24

33.6K 2.3K 51
                                    

Alfaro dan Karina sekarang sedang berada di rumah orang tua Alfaro. Sampai sekarang Cheril masih belum di temukan. Bahkan Radit yang selalu mengawasi gerak gerik Jason tidak menemukan ada hal yang mencurigakan. Hal ini membuat kesehatan Joyce semakin menurun. Joyce yang biasanya ceria menjadi mudah murung.

Alfaro sengaja membawa Karina ke rumah orang tuanya hari ini agar Karina dapat menghibur Joyce.

Alfaro dan papanya sedang duduk di taman belakang sedangkan Joyce dan Karina sedang di dapur mempersiapkan minuman ringan untuk mereka.

"Kau baik-baik saja nak? Bagaimana keadaan cucu mama? " Joyce mengelus perut Karina yang membesar.
"Sekarang sudah tujuh bulan kan? Usia kandungan Cheril tidak jauh dari usia kandunganmu" Joyce menerawang. Dia sangat merindukan Cheril anak bungsunya itu.

"Cucu mama baik-baik aja ma, aku dan Alfa rutin cek ke dokter" Karina tersenyum.

"Apa kalian sudah tahu jenis kelaminnya? "Joyce terlihat penasaran.

"Belum ma karena setiap di usg cucu mama ini selalu sembunyi jadi jenis kelaminnnya belum bisa di ketahui" Karina terkekeh dan teringat bagaimana reaksi Alfaro setiap kali mereka cek ke dokter. Alfaro sangat penasaran dengan jenis kelamin calon anaknya jadi dia suka kesal sendiri setiap usg karena jenis kelamin anak mereka belum bisa di ketahui.

"Oh begitu, mama doakan semoga selalu sehat dan lancar sampai saatnya kamu melahirkan ya nak. Mama kepingin sekali melihat cucu mama" Joyce kemudian memeluk Karina lama.
" Kamu harus bisa menjaga cucu mama ya soalnya si Alfa tuh sama seperti Radit, kaku banget" Joyce kembali mengelus perut Karina.

"Iya ma" jawab Karina.
"Mama baik aja kan, kenapa wajah mama pucat sekali? " Karina terlihat khawatir melihat Joyce.

"Mama baik aja nak, memang selama ini hanya kurang bisa tidur karena memikirkan Cheril"

"Mama jangan khawatir, Nana yakin Cheril pasti baik-baik aja. Sekarang kita ke taman ma"

"Ayo"

Karina berjalan beriringan bersama Joyce menuju ke taman belakang tapi saat mereka baru sampai di luar rumah, Joyce tiba-tiba terjatuh dan pingsan. Kepalanya terbentur dan mengeluarkan darah.

"Mama" teriak Karina dan membuat Radit serta Alfaro melihat ke arah mereka.

Radit dan Alfaro segera menghampiri Joyce.

" Sayang" Radit segera menggendong Joyce dan membawanya ke rumah sakit.

Karina dan Alfaro mengikuti dari belakang.

**
Radit terus mengenggam tangan Joyce dan berdoa semoga wanita yang dia cintai ini segera sadar.

"Bangun sayang" bisik Radit.

Dokter datang dan memeriksa keadaan Joyce.

"Bagaimana dokter keadaan Joyce? "

"Tuan Radit bisa ikut ke ruangan saya"

"Baiklah"
" Alfa kamu jaga mama sebentar ya" Radit pun mengikuti dokter.

Alfaro mendekati mamanya dan dia merasa sedih. Dia anak tertua di keluarga ini tapi dia tidak bisa menjaga mamanya dan adik-adiknya terutama Cheril. Menghilangnya Cheril membuat kondisi Joyce semakin menurun.

"Maafin Alfa ya ma, Alfa janji akan mencari Cheril biar mama bisa kembali ceria lagi"

Alfaro melirik ke arah Karina yang sekarang sedang duduk di sofa.
"Kau lelah? "

"Tidak,aku senang bisa menjaga mama di sini"

"Beritahu aku jika kau lelah, aku akan mengantarmu pulang" kata Alfaro.

