sembilan

4.5K 102 5
                                    

bisa minta votenya sebelum baca ga?

Press stars in  the bottom left corner :)

aku pulang cepat hari ini, aku merindukan senyuman istriku".

Sent

Fatar memutuskan akan mengakhiri semuanya,rasanya sehari saling menjauh terasa seperti satu tahun saja. Fatar rindu dengan istrinya yang sempurna itu,biasanya mereka akan saling melempar pesan sesibuk apapun aktifitas mereka. Fatar penasaran mengapa istrinya tak membalas pesannya, beberapa menit kemudian ia kembali mengecek ponselnya namun belum dibalas, dibaca saja tidak.

Fatar merasa cemas memikirkan farah, apa wanitanya itu masih marah atau karena sibuk sehingga mengabaikan dirinya. "jar, tolong pesankan sebungket lily putih dan....sate padang yang dipinggir jalan
sebelum pertigaan tempat biasa kami makan oke". Clear! Tinggal menungu jam tangannya bergerak beberapa jam lagi dia bisa melancarkan aksinya.

Dan semoga waktu cepat berlalu!

💐💐💐💐

Farah menatap jam yang bertengger ditangan kanannya ternyata waktu tidak terasa sudah banyak berlalu, dengan pikiran yang kembali waras farah merogoh tasnya yang berwarna silver untuk mencari benda persegi dengal lambang apel digigit namun tak kunjung ia temukan.

Seakan tersadar dari kebodohannya ternyata ponselnya tertinggal di meja kantornya saat panik menangani anak didiknya yang sedang terkena musibah.
Dan disinilah farah sekarang, disalah satu rumah sakit yang terdekat dari tempatnya mengajar. Orang tua dari salah satu anak didiknya mengalami kecelakaan tak jauh dari area sekolah, beruntung anak didiknya tidak mengalami luka serius, hanya lecet dan shock karena kejadian itu.

Dengan langkah pasti farah menghampiri ruang rawat orang tua anak didiknya tadi, berniat ingin pamit karena sudah terlalu lama berada dirumah sakit. Belum lagi ponselnya yang tertinggal membuat ia khawatir fatar menghubunginya...

Tiba tiba saja ingatan farah kembali bahwa ia dan fatar masih saling diam dan tak bertegur sapa, mana mungkin juga fatar menghubunginya, batinnya

Setelah menemui sekalian pamit pulang dengan orangtua dari muridnya, farah kini sudah perjalan menuju rumahnya tanpa harus mengambil ponselnya.

Farah sampai dirumah setelah menempuh waktu 30 menit karena keadaan jalanan yang begitu ramai dan macet, jam sudah menunjukkan pukul 18.30 namun keadaan rumah masih sepi belum lagi lampu-lampu rumah belum dinyalakan.

"Apakah pembantu tidak berada dirumah?" batin farah.

Bunyi nyitttt terdengar saat farah mendorong pintu depan, bahkan lampu didalam juga belum dinyalakan, iabmemutuskan untuk menyalakannya dengan berjalan meraba-raba karena kegelapannya, belum lagi farah yang min membuat penglihatannya sangat minim.

Belum sempat farah menekan tombolnya, lampunya sudah terlebih dulu menyala. Mau tak mau farah sedikit mundur kebelakang karena terkejut melihat orang yang ada dihadapannya kini dengan pakaian yang dikatakan jauh dari kata rapi, kemejanya sudah digulung sampai siku, kancing juga sudah terbuka secara acak.. Dan jangan lewatkan juga rambut berantakannya besera wajahnya yang .... Memerah ?

"kau.... Dari mana saja hah?" bentakan fatar menyadarkan farah dari lamunanya. namun berbeda ucapan, berbeda pula tindakan yang dilakukan fatar, karena kini farah sudah berada dalam dekapan suaminya. Farah menikmati keposesifan fatar yang rasanya sudah bertahun-tahun tak didapatnya meskipun pada kenyataannya mereka bertengkar baru sehari yang lalu.

My Baby FinderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang