chapter tiga

1.1K 120 2
                                    

Happy reading~~~


Jaejoong duduk merias diri di depan cermin. Ia memikirkan yunho sepanjang waktu, tersenyum-senyum sendiri membayangkan pernikahannya dengan yunho nanti.

Hangeng memasuki kamar putrinya, berjalan menghampiri putri semata wayangnya yang sepertinya tengah memikirkan sesuatu, tidak menyadari kehadirannya.

Berdiri di samping ranjang putrinya, matanya tak lepas memperhatikan putrinya. " apa yang sedang putri appa pikirkan hm.." Hangeng menginterupsi kegiatan jaejoong yang masih betah melamun.

Jaejoong berjengit kaget, berbalik memandang sang appa yang berdiri memandangnya dengan senyum hangat.

" uh appa, mengagetkan joongie saja." Gerutu jaejoong sebal. Hangeng tertawa pelan mendengarnya.

Berjalan menghampiri jaejoong, memegang kedua bahu putrinya. " apa yang sedang joongie pikirkan hm ? Sampai-sampai tak menyadari kedatangan appamu ini." Menggoda jaejoong, tidak lupa hangeng tersenyum jahil pada putrinya.

Pipi jaejoong merona. Ia menundukkan kepala menyembunyikan wajahnya. " memikirkan yunnie.." Jawab jaejoong tersenyum malu-malu.

Hangeng tersenyum tipis mendengar jawaban jujur dari putrinya. Ia mengusap rambut putrinya penuh sayang. " appa senang karena akhirnya kau akan menikah dengan yunho." Hangeng menjeda kalimatnya. " yunho namja yang bertanggung jawab. Dia sangat mencintaimu. Appa yakin dia mampu menjagamu, membahagiakanmu dengan segala yang ia punya." Lanjut hangeng bijak. Ia harus merelakan putrinya pergi mengikuti suaminya kelak. Hatinya tak rela namun begitulah seharusnya, menyerahkan putrinya pada yunho yang akan menjadi pendamping putrinya kelak.

" appa.." Lirih jaejoong memeluk appanya menyembunyikan wajahnya di Dada sang appa. Air matanya menggenang di sudut matanya, ia sedih karena harus berpisah dengan kedua orang tuanya setelah ia resmi menjadi istri yunho nanti.

" tidak apa-apa nak, appa bahagia.." Hangeng menepuk pelan punggung putrinya yang bergetar karena menangis.

" appa.." Lirih jaejoong dengan suara bergetar karena menangis.

Hangeng tersenyum, menghalau air matanya yang siap menetes. " appa menyayangimu anakku." Berujar dengan tulus. Jaejoong tersenyum di sela tangisnya.

Tanpa mereka berdua sadari heechul melihat semuanya, bersembunyi di balik pintu takut mengganggu momen kebersamaan antara ayah dan anak. air matanya menetes haru.







Jaejoong dan calon ibu mertuanya keluar dari sebuah butik milik desainer terkenal. Mereka berdua baru saja selesai fitting gaun pengantin untuk jaejoong. Keduanya berencana menemui yunho di kantor.

Yunho belajar mengelola perusahaan bersama appanya juga di bantu yoochun.

Heechul tidak bisa ikut bersama mereka berdua karena harus mendampingi suaminya ke suatu acara penting.

" yunnie pasti terkejut melihat kita berdua di sini eomma." Celoteh jaejoong riang. Eun hye tertawa dengan tingkah jaejoong yang membuatnya selalu bahagia.

Keduanya berada di kantor Jung enterprise. Jaejoong tersenyum sepanjang perjalanan mereka menuju ruangan yunho.

Beberapa pegawai kantor menunduk hormat saat berpapasan dengan jaejoong dan eun hye.

" ah iya joongie, eomma mau ke ruangan Jung appa dulu sebentar ne. Joongie tidak apakan menemui yunho sendiri." Eun hye berasalan. Ia dingin memberikan waktu untuk anak dan calon menantunya berduaan.

Jaejoong mengangguk mengerti. " baiklah eomma, aku sendiri saja yang menemui yunnie."

Eun hye tersenyum jahil setelahnya. " sampai jumpa joongie." Eun hye melenggang pergi menuju ruangan suaminya yang berada jauh dengan ruangan sang anak.

Because I.... love....You.Where stories live. Discover now