**
Jason sedang menggendong Cheril, wanita yang dia cintai. Kemudian dia mendudukkan Cheril di atas sebuah kursi roda.

"Aku tahu kau bosan tapi bersabarlah ya sayang demi calon anak kita, dokter mengatakan kau tidak boleh banyak bergerak apalagi menempuh perjalanan jauh sekarang saja kau harus beraktifitas di atas kursi roda ini" Jason mengecup bibir Cheril dengan penuh kasih sayang.

"Aku merindukan mamaku"

"Aku tahu, bersabar ya"

Jason sangat mencintai Cheril dan dia akan selalu menjaga Cheril. Banyak hal yang harus dia lakukan demi menebus perbuatannya dulu pada Cheril karena dia sudah sangat membuat Cheril terluka.

**
Radit menatap Joyce sendu dan dia mengelus pelan pipi Joyce. Dokter mengatakan bahwa kondisi Joyce tidak stabil. Kesehatan jantungnya menurun karena Joyce  terlalu memikirkan Cheril. Jika kondisi Joyce terus menurun maka Radit bisa kehilangan Joyce.

Radit mengecup punggung tangan Joyce dan perlahan Joyce membuka matanya.

"Radit" panggilnya sambil tersenyum.

Radit membalas senyuman Joyce bahkan dia mengecup bibir Joyce.

"Dimana Alfa dan Nana? " tanya Joyce.

"Mereka di luar tadi Nana lapar jadi mereka membeli makanan"

Joyce tersenyum kemudian memandang Radit dalam. " Aku lelah Radit, aku juga takut"

" Apa maksudmu? "

"Aku tahu kondisi kesehatanku karena aku yang merasakannya. Mungkin aku tidak akan bisa terus bersamamu dan anak-anak serta cucu kita"

"Ssstttt jangan bicara seperti itu"

"Maaf jika aku egois Radit tapi aku tahu jika aku duluan pergi darimu kau pasti kuat sedangkan aku jika kau pergi dariku,aku tidak akan bisa" Joyce menangis.

"Tolong jangan bicara seperti itu mama" Alfaro ternyata sudah berada di ruangan Joyce bersama Karina.

Alfaro mendekati Joyce dan memeluknya. Memeluk mamanya yang dia sayang.

"Mama janji mau melihat anakku lahir dan mama juga berjanji mau melihat anakku tumbuh besar jadi mama harus kuat ya" Alfaro tersenyum pada mamanya.

Joyce terharu mendengar Alfaro, dia tidak ingin meninggalkan suami, anak-anaknya serta cucunya. Dia masih ingin melihat mereka dan mendampingi cucunya sampai dewasa tapi dia merasa kondisi tubuhnya semakin menurun.

Joyce menangis kemudian dia mengigit bibirnya menahan sakit di dadanya. Radit segera memanggil dokter.

Alfaro mengepalkan tangannya menahan emosi. Dia hampir putus asa mencari keberadaan Cheril. Hanya Cheril yang bisa membuat mamanya kembali ceria.

**
Alfaro mengusap wajahnya kasar, dia melihat ke arah papanya yang juga melakukan hal yang sama. Sekarang mamanya harus masuk ruang ICCU. Kondisinya semakin ngedrop dan sekarang mamanya tidak sadarkan diri.

Adik-adiknya yang lain juga sudah datang untuk menjenguk mama mereka dan hanya Cheril yang tidak ada. Alfaro harus bisa menemukan Cheril demi mamanya.
#
#
#
#
#
Awalnya mau saya end di part ini tapi sekarang belum saatnya.
Maaf utk typo yg ada.
By:queen_carol

Alfa dan Karina (Sudah Ada Versi Ebook)Where stories live. Discover now