part 2

18 0 0
                                    

..........................."""..........................

"saya pilih putri"
"saya pilih lela"
"saya pilih rosi"
"saya pilih ainun"
"saya pilih windri"
"saya pilih una"

"baiklah kalo begitu kerjakan halaman 62 kalo tidak selesai sekarang bisa di kumpulkan besok" ucap guru itu "dan kalian ber6 tunggu sebentar, sebentar lagi bangku kalian akan seger..."

Tok tok tok

Suara ketukan pintu berbubgi membuat isi kalas ini menoleh melihat satu titik dimana sumber dari suara tersebut.

"ini buk bangkunya sudah ada" ucap salah satu pengantar bangku

"kalian bisa bantu pak amir untuk membawa bangkunya" tanya bu guru. Sebenarnya bukan bertanya lebih tepatnya adalah kode terbaik agar mereka mebantu pak amir

Mereka yang notabenya anak baru di kelas ini mereka hanya menuruti apa yang di kodekan oleh guru itu.

Setelah mendapat bangku mereka mendekat dan meletakan bangku mereka di meja yang mereka pilih tadi

"oke kalo begitu ibu permisi selamat pagi" ucap guru usai mengajar dan keluar dari kelas ini.

Sementara k6 laki-laki itu sibuk dengan kegiatan mereka sendiri-sendiri.

"nama gue iqbaal" ucapnya memperkenalkan diri sambil mengulurkan tanganya. Gadis yang di sampingnya hanya diam menunduk mengacuhkan uluran tangan iqbaal.

"oh oke,gak papa kok. put nanti pulang sekolah bareng gue yah?" ajak iqbaal pada putri.

Putri ya ternyata tempat duduk putri yang iqbaal pilih. Putri yang mendengar ajakan iqbaal langsung menoleh tanpa bersuara dan memperlihatkan ekspresi wajahnya yang datar.

"gue bawa motor sendiri" jawab putri lalu menunduk lagi.

Dengan sabar iqbaal mencoba untuk terus mencoba agar ia bisa pulang denganya walaupun ini sangat susah.

"ya gue nebeng bareng lo" ucap iqbaal dengan penuh keberanian. Entah kenapa perasaanya saat ini beda sekali dengan gadis yang ada di sampingnya biasanya iqbaal yang sering di ajak pulang bareng dengan teman perempuanya tapi kali ini mengajak satu perempuanpun belum tentu bisa. Tapi bukan iqbaal namanya kalo ga bisa ngajak cewek pulang bareng.

"gue udah ada rosi yang pulang bareng gue" ucapnya lagi tanpa menoleh sedikitpun.

"rosi" panggil iqbaal kepada rosi ya walaupun iqbaal tidak kenal denganya tapi yang ia tau dia cewe yang dipilih untuk satu meja dengan bastian.

Saat mendengar ucapan iqbaal yang punya namapun menoleh dan menatap iqbaal seakan berbicara "kenapa?".

"please hari ini lo libur buat pulang sama putri karna putri bakal pulang bareng gue" ucap iqbaal memohon pada rosi.

"apaan engga. lo apa-apaan sih baal ga bisa gitu dong" ucap putri tak terima atas perintah iqbaal pada rosi.

"terus menurur lo gue bisanya apa dong? Oh iya gue lupa guekan bisanya cuma mencintai lo" gombal iqbaal tapi ternyata itu tidak mempan untuk putri dan malah membuat putri semakin marah padanya.

Braaak.
Suara gebrakan meja yang di buat oleh putri membuat iqbaal terdiam kikuk pasalnya putri saat ini marah padanya. Dari sorot matanya ia berkaca-kaca lalu pergi meninggalkan kelas.

"putri" apa gombalanya salah sampe-sampe dia malah bersedih bukanya harusnya bulshing dasar aneh memang aneh.

"maklumin aja dia emang kek gitu lo harus sabar kalo mau deketin dia" ucap salah satu gadis di kelas ini.

CINTA KITAWhere stories live. Discover now