Part 1

111 13 0
                                    

Sebagian besar orang mengatakan bahwa SMA adalah masa sekolah yang paling menyenangkan dan aku berharap apa yang mereka katakan itu benar.

Namaku Somi, aku hanyalah seorang gadis remaja berusia 16 tahun dengan rambut sebahu berumur 16 tahun dengan rambut berwarna merah gelap sebahu serta tubuhku yang dapat dikatakan tinggi semampai. Aku berasal dari Inggris, yah, Ibuku adalah seorang wanita yang lahir dan besar di Britania sedangkan ayahku adalah pria yang berasal dari Seoul yang tersasar di negeri orang, itulah sebabnya mengapa aku memiliki wajah yang berbeda dengan remaja Asia lainnya.

Namun 4 bulan yang lalu ibuku telah meregang nyawa tanpa sebab, sehingga ayah memutuskan untuk kembali ke Seoul dan menetap di sini. Alasannya kali ini memang cukup kuat, dia mengatakan bahwa ia tak ingin berkabung terlalu lama atas kematian ibuku. Cukup senang rasanya bisa tinggal di kota dimana ayahku dibesarkan, aku tidak begitu khawatir dengan bagaimana dan apa yang harus aku katakan pada orang-orang Seoul, karena sejak aku kecil ayah terbiasa dengan berbicara dalam bahasanya dan aksen Seoul-nya padaku.

Ini adalah hari pertamaku untuk belajar di SMAN YMC, ayah bilang sekolah ini adalah yang terbaik disini jadi aku tak perlu khawatir dengan pendidikanku. Ayah menemaniku menyusuri koridor sekolah yang cukup panjang, lalu berhenti di sebuah ruangan, aku tak begitu yakin namun kurasa ini adalah ruang guru, ayah menyuruhku untuk masuk dan menunggu sementara ia berbicara dengan wanita separuh baya.

"Baiklah, apa kau Jeon Somi? ." wanita itu tersenyum ramah ketika menyebut namaku.

"Ne" jawabku seramah mungkin.

"Baiklah, silahkan ikut aku." ujar wanita tersebut lalu berjalan mendahuluiku. Sementara itu aku memandang ayahku, dia tersenyum seraya mengayunkan tanganya ke depan, seperti mengisyaratkan aku untuk mengikuti wanita separuh baya tersebut, aku membalasnya dengan mengganggukan kepalaku seraya tersenyum. Kuharap aku dapat berbaur dengan mudah terhadap siswa-siswi dan pengajar disini.

Aku tiba di sebuah kelas, wanita separuh baya itu terlihat sedang berbicara sebentar lalu menyuruhku untuk masuk.

"Silakan perkenalkan dirimu Nona Somi." kata wanita itu masih diiringi dengan senyum ramah di wajahnya.

"Halo, semua. Nama saya Somi, saya berasal dari Inggris. Maaf jika ada kesalahan dalam berbicara. Mohon bantuannya." ucapku dengan gugup, aku dapat merasakan suaraku sendiri yang bergetar. Mataku menangkap sosok seorang pria berambut cokelat gelap dengan gaya yang berantakan menatapku dengan tajam, seketika aku segera memalingkan pandanganku darinya.

"Baiklah, Somi, silakan duduk di kursi yang kosong." wanita separuh baya itu menunjuk sebuah kursi yang berada di barisan tengah.

Aku berjalan dan tiba di kursiku, aku dapat merasakan tatapan mereka yang dingin. Aku tak tahu apa yang menyebabkanku memiliki perasaan seperti itu. Tapi memang itu adanya.

"Hai, namaku Haneul." anak perempuan berkacamata dengan rambut hitam yang dikepang, mengulurkan tangannya seraya tersenyum ramah padaku.

"Aku, Somi. Senang berkenalan denganmu." aku mengulurkan tangan kananku dan membalasnya dengan senyuman teramah milikku. Setidaknya aku telah memiliki seorang teman.

Pelajaran pun berlangsung, kelas yang hening membuatku mampu mendengar bisikan-bisikan beberapa anak perempuan dibelakangku.

"Heol, kau dengar dia berasal dari Inggris, namun kupikir ia tidak cantik sama sekali." kata perempuan pertama.

"Yah, kukira seorang asing akan sangat cantik, namun tidak dengan dirinya, lihatlah dia terlihat aneh." suara anak perempuan lainnya membalas, lalu aku dapat mendengarnya terkekeh pelan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 18, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Help Me!Where stories live. Discover now