Let me know, What do you want!!

70.8K 6K 255
                                    

Budayakan vote sebelum membaca dan komentar setelah membaca.

Update ekspres setelah vote mencapai 300 . Terimakasih

*****

Sebenar nya cukup memalukan dengan kembali masuk ke kantor seperti sekarang.

Padahal kemarin, aku begitu bertekad akan resign karena begitu tersinggung dengan judge Arshaka terhadapku. Tapi, tekad itu seketika hilang saat semalam nurani ku di ketuk dengan wajah Arshaka dan semua penjelasan nya. Meski, aku masih belum mendapat jawaban pasti tentang pertanyaan ku pada nya 'Apa semua kelakuan nya kemarin, di karenakan dia cemburu pada ku'.

Iya. Aku tau, aku salah. Kenapa aku harus peduli dengan jawaban pertanyaan itu. Mau apa aku jika Arshaka menjawab iya? Tapi, entahlah aku tak bisa mengendalikan hati ku yang terlampau penasaran dengan semua perasaan Arshaka terhadapku.

Apa mau nya dia. Kenapa sikap nya terkadang begitu dingin, tapi terkadang begitu peduli pada ku?

Dan hari ini aku harus kembali menghadapi Arshaka yang kembali pada sikap nya yang dulu ketika pertama kali kami bertemu di kantor ini. Arshaka menepati janji nya semalam, bahwa Dia akan memperlakukan ku seperti dulu. Dan jujur, aku tak menginginkan dia bersikap seperti itu pada ku. Aku ingin Arshaka bersikap seperti beberapa hari kebelakang. Begitu menyenangkan.

Aku bahkan sangat merindukan seringai nya. Seolah senyum sumringah Arshaka telah menjadi candu untuk ku. Aku ingin melihat senyuman mempesona nya lagi. Aku ingin mendengar kata kata nya menggoda ku.

Sial. Ini salah..
Kenapa bisa begini?

Ya Allah...

Tidak. Ini bukan perasaan cinta. Ini hanya karena aku tak ingin di perlakukan buruk lagi oleh nya. Cuma itu. Aku yakin, cuma sejauh itu yang ku rasakan untuk jawaban dari perasaan tidak nyaman ku sekarang dengan sikap Arshaka.

Tapi aku harus menelan bulat bulat semua argumen ku beberapa menit yang lalu itu. Karena setelah masuk ke ruang meeting, aku makin tak mengerti dengan jawaban untuk rasa berdebar yang aku rasakan saat ini.

Sudah sekitar 30 menit aku duduk di ruang rapat. Arshaka di depan sana tengah menjelaskan rangkaian Power Point yang kemarin ku foto copi untuk peserta meeting.

Dan sejak tadi yang ku lakukan adalah berpura pura untuk tidak peduli padanya, tapi demi Tuhan. Bahkan mata ku tak ingin ku ajak berkompromi. Dengan nekat nya Ia memperhatikan tiap lekukan wajah yang membingkai sempurna pada wajah Arshaka. Pakaian nya yang terlihat menawan memeluk tubuh tegap nya. Tiap gerak gerik nya, ku rekam baik baik di memori ku.

Dan bagimana bisa, hanya menatap nya seperti itu membuat ku berdebar?

Dan bagimana bisa,  hanya menatap nya seperti itu membuat ku berdebar?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





















Dan sekarang, aku harus akui. Aku tak tau harus bersikap seperti apa di hadapan nya nanti jika kami bertemu di ruangan nya berduaan seperti hari hari sebelum nya. Berbagi oksigen di ruangan yang sama dengan nya seperti sekarang saja, sudah membuat ku nyaris sesak nafas. Padahal biasa nya tidak seperti ini.

JANDA TAPI PERAWAN (JANDA RASA PERAWAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang