"Ini Lingga ya? "

"Iya"

"Oh, ini Mamahnya Kiky". Lingga langsung mengkerutkan dahinya. "Nak Lingga, Kiky masih Osis ya? ".

"Enggak Tante. Kebetulan saya juga hari ini sama sekali belum ke Osis".

"Oh gitu ya". Ada nada kecewa disana.

"Ada apa ya Tante? "

"Itu, Kiky belum pulang. Hpnya juga gak aktif. Tapi ya udah kalo Kiky lagi gak sama Nak Lingga. Ya udah kalo gitu ma...

"Tunggu Tante. Biar saya yang cari Kiky Tante"

"Ah, gak usah. Lagi pula ini udah malem"

"Justru udah malem ini gak baik buat Kiky"

"Udah gak usah, nanti ngerepotin kamu"

"Gak kok Tante. Kebetulan saya lagi diluar biar saya coba cari dulu disekolah"

"Bener gak apa-apa? Gak ngerepotin kamu? "

"Gak Tante"

"Ya udah tolong ya, Tante takut Kiky kenapa-kenapa"

"Iya Tante"

"Kalo gitu Assalamualaikum"

"Waalaikumsallam". Lingga menaruh ponselnya dan berjalan cepat kearah motornya.

Memakai helmnya dan menghidupkan mesin tanpa menunggu lama Lingga menjalankan motornya dengan cepat.

Dirinya memakirkan motornya dilahan parkiran yang kosong dengan kondisi sekolahnya yang gelap gulita. Dirinya melepaskan kaitan helmnya dan menaruhnya dikaca spion.

Dirinya pun turun dari motor dan berjalan kedalam sekolah yang hanya diterangi lampu berwarna keemasan sepanjang koridor sampai matanya melihat sosok perempuan berjalan dan berbelok memasuki ruangan yang sudah sangat ia hafal hampir tiga tahun ini.

Dirinya bergegas memasuki ruang Osis dan matanya langsung menangkap sosok perempuan sedang berdiri dengan kertas-kertas yang ada disana.

Dirinya langsung menghampiri Kiky dengan langkah tenang.
"Ngapain disini? "

Kiky terlonjak kaget mendengar suara begitu dingin masuk kedalam pendengarannya. Dirinya langsung gelagapan begitu matanya menatap mata hitam itu.

"Ngapain? ". Tanyanya ulang.

"I-itu a-aku nyelesaiin itu". Cicitnya.

"Pulang"

"Iya nanti aku pulang kalau ini udah selesai"

"Lu gak mau pulang? ". Ucap Lingga dengan sinis. "BISA GAK SIH LU GAK BIKIN ORANG KHAWATIR! NYUSAHIN TAHU GAK! ". Kiky mengerjapkan matanya yang terasa panas ketika mendengar bentakan Lingga untuk pertama kalinya. Sebelumnya Lingga tidak pernah seperti ini.

"Pulang". Kiky tetap menggeleng.

"Ky bisa gak. Gak usah nyusahin orang? Ka...

"Kalo aku nyusahin ya udah kamu jangan disini! Aku juga gak minta kamu kesini! ". Ucap Kiky dengan suara bergetar. Dirinya langsung duduk didepan Komputer. Satu air mata lolos dari matanya yang langsung ditepis dengan cepat.

Dirinya menatap layar komputernya dengan air mata menggenang dan berusaha mengkuatkan hatinya agar dirinya tidak menangis.

Tapi sialnya air matanya terus menetes yang langsung dengan cepat ia hapus. Segala bentuk kekecewaan dan rasa lelah membuat air mata adalah salah satu bentuk ungkapan darinya.

"Bangun Ky".

Kiky hanya bergeming dan mengacuhkan pria itu.

"Ky... ". Desisnya.

Kiky menghela nafas lalu mengusap matanya dan berdiri menatap pria dibelakangnya.

Pandangannya hanya menangkap dada bidang milik Lingga yang dibalut kaos hitam. Lalu tubuh pria itu mulai mendekat kearahnya tetapi dirinya hanya diam seribu bahasa.

Lingga menarik tubuh Kiky kedalam pelukannya mendekapnya dengan erat.

Kiky merasakan hangatnya pelukan ini. Rasa hangat ini malah membuat matanya kembali nanar tanpa bisa ditahan dirinya kembali menangis dalam diam. Menggigit bibirnya berusaha meredam suara isakannya.

Tangannya meremas kaos Lingga kala hatinya terasa sesak entah karena apa.
Lingga menjauhkan tubuhnya dan menatap perempuan yang didepannya.

"Lihat gue Ky". Kiky hanya diam terisak dengan kepala menunduk.

Lingga mengangkat dagunya lalu

Cup.

Lingga mengecup bibirnya singkat membuat tangisnya terhenti.

Dirinya menatap Lingga yang menunjukan tatapan lelah dan terluka.

"Gue gak suka lihat orang yang gue sayang nangis". Lingga mendekatkan wajahnya. "Maka dari itu, jangan nangis lagi Ky". Setelah mengucapkan itu Lingga memangut bibirnya menyecapnya dengan pelan dan lembut. Pria itu memejamkan matanya berusaha menimalisir perasaan yang ada dihatinya.

Kiky pun ikut memejamkan matanya mulai menikmati kecupan ini menumpahkan rasa cintanya yang ia pendam selama hampir tiga tahun ini.

Karena dirinya tahu hati pria itu bukan untuknya.

•••••

Kau tahu apa yang paling menyedihkan selama hidupku?
Yang paling menyedihkan adalah ketika cintamu selalu berada didekatmu namun kau tahu kalau dirimu sangat terlarang untuknya.

Pilih Aku [Selesai]Where stories live. Discover now