Chapter 5

23 5 2
                                    

Kaze dan Sehun sekarang berada di kedai bubble tea langganan mereka. Mereka duduk di meja dekat jendela.

"Zee chagi, nanti malam ku jemput ya"ujar Sehun
"Terserah kamu saja"balas Kaze
"Emm Zee chagi aku ingin bertanya sesuatu, tapi kamu janji jangan marah ya"ujar Sehun
"Ehh tanyakan saja"jawab Kaze santai sambil meminum bubble teanya
"Emm kenapa sihh kamu nggak pakai marga Taehe eomma saja, begini maksudku, sejak appa kamu meninggal kan kamu, Taehe eomma dan Suho hyung pindah ke korea dan berganti marga menggunakan marga Taehe eomma. Suho hyung yang tadinya Nakama Suho, sekarang menjadi Kim Joonmyeon, lalu kenapa kamu nggak ganti marga kamu?"tanya Sehun hati hati
"Memangnya kenapa kalau aku nggak memakai marga Kim seperti eomma dan oppaku, kamu nggak suka ya kalau aku masih memakai marga appaku?"Kaze bertanya balik
"Ehh bukan begitu Zee, kamu jangan marah dong, aku kan cuma bertanya"ujar Sehun gelagapan, sedangkan Kaze menanggapinya dengan ekspresi datar.
"Zee chagi~ jebal jangan marah buing~buing~ chagiya~ buing~buing~"bujuk Sehun menggunakan aegyeo andalannya.

Kaze yang melihat Sehun melakukan aegyeo pun mencubit kedua pipi Sehun gemas.

"Kiyowooo"ujar Kaze gemas seraya mencubit pipi Sehun.
"Aww aww yakk, appo Zee chagi"kata Sehun sambil mengelus kedua pipinya.
"Mianhae Hunnie"uja Kaze ikut mengelus pipi Sehun.
"Hmm gwenchana"ujar Sehun singkat
"Kamu marah?"tanya Kaze
"Tidak"jawab Sehun
"Nggak. Kamu marah sama aku"ujar Kaze
"Hahh... Zee, aku nggak marah sama kamu. Kamu tahu sendirikan kalau aku paling nggak bisa marah sama Zee chagiku tersayang ini"kata Sehun sambil memegang tangan Kaze
"Ohh ya, kamu belum menjawab pertanyaanku"lanjut Sehun
"Hahhh... aku tidak punya alasan untuk merubah margaku"ujar Kaze
"Tapi kan Zee, Taehe eomma dan Suho hyung mengganti marga mereka"kata Sehun
"Itu bukan alasan untukku merubah margaku"balas Kaze
"Zee, kamu masih belum bisa mengikhlaskan kepergian appa kamu benarkan, itu sebabnya kamu tidak mau merubah margamu, jujur sama aku"ujar Sehun menatap dalam dalam mata Kaze. Kaze terdiam sesaat sebelum menjawab
"Ya, kamu benar. Apa yang baru saja kamu bilang itu benar"ujar Kaze
"Zee, kamu nggak bisa seperti ini terus. Kamu nggak bisa terus berlarut larut dalam kesedihan. Kamu harus bisa mengikhlaskan kepergian appamu. Appamu pasti sedih diatas sana karena melihat putri bungsunya yang cantik ini terus bersedih dan tidak bisa mengikhlaskannya"ujar Sehun lembut pada Kaze.

Tangis Kaze pecah mendengar ucapan Sehun. Sedangkan Sehun berusaha untuk menengkan Kaze. Dia - Sehun - pindah ke samping Kaze dan memeluknya.

"Ssttt uljimma Chagiya~"ujar Sehun mencoba menenangkan Kaze dengan mengelus punggung Kaze. Tak lama kemudian suara tangisan Kaze berganti dengan dengkuran halus. Sehun juga dapat merasakan nafas Kaze yang mulai teratur, menunjukkan kalau Kaze tertidur.

Dia - Sehun - pun menggendong Kaze ala bridal dan berjalan keluar kedai, dia meminta tolong pada security untuk membukakan pintu mobilnya. Setelah pintu mobil dibuka, Sehun langsung meletakkan Kaze di tempat duduk navigator dan menutup pintu, lalu dia berjalan mengitari mobil dan masuk kedalam mobil.

Sehun menurunkan tempat duduk Kaze dengan hati hati, lalu dia melepas jas sekolahnya dan dia gunakan untuk menyelimuti tubuh Kaze. Setelah itu Sehun memasang sabuk pengaman, lalu menjalankan mobil Lamborgini Veneno Road street merah miliknya menuju kediaman Kaze.

* Di Lain Tempat *

Han Tae Tae berdiri tak jauh dari Chanyeol, dia terus memperhatikan Chanyeol yang duduk di depan pusara sambil menangis.

Mengendikkan bahu Tae pun berlalu pergi dari sana. Setelah keluar dari area pemakaman hujan tiba tiba turun, dia pun cepat cepat masuk ke dalam mobil. Saat akan menyuruh supirnya untuk menjalankan mobil, dia merasa ada yang kurang, lalu dia mengingat ingat apa yang kurang. Sedetik kemudian dia menepuk jidatnya, dia lupa kalau tadi dia menaruh tasnya di dekat pusara Harabeoji dan Halmeoninya.

MY ENEMY IS MY LOVE [HIATUS]Where stories live. Discover now