3. Keledai Gila

138 10 6
                                    


Abrisam

Akhirnya, hari yang gue tunggu-tunggu pun tiba, hari minggu. Pokoknya hari ini gue mau menikmati hari libur gue yang singkat ini di pulau pribadi gue, pulau kapuk alias kasur gue. Ah, nikmatnya udara hari minggu.

"Isaaammm!!!" tiba-tiba ada suara cewek manggil nama gue.

Ah, sial gue lupa, mak lampir kan hari ini pulang. Pura-pura nggak denger aja lah.

"Isaaammm!!! kakak tau kamu udah bangun, nggak usah pura-pura nggak denger," suara itu menggema dari arah depan pintu kamar gue.

"Hmb, Apa?" tanya gue males.

"Isaaammm!!! buka dulu pintunya, kamu tuh ya, kakaknya pulang bukannya disambut pelukan atau apa gitu, malah dicuekin gini," cerocos kakak gue yang gue yakin lagi berdiri di depan kamar gue.

"Ganteng mah bebas!"

"Ganteng tapi kok jones," ledek kakak gue.

"Sory, gue bukan tupai yang loncat sana sini dari satu cewek ke cewek lain. Nggak kaya lo, playgirl cap tiga jari!"bales gue.

"Biarin, mumpung masih muda, nikmati kesenangan cinta dong," bela kakak gue dengan prinsipnya yang edan.

"Oh, kesenangan yah, yang bulan lalu mewek diputusin cowoknya sampai nggak mau makan kalau nggak gue suapin itu siapa yah?"

"Dih Isam! nggak usah dibahas lagi soal itu. Udah cepetan bukain pintunya," omelnya lagi.

"Iya iya ah, bawel lo!"

Akhirnya gue menggerakkan kaki menuju pintu kamar gue dengan super malas.

"Krek,"gue buka pintu kamar gue.

"Ada apaan sih?" tanya gue singkat, padat, dan jelas.

"Sam, temenin kakak bel-"

"JEBRETTT!!!"pintu kamar langsung gue tutup dan kunci lagi. Gue berjalan balik ke ranjang gue yang menggoda.

"Isaaammm!!! kaka belum selesai ngomong! emang kamu tahu mau kakak ajak kemana?" cerocos kakak gue.

"Gue nggak mau! gue nggak mau jadi grandongnya mak lampir, cari aja kandidat lain yah mak lampiiirrrr! gue yakin ada banyak cowok yang mau nemenin lo!" teriak gue sambil rebahan di atas kasur.

"Dasar adek durhaka, kakanya cantik gini di bilang mak lampir, kakak kutuk kamu jadi batu baru tau rasa!"

"Ditunggu kutukannya nyonya Voldemort."

"Dih ngeselin banget sih punya adek satu, kamu nggak mau nemenin kakak, yaudahlah kakak sebar ntar nomer handphone kamu ke sosmed, biar kamu diteror sama kunti-kunti alay kamu itu," ancam kakak gue. 

"WAIIITTT!!! teriak gue. Gue yang denger ancamannya langsung bangkit dari tidur gue. Demi apa, gue nggak mau kehidupan gue yang indah ini rusak oleh cewek-cewek yang nggak jelas.  "Oke lo menang, tunggu 30 menit, gue siap-siap."

"Hehe, gitu dong, itu baru namanya adek baik. Kakak tunggu di bawah ya," ucap kakak gue yang suaranya mulai terdengar menjauh.

ARGH!!! kenapa sih ada aja yang ganggu gue, di sekolah digangguin Putri Es, dan sekarang di rumah digangguin Mak Lampir. Haruskah gue mandi kembang tuju rupa biar gue nggak digangguin mereka lagi. Oh GOD, please help me

Gue lihat jam kecil yang ada di meja sebelah ranjang gue, jam 7. Ah sial, harusnya hari ini gue bisa malas-malasan sampe sore nih kalo nggak ada mak lampir itu. Tapi percuma juga sih gue nolak, gue nggak bakal bisa menang ngelawan kakak gue. Kakak gue salah satu penganut hukum rimba cewek. Satu, cewek tuh nggak pernah salah. Dua, kalocewek salah balik lagi ke nomer satu. Ya, begitulah hukum rimba cewek. Dasar nenek sihir!!!

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 25, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Fire and IceWhere stories live. Discover now