[4] Siberian Husky yang Malang dan Amukan Sweet Mileva

4.3K 384 38
                                    

Boneka Siberian Husky yang manis itu ditempatkan di jok belakang, dengan sabuk pengaman melintang di tubuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Boneka Siberian Husky yang manis itu ditempatkan di jok belakang, dengan sabuk pengaman melintang di tubuhnya. Nils menyetir tanpa merasa bersalah sama sekali. Entah ke mana lagi ia membawaku sekarang, yang jelas jalan yang kami lalui saat ini bukanlah arah menuju apartemenku.

"Kita harus menamai boneka itu," katanya, memecah keheningan. Aku agak terkejut karena kalimat tak penting semacam itulah yang justru keluar dari mulut pria yang serius seperti ia.

"Kenapa kita harus menamai boneka itu? Itu cuma mainan kan?" ujarku.

"Karena mainan biasanya memang dinamai," jawabnya datar. Tatapannya terkunci ke jalan aspal di depan, dengan kedua tangan menggenggam setir. "Little Wolf melakukan itu."

Little Wolf adalah panggilan kesayangan untuk putra semata wayang Jim yang masih berusia tiga tahun. Sesungguhnya bocah itu bernama Nicholas, tetapi istri Jim, yakni Rose, tak suka bila putranya dipanggil Nick--dengan alasan itu mengingatkannya pada Nicki, sekretaris Jim. Little Wolf memang memiliki kebiasaan menamai barang-barangnya, seperti memberi nama Kimchi untuk boneka anjing laut yang diboyong ayahnya dari Korea Selatan, dan Jammie untuk hadiah dari Nils berupa boneka berbentuk pria rocker yang bisa bernyanyi--yang menurutku bentuknya lebih mirip seperti gigolo yang kehilangan jati diri.

"Baiklah. Bagaimana kalau kita namakan ia Mr. Husky saja?" usulku.

Nils menoleh padaku sekilas. Sebelah alisnya terangkat skeptis. "Mr. Husky? Memangnya dia jantan?"

Lagi-lagi aku terkejut karena pertanyaannya yang tidak penting. Aku menoleh ke arah boneka di belakang dan meyakini kalau boneka itu adalah anjing berjenis kelamin jantan. "Tentu saja dia jantan."

Mr. Rondhuis membelokkan mobil ke area parkir sebuah pusat perbelanjaan. Dia memarkirkannya lalu mematikan mesin. Setelah melepas sabuk pengaman, diraihnya boneka anjing tersebut, lalu ia membaliknya. Ditepuknya pantat boneka itu. "Dia bukan jantan," katanya diplomatis.

"Kau mengetahui jenis kelamin sebuah boneka dengan menepuk pantatnya?"

"Bukan," sahutnya serius. "Kau bisa lihat sendiri. Boneka ini tak memiliki penis atau testis."

Aku memutar bola mata. Itu adalah hal terkonyol yang pernah kudengar. "Tentu saja. Mana ada boneka yang diciptakan dengan memiliki alat kelamin. Itu terlalu vulgar untuk anak-anak."

"Jadi dia betina," kata Nils tanpa mengindahkanku. "Kita tidak bisa memberinya nama Mr. Husky."

"Dia jantan," ucapku kukuh.

"Oh ya? Apa teorimu?" tuntut pria itu.

"Dia tidak mengenakan pita."

Nils memandangku dengan tatapan mencela. "Kau pun tidak mengenakan pita, tetapi kau tidak dianggap jantan."

Aku menepuk kening, berusaha untuk tetap waras menghadapi pria ini. "Aku kan bukan boneka anjing!"

"Teorimu tidak bisa diterima," katanya bersikeras. "Pokoknya dia betina."

Sincerely, Your Boss [Nils Rondhuis]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang