Part 11

212 9 0
                                    


( Harapan yang diinginkan )

Tengah malam, ruangan rawat Galuh sangat sepi. Melody dan Nabilah tertidur pulas, Galuh masih terbaring dengan infuse yang masih menempel di tangannya.

*******

Semua terlihat hanya putih saja, tak ada tanah, langit ataupun satu benda apapun. Galuh yang sedang berdiri tegak disana dengan mata tertutup mulai membuka matanya perlahan.Galuh mulai melihat sekitar yang terlihat hanyalah kehampaanyang menyelimuti pemandangannya.

“Aku dimana..?”.Pandangan Galuh hanya melihat warna putih saja di sekitarnya.

“Kenapa aku disini?”.Galuh terus bertanya-tanya.Makin lama semakin jauh dia berjalan, entah kemana dunia yang ia tempati itu akan mencapai batas. Namun semakin jauh ia melangkah, semakin dekat dia dengan seseornag meski hanya terlihat bayang-bayang itu saja.Dia semakin dekat dengan bayangan gadis itu dan makin lama makin nampak hingga akhirnya dia mengetahuinya.

“Nabilah…..”. Sapa Galuh.Nabilah terlihat hanya diam dan tersenyum saja. Lalu ia pun berlari pergi meninggalkan Galuh.

“Nabilah tunggu”Galuh pun mengejarnya, namun sekejap dia hilang dari pandangan Galuh.

“Galuh…”. Ucap seseorang dari belakangnya.

“Nabilah…”. Balas Galuh melihat ke belakang.

“Bangun Galuh….”Galuh pun bingung mendengar ucapan itu.

“Maksud kamu apa Bil?”

“Kamu sedang gak ada didunia, kamu ada di alam lain. Kamu sedang nggak sadar”.Galuh pun semakin tidak mengerti apa yang diucapkannya.Nabilah pun semakin lama semakin tidak Nampak dan makin terlihat menghilang

“Nabilah kamu mau kemana?”. Teriak Galuh.Makin lama cahaya di depan Galuh semakin bersinar ternag dan membuat pemandangannya silau.

“Aaaaa….”******Mata Galuh terbuka, dia mulai sadar. Nafasnya mulai stabil dan dia pun menatap sekeliling.

“Mimpi ya tadi?”. Gumam Galuh.

“Iya mimpi”. Balas seseorang.Galuh pun menatap ke arah suara itu.

“Kak Kinal”. Dia pun menatap kakaknya yang sedang berdiri disampingnya yang sedang makan pisang.

“Aku udah gak sadar berapa jam Kak?”. Tanya Galuh.

“Berapa jam? Kamu sekarat 2 hari 2 malam bego”. Balas Kinalsembari kembali mengunyah pisang.

“Haaa?”. Galuh langsung terkejut.

“Kalau gitu aku harus temuin Nabilah..”

“Ssssttt”. Kinal pun menahan langkah Galuh sembari melirik Nabilah dan Melody.Galuh pun juga ikut menoleh ke arah mereka.

“Kakak mau keluar cari makan, kamu disini aja”. Ucap Kinal.

“Iya kak, bawain aku es jeruk ya”.Kinal pun beranjak keluar meninggalkan ruang rawat Galuh. Dan Galuh melihat nabilah sepertinya kedinginan di bawah, sebab dia selalu berpakaian singlet saat tidur. Galuh pun memakaikannya selimut untuk menutupi tubuhnya agar tidak kedinginan.

“Tidur yang nyenyak sayangku….”. Bisik Galuh sembari mencium keningnya.Tak lama kemudian dokter datang memeriksa keadaan Galuh.

“Dokter, apa saya sudah boleh keluar ruangan?”.

--SKIP—

Di tengah taman, Ezra sedang duduk sendirian. Dia tengah frustasi dengan hubungannya antara Yuvia yang semakin di ujung tanduk.

Cinta Dan PengorbananTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang