Part 3 of 3 (1): Cantonese Congee

729 64 20
                                    

"Wonwoo... kau berhutang satu penjelasan untukku."

Pria itu menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu setelah mendapatkan panggilan masuk dari sahabatnya itu, "Jeonghan hyung... dia hanyalah guru renang Somi."

"Hanya itu?"

Pria dingin itu memijit pelipisnya pelan, "Kenapa Jisoo hyung mengatakannya kepadamu bahwa aku meminta alamat Junhui..."

"Bisakah kau menceritakan segalanya kepadaku? Ayolah..."

"Apa yang harus kuceritakan kepadamu?"

"Aku tidak dapat menyangka bahwa kau mengenal Wen Junhui dan... kenapa kau merawatnya?"

"Apakah aku harus menjawab pertanyaanmu?"

"Tentu saja!"

"Dia adalah orang yang membantu Somi, baiklah kututup dulu panggilan ini."

"Kalian berdua menghilang saat malam pertunanganku..."

Wonwoo melebarkan kedua matanya dan menatap pria yang sedang tidur itu, "Aku akan menutup panggilan ini, jika tidak dia akan terbangun."

"Tunggu!"

Wonwoo mematkan panggilan sahabatnya kemudian mematikan teleponnya. Dia memandangi Junhui dan terdengar suara gerak gerik yang tidak pernah didengar olehnya. Matanya menerawang ke seluruh ruangan untuk mencari sumber suara itu. Dan dia bangkit untuk mencarinya.



Junhui terbangun di pagi itu itu dengan sedikit rasa sakit di kepalanya. Matanya menerawang ke sekitar tempat tidurnya yang terdapat dua buah pil obat, segelas air minum dan buku novel yang terletak di sebelah kakinya dengan keadaan terbuka.

"Wonwoo..."

"Wonwoo-ya," panggil Junhui dengan sedikit keras namun tidak mendapatkan jawaban. Matanya membulat ketika pikiran yang menghantuinya kembali datang lagi.

Dan itu membuatnya gelisah.

Dengan segera ia bangkit dari tempat tidurnya, mencoba untuk mencari sosok itu, sosok yang dengan seenaknya telah meninggalkannya. Ia meraih gagang pintu apartment dan mendapati Wonwoo yang berada di hadapannya dengan plastik yang ia dapat dari restoran.

"Junhui?" tanya Wonwoo canggung dan Junhui malah memeluknya, membuat semuanya menjadi semakin canggung bagi pria dingin itu.

"Syukurlah kau kembali..." gumamnya pelan di telinga Wonwoo dan kemudian mengeratkan pelukannya. Dia hanya dapat membeku ketika Junhui melakukannya hingga ada suara yang memecahkan keheningan itu.

Junhui melepaskan pelukan mereka dan melihat seekor kucing hitam yang duduk manis di lantai, mengeong. Junhui hanya dapat tersenyum canggung dan melihat Wonwoo yang lebih memilih untuk merendahkan badannya dan mengelus bulu hitam kucing itu.

"Kau mengejutkanku lagi..." ucap pria dingin itu.

"Dia..." gumam Wonwoo, "kucingmu?"

"Ah, ya, mungkin atau begitulah."

Pria itu tersenyum kecil mendengarkan jawaban canggung yang dilontarkan oleh Junhui. Wonwoo lalu bangkit kembali dan kemudian memasuki tempat tinggal Junhui.

"Kau membeli apa?" tanya Junhui perlahan dan Wonwoo meletakkan belanjaan miliknya di atas meja makan yang berada di dapur itu.

"Kau pasti lapar bukan?"

Junhui hanya dapat menatap Wonwoo dengan tatapan sedikit bingung. Wonwoo menatapnya terheran-heran, "Kau mau makan?"

"O― oh, kau membelikan ku makanan?" tanya Junhui dan Wonwoo memutar bola matanya, "Kalau begitu buat apa aku keluar?"

Can We Have More Night? - WonHuiWhere stories live. Discover now