sebab mulakan persahabatan kita dan akhirkan dengan pernikahan .

7 tahun sayang . 7 tahun bukan waktu yang singkat . 7 tahun ambik waktu yang lama untuk saya membesar dan 7 tahun cukup untuk awak menjadi kuat . Saya sayang awak . Sayang saya pada awak sejak 7 tahun yang lalu tak pernah berubah . No one can replace you baby . No one .. i love you Taufiq Al-Iman . I love you so much " ujar Dahlia ikhlas .

Panjang berjela mengucapkan kasih padanya .

Iman memejamkan mata . Dia tersenyum . Finally , the girl he addictive with , the girl he in love with , the girl who keep the key of his heart just said to him , she love you like you did .

Ingin sahaja dia menangis gembira tetapi dia tahan tidak mahu merosakkan suasana romantik ini . 

"I love you more baby , i love you more than you love me . Please stay and never leave me , sayang . No matter how big the storm , promise me we be in the raining day together . "

Dahlia mengangguk laju . Dia tersenyum kecil . Kini dia tidak perlu takut lagi untuk meluahkan rasa sayang dia terhadap suaminya .

"Let's go and prepair ourself . We're going to Namsan Tower today " bisik Iman memberi kata putus . Tersengih Dahlia mendengar kata-kata Iman.

Yeay jalan jalan !

---------------

"BABY lapar " cebik Dahlia sambil mengusap perutnya . Iman mengemam bibir sebelum menarik lembut pipi Dahlia.

"Okay sayang nak makan apa ? Baby actually tak pernah lagi makan dekat area Namsan ni . Why not kita naik atas dulu ? Then kita beli jajan ? Lepas balik Namsan nanti kita pergi dinner terus . Okay ? "

Dahlia tersengih lalu anggukan kepala . Mereka beriringan masuk kedalam cable car setelah Iman mendapatkan tiket .

Setelah tiba di Namsan Tower Iman terus menarik Dahlia masuk kedalam kedai yang mengkhaskan penjualan mangga cinta .

Mereka membeli sepasang mangga bersaiz kecil berbentuk hati . Mereka perlahan menghampiri pagar yang telah menempatkan berjuta mangga yang ditulis ayat diatas .

Kata orang jika menulis sesuatu diatas mangga ini merupakan satu perjanjian . Dahlia menjauhkan Iman sedikit untuk menulis sesuatu . Iman menjeling Dahlia kerana mereka terpaksa berjauhan .

Dahlia menjelirkan lidah lalu dia leka menulis sesuatu . Sesudah siap dia mendekati Iman tetapi dia menyorokkan mangganya dibelakang .

Iman tersenyum ke arahnya . Iman membuka mangga itu lalu disangkutkan dipagar yang sedikit lapang .

Dahlia tersenyum membaca nota ditulis Iman .

"Ti amour , My love .  If you fall , i'll pick you up , if not , i will lay down with you . I love you , Wifey . LiaXIman forever ♡ "

Dahlia menyangkutkan mangganya pula dia menyelitkan mangganya agar sentiasa rapat dengan mangga milik Iman .

"He used to be my crush . Without unexpected now he is my angel of my life . I love you husband . LiaXIman forever ♡ "

Nampak tak keserasian mereka ? Haha dengan tak sengaja menulis nama gabungan dia dan Iman . Iman memeluk bahu Dahlia . Sisi kepala Dahlia diciumnya.

Pemandangan kota Seoul dari atas membuatkan mereka leka menikmati pemandangan .

Iman menarik bahu kanan Dahlia rapat dengannya . Kadang sisi kiri kepala Dahlia dikucup .

"Terima kasih " ujar Iman sepatah .

Dahlia mendongak memandang Iman disisinya . Iman tunduk memandang Dahlia sambil tersenyum kecil .

Rambut Dahlia yang terjuntai di dahi walaupun sudah memakai bennie dibetulkan .

'Terima kasih untuk segalanya . Sebab terima baby dalam hidup sayang tanpa ragu-ragu " bisik Iman menjatuhkan dahi dia pada dahi Dahlia . Tangan kiri dan kanannya sudah naik memekup dan kadang mengusap pipi Dahlia lembut .

Walaupun aku bukan yang sempurna

Dia , Bidadari Tak Bersayap . Episode 14

Dia , Bidadari Tak BersayapWhere stories live. Discover now