tiga

11K 119 4
                                    


Setitik asa aku panjatkan
Pada sang Maha kuasa,
Maha pencipta, Dan juga maha pemberi...
Agar sudi memberikan secuil kebahagaian untuk mu, untukku dan 'kita'.

_farah





******

Mengenai program kehamilan yang akan dijalani farah sesuai perkataan fatar, mereka akan memeriksanya setelah mama sudah diperbolehkan pulang. 

Kabar baiknya, setelah dipindah keruang rawat inap beberapa waktu Lalu, Besok mama fatar sudah bisa pulang.

Farah sungguh tidak sabar menanti hari esok,  meskipun sebenarnya ia masih takut akan kemungkinan kemungkinan yang Akan terjadi.  Namun melihat keantusiasan mertuanya yang ingin segera menimang cucu, farah sebisa mungkin ingin mengabulkan permintaan wanita paruh baya yang telah melahirkan suami yang sangat dicintainya itu.

Apalagi farah tak ingin mengecewakan wanita baik hati yang menerimanya dengan senang hati untuk menjadi menantunya,  padahal farah dulunya hanyalah seorang biasa.  Dia dibesarkan disebuah panti asuhan sejak lahir karena ibunya meninggal saat melahirkannya dan Ayah nya sudah lebih dulu mengahadap kesang pencipta karena kecelakaan.

Dari mana farah tau?
Tentu saja dari ibu panti yang merawatnya yang ternyata sahabat baik ibunya.

Dengan usaha serta kerja keras yang selalu dilakukannya lahirlah farah yang menjadi seorang gadis baik hati dengan kecerdasan diatas rata rata,  dengan kerja kerasnya farah bisa Lulus dari sekolah menengah atasnya diumur 16th.
Karena kecerdasannya itulah banyak universitas yang dengan sukarela memberi beasiswa padanya agar berkenan menimba ilmu di perguruan tinggi mereka. Dengan senang hati farah menerima undangan  mereka, selain karena uang kuliahnya yang gratis, farah juga berhak mendapat uang saku yang bagi farah sangatlah besar, tentu farah sangat senang karena uang sakunya bisa diberi pada ibu panti untuk membantu anak anak panti lainya.

Butuh waktu 3 tahun lebih farah bisa lulus dengan nilai cumlaude,
Ternyata dewi Fortuna sedang berada dipihak Farah,  universitas tempatnya menggali ilmu itu meminta farah untuk  menjadi dosen disana, Dan disinilah awal pertemuan nya dengan fatar dimulai.

Saat farah berkesempatan untuk mengikuti meeting dengan pemilik kampus tempatnya bekerja yang ternyata seorang pria tampan dan mapan yang tak lain adalah anak Dari pemilik kampus,

Farah terpesona pada fatar dikali pertama berjumpa, dan beruntungnya farah karena cintanya tak bertepuk sebelah Tangan. Karena selesai rapat temu itu fatar mencoba mengorek informasi tentang kehidupan farah melalui orang suruhannya. Hingga semua berjalan dengan seiring berjalannya waktu, fatar memberanikan diri mendekati Farah hingga mereka memutuskan untuk menikah setelah sama sama merasa saling membutuhkan satu sama lain untuk melengkapi hidup mereka.

Kembali kekehidupan sekarang, saat ini farah berada disekolahan hingga nanti siang akan pergi lagi kerumah sakit.

Bel pulang sekolah berbunyi, ia segera bergegas pergi karena tadi cila mengirim pesan agar langsung kerumah sakit Saja.

*****

"Ada apa cil? Mama baik baik saja kan? ". Cila tersenyum melihat kekhawatiran yang terlihat jelas diwajah kaka iparnya itu, dalam hati cila bersyukur karena diberikan pendamping terbaik untuk kaka nya yang bukan hanya menyanyangi suaminya tapi juga seluruh keluarganya.

"tenanglah ka, mama baik baik saja.  Hanya saja mama mau ngomong sesuatu. Masuklah,  mama sudah menunggu".

Farah menghela nafas lega, dia takut kalo terjadi sesuatu yang buruk terhadap hasil kesehatan mertuanya. "kak.. " gerakan farah saat membuka pintu terhenti ketika mendengar suara adik iparnya itu lagi,
"mama tadi belum makan, cila ingin suap. Katanya mau sama kaka aja". Farah mengangguk mengerti setelahnya ia benar benar masuk keruangan.

Farah mendapati ibu mertuanya sedang bicara lewat telepon dengan seseorang, yang tak lain adalah Papa fatar,  mama segera menyekesaikan pembicaraannya ketika melihat farah.

"kamu sudah datang? Mama mau ngomong sesuatu sama Kamu, tentang.. "

"mama belum kan?  Kita makan dulu ya"

Farah tau mamanya akan membahas masalah anak itu lagi, jika mama kembali untuk tidak memaksa nya lagi, pastilah keberaniannya akan menghilang lagi. Itu sebabnya farah tak peduli sekalipun kini mama tak lagi memaksa kan kehendak farah tetap ingin melakukan Program itu.

Farah mengambil nampan yang telah berisi makanan diatas meja lalu mulai menyuapi. Farah sengaja bercerita panjang lebar agar tidak memberikan cela mama menyinggung masalah itu, hingga makanan yang ia pegang barulah farah buka suara, "mama tidak perlu merasa bersalah, aku tidak apa apa.. Sungguh ".

"tapi.. "

"mama istirahat lah, besok mama sudah diperbolehkan pulang. Besok fatar akan ikut menjemput".

🌹🌹🌹

Sudah 2 Jam Farah menunggu kedatangan fatar yang katanya akan menjemput. Namun hingga sekarang suaminya itu tak kunjung datang, tidak biasanya fatar lupa memberi kabar padanya jika memang ada urusan mendadak. Jika seperti ini farah malah khawatir terjadi sesuatu dengan suaminya itu .

Hingga pintu terbuka farah membuat farah mengalihkan perhatiannya dari ponsel yang sejak tadi digunakan untuk menghubungi fatar.

"nyonya.. "

"fajar? "

Dengan sopan orang yang dipanggil fajar oleh farah menunduk hormat pada istri tuannya tersebut.

"kedatangan saya kesini atas perintah tuan untuk menjemput nyonya dan mama tuan fatar, karena tuan fatar ada meeting mendadak sehingga tidak bisa menjemput, nyonya".

Farah mendesah lega, meskipun agak kecewa namun ia bersyukur ternyata tidak terjadi hal buruk pada fatar.

Setelah memasukkan barang barang yang telah disusun, mereka pun pergi meninggalkan rumah sakit.
Kurang dari 20 menit mobil yang dikendarai fajar sudah memasuki rumah Mewah milik keluarga Juliano.
Setelah memarkirkan mobil fajar selaku supir pribadi fatar segera keluar dari mobil dan dengan sigap membuka pintu untuk nyonyanya.
Farah tersenyum melihat kecekatan fajar, jarang ada orang rajin, gigih dan jujur seperti dia dijaman sekarang ini.

"kau langsung pulang saja, biar nanti suami saya yang jemput. Saya masih ingin  menemani mama sekalian menunggu Papa pulang juga"

"Baik nyonya" fajar menunduk pagan. 
"sudah berulang kali saya bilang, tidak perlu formal seperti itu. Cukup panggil nama saya saja, yang menggaji kamu fatar bukan saya". Rasanya farah merasa jengkel terus mengulang pernyataan yang tak pernah didengar oleh Fajar.
Farah merasa risih dipanggil nyonya oleh fajar yang sudah dianggap oleh keluarga oleh farah,selain itu umur fajar yang lebih tua 2 membuat farah semakin tidak sopan membiarkan orang yang lebih tua malah menunduk hormat pada farah yang lebih muda .

"maafkan saya nyonya, sudah seharusnya saya menghormati keluarga tuan yang memperkerjakan saya ".

"suka suka kau sajalah". Farah menyerah, biar saja fajar melakukan sesuatu berdasarkan pemikirannya.

Lagi pula nanti dia biasa protes kepada suaminya agar menyuruh supir kesayangannya itu untuk berhenti membantah perkataannya, dalam hati farah tertawa setan memikirkan rencananya itu akan mengubah raut wajah datar disegala situasi Apapun.





maaf jika ada kesalahan penulisan..
Typos yang bertebaran, bahkan tanda baca yang berlebihan.

Masih mau lanjutan???

Give me 20votes + 10 comment

Thankyou




My Baby FinderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang