Sweet Dream

4.8K 431 22
                                    


"Mpph!!!" Kamu seharian ini entah kenapa tidak enak badan. Teruntuk bagian perut. Rasa kembung dan begah apalagi jika kemasukan makanan. Maka semuanya akan keluar dengan cara yang tidak menyenangkan.

"Chagiya? Gwenchana?" Eunwoo yang baru mengetahui istrinya sakit saat pulang larut malam menampilkan raut panik. Pria itu membawa handuk kecil untuk membantumu membersihkan mulut selesai muntah barusan.

"Uh.. Perutku mual sekali hari ini." Keluh kamu. Kedua matamu sampai berembun.

"Terakhir kali kau makan apa?" Selidik Eunwoo.

"Aku tidak makan hal aneh. Ini sudah sejak pagi, Oppa." Katamu lemas. "Bisakah Oppa buatkan aku teh hangat? Sepertinya aku sudah mendingan."

"Jinjja?" Eunwoo masih ragu. Tapi kamu mengangguk yakin membuat pria itu menyerah. "Baiklah, kemari biar aku gendong."

Kamu perlahan naik ke punggung suamimu itu. Dengan sangat mudah, Eunwoo mengangkat kamu dan menyamankan posisinya agar tidak terjatuh.

"Kau ringan sekali. Pegangan yang erat."

"Gemuk salah, kurus salah. Pria memang begitu." Gerutumu lirih sambil memeluk leher Eunwoo dari belakang.

Tak lama kamu mendarat dengan mulus di sofa ruang tengah. Eunwoo berbalik menghadapmu, mengusak kepalamu lembut sambil menatap kamu dengan wajah khawatir. "Masih mual?" Tanyanya.

Kamu menggeleng.

Eunwoo menghela napas pelan. "Geurae ? Kalau begitu, mau kubuatkan yang manis atau tidak, hm?"

"Yang sedang saja, Oppa."

Eunwoo mengangguk, buru-buru bangkit dan menyibukkan diri membuatkan teh hangat untukmu. Kamu dengan perlahan bersandar pada punggung sofa lalu memejamkan mata. Hanya menikmati suara desis teko yang akan mendidih dan dentingan sendok yang beradu dengan gelas.

"Cah.. Ini teh hangatmu." Eunwoo membawa secangkir teh di tangan kanannya.

"Gomawo, Oppa." Kamu bangun agar dapat meraih cangkir yang di bawa suamimu itu. Eunwoo dengan tanggap membantumu.

"Pelan-pelan saja. Setelah ini langsung tidur, arraseo?"

Kamu mengangguk, namun saat Eunwoo meletakkan cangkir setengah kosong itu ke meja dan akan menggendongmu kembali, kamu menolak.

"Bisakah kita di sini dulu? Aku masih pusing."

"Di sini terlalu dingin, Chagiya.."

"Hanya sebentar Oppa, jebal.. Hm??" Rengekmu.

Menghela napas, Eunwoo akhirnya menuruti permintaanmu. Ia duduk dengan posisi kaki rapat, setelah itu mencoba membuat kamu tidur di pahanya.

"Maaf merepotkanmu, Oppa."

Eunwoo menggeleng. "Kenapa merasa begitu. Aku suamimu.." Ujarnya sambil menyelimuti kedua kaki kamu dengan jaket miliknya yang tersampir di sofa sejak kepulangannya tadi.

Kamu mencoba menyamankan posisi dan Eunwoo kembali menata kakinya agar nyaman sebagai bantal kamu.

"Oppa terlihat tampan dari posisi ini."

Eunwoo tersenyum manis. "Istriku juga cantik dari posisi manapun."

Kamu meng-salting..

(Ciyet..) 🤭

"Bagaimana perutmu?" Eunwoo kembali ke topik awal. Tangannya bergerak mengelus punggung tanganmu yang berada di atas perut.

"Eumm.. Sudah baikan. Tapi, Oppa. Aku merasa aneh."

My HusbandWhere stories live. Discover now