EPILOG:1

1.4K 143 4
                                    

Hari ini tepat disaat hari gue wisuda, gak ada orang tua yang dampingin gue. Gak ada bokap, gak ada nyokap. Cuma ada Kyungsoo yang dampingin gue.

Sekarang Chanyeol lagi otw kesini, dia habis rapat sama client-nya dari kantor.

Yups!

Dia dapat warisan perusahaan JFO dari ayahnya sendiri, dia gak mau disebut boss besar, dia bilang gini..

"Aku itu bukan boss besar, aku itu boss ganteng kek turunan brazil"

Setiap orang selalu dibilangin kek gitu sama dia, tau dah yang ganteng tapi kek tiang listrik.

Lalu...










Kris..

Dia masuk penjara karna perbuatannya, ibunya juga ikutan setelah kasusnya terkuak.








Lalu Irene...





Dia masuk rumah sakit setelah kejadian itu, peluru dalam pistol yang ditembakkan Kris itu ternyata beracun. Untung Irene masih bisa diselamatkan walau itu hanya keberuntungan kata dokternya.







Chanyeol pun datang dengan mobilnya yang keren kata temen gue.

"Chanyeol!" teriak gue saat dia keluar dari mobil.

Dia cuma senyum lalu ia pergi membuka pintu belakang mobilnya, dan disitu ada Irene yang keluar dari mobil.

"Irene!" teriak gue lagi terus nyamperin mereka.





Gue langsung meluk Irene pas sampai di situ, terus ngeliat wajah Chanyeol yang cemberut.

"Kenapa?" tanya gue masih diposisi yang sama.

"Masa Irene dulu yang dipeluk, kamu itu tunangannya siapa sih? Irene atau aku?" tanya dia sambil ngalihin pemandangan.

Gue pun melepaskan pelukan dari Irene,
"Sama cewe aja lu cemburu ya, gimana kalau sama ayah gue? mungkin lu udah minum baygon kali ya?"

Irene pun sedikit tertawa,
"Tunangan lo lah, yeol. Tunangan gue kan.." Irene pun menghentikan kata-katanya.

Chanyeol langsung mandang gue begitupun gue yang mandang Chanyeol.

Tunangan Irene kan Kris?





"Haha..iya iya, Yera kan tunangan aku ya, lupa aku tu" Sambar Chanyeol pura-pura tertawa.

Irene pun sedikit memainkan rambutnya,
"Masa lo lupa tunangan lo sendiri" jawabnya sambil tertawa.

Gak lama kemudian beberapa mobil datang ke halaman kampus, ternyata itu para senior kampus yang dulu.

Ada Baekhyun, dan senior exo yang lain. Ada Taehyung dan senior bts yang lain. Lalu...

Ada Scoups yang satu-satunya senior seventeen.

Ekspresi Chanyeol pun berubah, gue langsung ngeraih tangan Chanyeol buat nenangin dia.

"Yeraaa!" teriak Baekhyun yang berlari nyamperin gue.

"Wiss ada Chanyeol, cie yang jadi boss besar cie" Taehyung nyamperin Chanyeol sambil ketawa-ketawa.

Dan akhirnya...

"Selamat ya, Yera. Btw gimana kabar lo?" Scoups berhasil nyamperin gue, dan gue tepat disebelah Chanyeol.

"Oh, baik, kabar lu gimana?" tanya gue sambil ngelirik Chanyeol pelan-pelan.

"Kabar gua baik" jawab dia yang juga mandang Chanyeol.








Dan..

Chanyeol juga lagi mandang dia.













Hmm.... Aura perang dunia 3 nih!




"Gimana kabar lu?" tanya Chanyeol ke Scoups tiba-tiba, yang lain langsung kaget termasuk gue.


"Ba-"



"Gimana kabar BongSua?" tanya dia lagi sebelum Scoups menjawab.



Semuanya langsung diem, Scoups diem, gue dan yang lain diem.



















"Ada Scoups disini?" suara ini berasal dari Kyungsoo yang lagi berjalan menuju kesini.
"Wow" sambungnya pas udah berdiri disamping Scoups.

"Wowowowo...kenapa suasananya jadi gini? have fun dong guys!" sambar Taehyung di sambut sama yang lain.

"Chanyeol" bisik gue,
"Jangan kek gitu!"

Dia cuma diem sambil mandang gue, gak lama dia narik gue ketempat yang sedikit jauh dari sana.

"Ibu kamu ninggalin kamu waktu kecil kan?" tanya dia tiba-tiba sambil natap gue kek lagi marah.

Gue cuma balas dengan anggukan.

"Gimana kalau ibu kamu hilang karna sesuatu lalu seseorang tau tapi dia pura-pura gak tau dan bilang kalau ibu kamu cuma hilang karna lari dari kamu?" tanya dia panjang lebar sambil natap gue dengan dekat.

"Itu juga yang aku rasain pas liat Scoups saat ini, haruskah aku pura-pura baik sama dia? Atau aku pura-pura gak ada apa-apa?"
"Gak bisa" jawab dia sambil megang bahu gue.

"Gue..gue ngerti, maaf" jawab gue ketakutan.

"Dan kamu tau.."
"Kamu tau kalau Scoups itu suka sama kamu?" sambung Chanyeol, gue langsung mengeliat dia.

"Maksudnya?"
"Scoups itu sahabat aku-"

"Itukan bagi kamu, bukan bagi dia" sambar dia.
"Menurut kamu gitu, kalau menurut dia mah beda lagi"

"Maksud lu apa?!" tanya gue mulai kesal.

"Scoups itu cinta sama kamu! Sedangkan aku juga cinta sama kamu!"
"Haruskah aku nyingkirkan dia lagi bukan cuma buat masalah ibu aku?!" teriak dia membuat nyali gue langsung ciut.

"Scoups itu sahabat kecil aku-"

"Kamu jawab aku ya.." dia langsung megang bahu gue dan ngeliat gue dalam-dalam,
"Dicerita mana yang sahabatnya gak jatuh cinta dengan sahabatnya sendiri? Kalau ada sini aku datangin penulisnya!"

"Loh kenapa?" tanya gue.

"Aku mau ngasi penghargaan ke penulisnya, kalau perlu masukin on the spot" jawab dia dengan santainya.

"Bahkan yang nulis ff ini aja masih mau masukin cerita tentang sahabat yang suka sama sahabatnya sendiri"
"Aku sebagai pemeran utamanya aja malu!" jawab dia sambil menutup wajahnya.

Yera be like :
Salah naskah anju!


"Ya gitulah pokoknya.. Kamu jangan sampai suka sama si sekop itu!" Sambung dia.

"Sekop?" Tanya gue.

"Scoups itu sekop, baca nya kan sama" jawab dia sambil senyum.





"Intinya aku udah ngasi tau kamu buat jauhin dia sekarang"
"Atau aku yang bakal buat dia hilang dari kehidupan kamu"

THE BEETHOVEN : PCY [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang