I keep Falling dawn

Mulai dari awal
                                    

Di sebelah ku Daffi duduk di kursi kelas bisnis kereta api yang kami naiki.

Dia meremas tangan ku.

"Gimana, suka ketemu keluarga ku?"

Aku menoleh ke arah nya. Lalu mengangguk. Karena memang itu yang ku rasakan.

Kemarin malam, meski canggung tapi keluarga Daffi memperlakukan ku dengan baik.

Tidak mengacuhkan ku. Mereka menyambutku dengan cukup baik.

Kecuali nenek nya Daffi. Dia seperti agak tidak menyukai ku. Atau sangat tidak menyukai ku? Entah lah. Yang jelas, nenek nya Daffi bahkan tidak ingin terlibat obrolan dengan ku.

Ya. Cuma nenek nya saja. Yang penting, ibu nya Daffi bersikap baik terhadap ku. Ayah nya juga. Kak Anggi dan sepupu Daffi yang lain nya juga bersikap biasa saja terhadap ku.

Tersenyum saat kami berpapasan. Kadang bertanya satu dua hal tentang ku. Dan aku cukup nyaman berada di sekitaran keluarga Daffi.

Dan semua perlakuan itu, ku tanggapi sebagai sinyal bahwa keluarga Daffi menerima ku. Tak masalah dengan status janda yang ku miliki.

Ya. Aku yakin itu.

"Senang rasa nya, melihat kamu duduk di antara keluarga aku Nad" katanya lagi

Senyum Daffi begitu merekah saat mengatakan itu. Mata nya bahkan berbinar.

"Hmm. Makasih ya, udah ngajak aku ketemu keluarga kamu"

"mereka semua nya baik. Aku senang bisa kenal keluarga kamu" tambah ku

Daffi makin sumringah mendengar komentar ku. Ibu jari nya bermain berputar putar di punggung tangan ku membuat pola tak beraturan

"Alhamdulillah kalo kamu senang Nad"

"Sebentar lagi, keluarga aku bakal jadi keluarga kamu juga" Daffi meyakinkan ku

"mudah mudahan niat baik aku segera di jawab iya sama kamu"

"Aku benar benar pengen, jadiin kamu bagian dari keluarga aku. Ibu dari anak anak aku. Satu satu nya wanita yang akan menemani aku menua" katanya lagi

********

Acara event peluncuran smartphone di Grand Metropolitan Mall itu berlangsung dengan sangat sukses.

Terbukti selesai acara, seluruh outlet yang di sediakan panitia untuk acara tukar tambah ponsel atau trade in dari handphone samsung, LG bahkan Iphone ke samsung note 8 penuh dengan antrian panjang. Antusiasme penonton yang ikut menyaksikan acara, benar benar membludak.

Bahkan, hampir seluruh karyawan yang ikut serta menjadi penonton dan panitia acara, ikut serta pula menukarkan handphone lama mereka. Termasuk aku.

Sebelum menukarkan handphone. Aku mendatangi, bang Zaka. Penanggung jawab seksi dokumentasi yang di utus dari kantor kami.

Niatnya, cuma mau nebeng buat transfer data yang ada di handphone ku ke laptop yang Ia bawa untuk menyimpan foto foto yang Ia ambil selama acara. Biar nanti, setelah mengantri di outlet trade in smartphone, aku bisa langsung tukar tambah saja. Tidak perlu menstranfer data handphone ku disana. Dan membuat antrian di belakang ku menggerutu karena kesal menunggu.

Tapi langkah ku terhenti dua langkah dari depan meja bang Zaka yang terletak di pojok. Di sana Arshaka tengah berdiri, memperhatikan setiap foto yang Bang Zaka ambil lewat laptop.

Aku menatap punggung Arshaka dalam kedipan yang lambat. Punggung kokoh itu nampak terkulai. Bahu nya merosot. Seolah perasaan sedih, tidak rela, dan kecewa tengah Ia rasakan.

JANDA TAPI PERAWAN (JANDA RASA PERAWAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang