Salvation || Luke Hemmings (Sequel Of My Young Husband)

Wanna Know

Violet menghela nafasnya ketika menatap Alexis yang terlelap disampingnya. Nampak tenang dan nyaman sambil memeluk tangannya. Violet tersenyum sambil mengusap kepala Alexis lembut penuh sayang.

Hidupnya memang tidak pernah terbayangkan. Menjadi sosok ibu dan ayah yang selalu berusaha membagi waktu untuk Alexis yang masih begitu polos. Selalu bekerja dan bekerja demi memenuhi kebutuhan hidup mereka. Violet memutar ulang awal semua ini, meringis dan merenungkannya.

Semenjak kejadian itu, Violet memutuskan untuk pergi meninggalkan Luke dan menerima tawaran Andrew-sang ayah mertuanya. Pergi ke Inggris bagaikan hilang ditelan bumi tanpa meninggalkan jejak apapun namun sebelum itu ia harus pindah kesana kemari untuk menghindari pencarian Luke sesuai perintah Andrew sendiri. Menutup matanya dan menahan semua perasaannya saat itu hingga ia berani memilih keputusan tersebut.

Ia pergi dengan anak yang ada dikandungannya waktu itu. Hidup sendiri dengan uang yang sudah disediakan sang ayah mertua, membuat Violet tidak terlalu merasakan kesulitan namun rasa bersalah dan sakit hati terus menerus tumbuh di dalam dirinya.

Melahirkan Alexis memang hal mudah namun itu berubah menjadi begitu sulit dimana ia kini harus sendiri membesarkannya. Menghabiskan waktunya hanya untuk mengurus sang buah hati. Setelah melahirkan Alexis, Violet memutuskan menyambung kuliahnya ke jenjang yang lebih tinggi. Sementara Alexis harus ia titip kepada aunty sepupu ibunya yang kebetulan ada dikota yang sama dengannya.

Setelah menyelesaikan kuliahnya yang cukup singkat, perempuan itu mulai mencari pekerjaan untuk dirinya agar bisa menghidupi Alexis karena ia tak ingin menerima uang dari sang ayah mertua. Setelah itu pula, Violet kini benar-benar harus bekerja keras dengan semua pekerjaan yang ia miliki. Ia lebih merasa hidup dan berharga daripada hanya dapat menerima uang dari ayah mertua yang menurutnya tak memiliki hati itu.

Dan selama beberapa tahun terakhir pun, Violet memutuskan hubungannya dengan Luke-tepatnya meninggalkan lelaki itu tanpa bisa menjelaskan semuanya. Tidak ada waktu untuk menjelaskannya saat itu. Walaupun jauh di dalam hati kecilnya, ia juga merindukan Luke, masih menyayanginya.

Namun sekarang, Violet harus menutup perasaannya itu dengan dalam, menghancurkan segalanya agar ia dan Luke tidak merasakan hal yang lebih buruk daripada yang sudah mereka alami selama ini. Ia dan Luke memang tidak bisa bersatu, Violet membatin miris.

Baik dirinya atau Luke tidak akan bisa karena ayah mertuanya itu akan menghancurkan salah satu dari mereka. Sehingga ia harus merelakan semuanya, perasaan dan hati Luke akibat kekejaman ayah mertuanya demi dirinya dan Luke. Awalnya Violet sudah memikirkan semuanya, ia tak ingin ada yang harus terluka karena masalah antara Luke dan ayahnya, meskipun pada ujungnya ia tahu ia akan tetap terluka.

Selama beberapa tahun itu pun, Violet selalu bertanya dalam setiap malamnya; Permasalahan apa yang ada pada Luke dan ayahnya?

Ia tau, mencintai seseorang seperti Luke memang tidak mudah. Ia tidak bisa begitu saja mendengar kata cinta yang Luke ucapkan ketika ia telah mengucapkannya. Lelaki itu selalu membuat dirinya berjuang dalam hal ketertarikan semu yang ada di dalam sisi misterius Luke, membuatnya rela bertekuk lutut karena hanya ingin membuka sedikit celah apa yang ada dikehidupannya.

Namun sekarang semuanya sudah berubah. Violet berharap Luke baik-baik saja, selama ia dan juga Alexis disini baik-baik saja. Terakhir yang ia dengar, bahwa kabar Luke sangatlah buruk ketika Violet meninggalkannya. Tapi sepertinya ia sudah lebih baik karena sekarang Luke mungkin sudah bisa melupakan dirinya dan lebih memilih untuk bermain musik seperti impiannya dulu daripada terus memikirkan dirinya.

Mengingat bahwa Luke bisa tidak baik-baik saja membuat mata Violet berair. Ia memang sudah berubah menjadi seorang perempuan yang kuat, namun ia tak menutupi bahwa celah dihati kecilnya masih terbuka untuk mengenang Luke di dalam sana. Bahwa ia nyatanya masih belum bisa melupakannya.