15

34.5K 2.3K 33
                                    

Alfaro terlihat sangat emosi sekarang. Dia bahkan meninggalkan Karina sendiri di rumah. Dia harus menyelesaikan masalah Cheril. Sebelumnya dia menyewa seorang detektif untuk mencari ayah Karina. Pria tua itu harus mendapatkan hukuman atas perbuatannya. Alfaro akan memastikan pria tua itu tidak akan berbuat kejahatan lagi.

Saat Alfaro kembali ke rumah dan masuk ke kamarnya,dia melihat Karina sudah tertidur. Alfaro mendekati Karina dan melihat bahwa Karina baru saja menangis. Terlihat dari jejak air mata di pipinya.

Alfaro menyentuh jejak itu dan bekas luka Karina. Karina pasti merasa sakit hati karena sikap Alfaro tadi tapi Alfaro juga tidak bisa mengontrol emosinya. Adiknya terluka dan sekarang mamanya sakit. Mamanya yang selalu ceria dan sehat sekarang sedang terbaring lemah.

"Bangun" kata Alfaro mengguncang pundak Karina.

"Ehmmm" Karina membuka matanya dan langsung terduduk saat melihat Alfaro sudah ada di depannya.

"Bersiaplah, besok pagi kita akan segera kembali ke London bersama mama papaku"

Hanya itu yang di ucapkan Alfaro kemudian dia pergi lagi meninggalkan Karina sendiri. Bukannya Alfaro membenci Karina hanya saja dia masih sangat emosi sekarang. Dia takut menyakiti Karina jika melihat Karina menjaga jarak darinya. Alfaro jenuh juga jika selalu melihat sikap Karina kepadanya. Karina hanya bisa diam, mengangguk, menunduk dengan wajah takut. Alfaro merasa dia bukan monster jadi dia tidak suka di pandang seperti itu oleh Karina wanita yang dia cintai dan wanita yang sedang mengandung anaknya.

Karina hanya bisa diam setelah melihat Alfaro pergi. Jujur, jauh di lubuk hatinya dia ingin Alfaro dekat dengannya walaupun terkadang keraguan melanda hatinya.

**
Semenjak menghilangnya Cheril semua menjadi tidak sama lagi. Sudah sebulan Cheril tidak ada kabar bahkan saat mereka mencari Jason, Jason terlihat tidak mengetahui kemana Cheril pergi.

Joyce menjadi sakit sejak itu dan Radit sangat terluka melihat wanita yang dia cintai bersedih dan sakit. Alfaro lebih merasa bersalah karena dia merasa telah gagal menjaga Cheril dan membuat mamanya sakit.

Alfaro menjadi lebih sering marah walaupun dia berusaha untuk tidak lepas kendali di hadapan Karina. Sebulan Alfaro menghindari Karina hanya karena tidak ingin menyakiti Karina.

Karina yang merasakan semua itu menjadi sadar bahwa sebenarnya dia membutuhkan Alfaro dan menginginkan Alfaro. Tidak ada lagi pelukan mesra dan kecupan dari Alfaro. Alfaro tidak tidur bersama Karina,dia memilih tidur di sofa.

Karina mengelus perutnya dan kembali menangis. Dia beranggapan bahwa Alfaro membencinya karena ayahnya. Karina benci dengan keadaan ini, dia benci karena dia harus menjadi anak pria jahat itu. Dia benci menjadi penyebab kesedihan sebuah keluarga yang bahagia. Ibu mertuanya sangat baik padanya tapi semenjak beliau sakit, Karina tidak bisa menemuinya karena dia terlalu lemah untuk di temui. Hanya anak-anaknya dan ayah mertuanya yang bisa masuk menemui mama mertuanya.

Karina juga terlalu malu mencoba untuk menemui ibu mertuanya. Dia malu karena dia beranggapan ini karena ayah jahatnya itu.

Terdengar pintu di buka dan saat Karina membalik tubuhnya terlihat Alfaro masuk dan langsung menyampirkan jasnya di sofa. Alfaro membuka kemejanya dan menggantinya dengan baju kaos santai. Setiap pulang kerja Alfaro akan ke rumah orang tuanya untuk menemani mamanya. Saat ini juga akan sama seperti kemarin. Alfaro akan pergi dan baru kembali saat Karina sudah tertidur.

Alfaro tidak menyapanya tapi tidak juga marah padanya. Tidak ada senyum disana seperti dulu walaupun Karina menolaknya. Karina yakin Alfaro sudah bosan padanya. Karina sadar mungkin karena dia yang terlalu tidak peka.

Alfa dan Karina (Sudah Ada Versi Ebook)Where stories live. Discover now