19

32.3K 2.3K 45
                                    

"Menyesal" satu kata itu yang sekarang terlintas di pikiran Alfaro saat mengajak Karina berjalan ke sebuah mall. Maksud hatinya ingin menyenangkan Karina tapi dia malah menjadi emosi sekarang. Bagaimana Alfaro tidak emosi jika Karina menjadi melawannya dan bersikap genit.

Karina merengek padanya sekarang agar diizinkan berfoto dengan salah satu model pria. Hari ini ada acara peluncuran model pakaian pria terbaru di salah satu butik dan yang menjadi modelnya adalah salah satu model pria yang cukup terkenal.

Tentu saja Alfaro tidak akan mengizinkan hal itu. Dia tidak akan rela Karina berfoto sambil memeluk pria lain.

"Ayo pulang Nana" kata Alfaro datar sambil berjalan keluar mall. Dia menggandeng tangan Karina agar mengikutinya.

"Alfa izinkan aku ya" bujuk Karina.

Karina sendiri memang menjadi salah satu fans dari model pria tersebut. Keberuntungan baginya jika sekarang dia bertemu dengan idolanya.

"Gak" Alfaro terus berjalan menuju ke mobilnya.

"Alfa izinkan aku ya, aku ngidam ingin berfoto dengan model pria itu" Karina tidak berbohong jika dia ingin berfoto dengan model pria itu hanya saja jika dia bilang karena ngidam Karina tidak terlalu yakin karena dia memang ngefans dengan model pria itu.

"Jangan bawa-bawa anakku jika ingin bersikap genit seperti ini" bentak Alfaro dan Karina terdiam.

"Aku... Aku hanya ingin berfoto saja"

"Oh ya tapi kulihat kau malah genit dengan pria itu. Sikapmu itu udah seperti jalang"bentak Alfaro lagi dan kali ini hati Karina sakit.

Alfaro mengatainya jalang dan itu sangat kasar. Karina menangis karena rasa sakit di hatinya.

"Aku bukan jalang" teriak Karina sambil memukul dada Alfaro. Entah dia mendapat kekuatan dari mana bisa berteriak dan memukul Alfaro. Hatinya sudah terlalu sakit.

"Kau memang brengsek Alfa, kau selalu menyakiti hatiku" teriak Karina.

Dia berlari menjauh dari Alfaro tapi Alfaro berhasil menahannya dan memaksanya masuk ke dalam mobil. Karina berusaha keluar dari mobil tapi Alfaro menahannya dan mengunci pintu mobil.

Karina masih menangis dan memberontak dari Alfaro. Alfaro mencengkram pundak Karina dan melumat bibir Karina.

"Lepaskan" Karina berusaha mendorong tubuh Alfaro.

"Diam Nana, aku lakukan ini karena aku mencintaimu dan aku tidak ingin kau dekat dengan pria lain"

Karina memandang tajam pada Alfaro. Dia sudah terlanjur sakit hati dengan perkataan dan sikap Alfaro yang selalu kasar. Karina selama ini sudah mulai berusaha menerima Alfaro apalagi dia sedang mengandung anak Alfaro.

Alfaro memasangkan seatbelt pada Karina kemudian melajukan mobilnya. Karina memandang keluar jendela sambil menangis. Alfaro hanya diam, jujur saja dia tadi merasa sangat kesal pada Karina. Rasa cemburu telah membakar dirinya dan membuat dia tidak sabar.

**
Sesampainya di rumah, Alfaro membukakan pintu mobil untuk Karina. Karina keluar tapi dia malah mencoba kabur. Dia berlari tapi Alfaro lebih sigap. Dia menahan tubuh Karina dengan memeluknya kemudian menggendong Karina menuju ke rumah.

Alfaro membawa Karina ke kamar dan mendudukkannya di atas tempat tidur.

"Apa sih maumu Nana? "

"Pergi" bentak Karina.

"Tidak akan aku biarkan" Alfaro balas membentak Karina.

"Kau itu jahat" Karina melempar Alfaro dengan bantal tapi Alfaro hanya diam.

Alfa dan Karina (Sudah Ada Versi Ebook)Where stories live. Discover now