22|°

121 22 4
                                    

Ulangan semester ganjil telai usai membuat seluruh siswa SMA Angkasa bisa bernafas dengan lega. Tinggal menunggu saat-saat pembagian rapot lalu liburan semesteran pun menanti mereka.

Setelah selesainya ulangan membuat kelas sering mengalami free class. Contoh seperti sekarang walau belum saatnya istirahat tapi koridor sekolah sudah banyak dipenuhi oleh siswa yang berlalu lalang.

Dengan free class ini tentu dimanfaatkan bagi anak osis juga beberapa dari anak ekstrakurikuler untuk menyiapkan acara terakhir mereka pensi.

Bahkan Kiky kini sudah duduk manis didepan monitor. Suasana ruang Osis kali ini begitu ramai oleh orang-orang yang keluar masuk ruangan ini.

"Ky, proposal lomba eskul gue dimana?".

Kiky mengalihkan pandangannya lalu melihat rak tinggi yang berisi berbagai box file.
"Kayaknya yang di box file warna biru itu deh, yang di kedua"

Anggi yang bertanya pun langsung mengangguk paham membuat Kiky kembali menatap layar monitornya.

Tring.. Tring..

Bel istirahat berbunyi yang hanya diacuhkan oleh mereka. Lagi pula toh, mereka sudah istirahat dari tadi.

"Woi, gue mau beli rujak pada mau gak? ". Ucap Toman membuat semua orang yang ada diruangan ini langsung menoleh dan sedetik kemudian langsung ribut menyahuti kalau mereka mau.

"Ya udah patungan dua ribu-dua ribu. Yog, tagihin gih". Perintahnya pada Yoga.

Yoga dengan patuh menuruti perintah Toman. Sampai dirinya yang mendapat giliran.

"Ky, mau beli gak? "

Kiky tanpa menoleh dari monitornya ia merogoh uang yang ada disaku bajunya.
"Nih". Setelah menerima uang itu Yoga langsung beranjak pergi.

Sebenernya tidak hanya pensi yang sedang ia siapkan masih ada agenda lain seperti class meeting dan pemilihan ketua Osis baru.

Lingga?. Oh ya pria itu tidak bisa mendampingi yang lain begitu juga dengan Kathrin karena dua sejoli itu tengah menyiapkan untuk olimpiade matematika dan fisika ditambah debat bahasa inggris yang akan mereka hadapi. Jadi semua tugas kini dialihkan kedirinya.

Tak berapa lama dua pria kocag itu datang kembali dengan satu bungkus besar berisi pesanan mereka.
"Rujaknya nih". Teriaknya.

Kiky yang tadi fokus dengan layar monitornya pun mendongak lalu menghela nafas dan berdiri.

Mungkin makan dulu deh.

••••

"Masuk Kath". Perintah Lingga.

"Enggak. Gue tunggu disini sampe lu pergi"

"Kath... ". Desis Lingga.

"Iya-iya bawel ya". Lingga hanya menatap malas sebagai sahutannya. "Ya udah hati-hati". Lanjut Kathrin.

Lalu perempuan itu memasuki rumahnya dan tak terlihat lagi ketika gerbang tinggi itu tertutup rapat.

Lingga menghela nafasnya yang terasa lelah. Ia melirik jamnya yang menunjukan pukul 19.30.

Seharian ini dirinya dan Kathrin menghabiskan waktu dirumah Miss Laras untuk bimbingan lomba yang akan mereka hadapi.

Lingga berjalan kearah motornya. Tapi langkahnya terhenti ketika saku celananya bergetar. Ia merogohnya dan mengambil ponselnya. Nomor tidak dikenal yang menelponnya tapi ia tetap mengangkatnya.

"Assalamualaikum". Suara wanita dewasa disebrang sana membuat mulutnya bergerak terlebih lagi wanita itu mengucap salam.

"Waalaikumsallam"

Pilih Aku [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang