Chapter 7 : The True

155 26 2
                                    


Maaf atas keterlambatan post untuk chapter ini. Dan maaf juga kalau cerita ini jelek.

Warn !! Typo everywhere.. ^^

Happy reading !!

-----|-----

"Ka-kau?" tunjuk Jeonghan pada namja yang ternyata bukan Seungcheol.

Serasa di tampar oleh ekspektasinya. Jeonghan masih dibuat terkejut dengan namja di hadapannya yang sama terkejutnya.

"Siapa kau?" tanya Jeonghan yang sudah menetralkan keterkejutannya.

"Mian.. mian. Aku kira kau pacarku." Jawab namja tampan itu.

"Yak! Jangan mengalihkan pembicaraan. Siapa kau?!" jengah akan jawaban itu. Jeonghan kembali bertanya dengan sedikit meninggikan suaranya.

"Tunggu. Apa kau yang bernama Yoon Jeonghan?" bukannya menjawab, laki-laki itu justru balik bertanya pada Jeonghan.

"N-ne. Siapa kau?" sekarang Jeonghan merasa takut dengan namja tampan di depannya.

Bagaimana tidak takut? Seorang namja tampan yang tak kau kenal, justru mengenalmu.

Dengan begitu, pasti ada pemikiran jika namja itu seorang penguntit yang akan menculikmu. Dan membawamu pergi jauh dan berakhir sebagai pekerja paksa.

Tapi itu tidak mungkin kan dilakukan oleh namja tampan itu. Mana ada seorang penguntit yang memiliki hidung sedikit mancung, tulang rahang yang terbentuk sempurna, mata dengan iris coklat. Dan jangan lupakan wajahnya yang tampan.

Ada sebuah kejanggalan yang dirasakan Jeonghan sekarang.

"Oh. Mulai sekarang, aku akan tinggal bersamamu. Perkenalkan namaku Vernon, biar lebih mudah, kau panggil saja Hansol." Senyum tampan terpatri di wajah namja bernama Vernon itu.

"Aku rasa kau salah paham."

Jeonghan mengambil langkah mundur saat Vernon mendekatinya dengan tangan yang terulur untuk salam perkenalan.

"Aku disini tinggal dengan seseorang yang bernama Choi Seungcheol." Tunjuk Jeonghan pada rumah bergaya vintage di sebelah kanannya.

Merasa uluran tangannya diabaikan, Vernon segera menarik tangan Jeonghan dan bersalaman.

"Okay.. okay.. Senang bertemu denganmu, Jeonghan-ssi." Ucapnya sebal.

Jeonghan kembali membeku saat Vernon bersalaman dengannya. Dan semakin dibuat diam, ketika Vernon melangkah memasuki perkarangan rumah Seungcheol.

"Tu-tunggu, apa yang telah terjadi?" gumam Jeonghan pelan.

Vernon berbalik sebentar dan menatap penampilan Jeonghan.

"Aku mau bertanya, apa wajahmu baik-baik saja?" ujar Vernon dengan memutarkan jari telunjuk ke area wajah.

"Wajahku?" tanya Jeonghan bingung sekaligus penasaran.

------->

"Masuklah." Perintah Vernon yang membukakan pintu rumah untuk dirinya dan Jeonghan.

"Permisi. Dimana Seungcheol sekarang?" tanya Jeonghan yang masih bingung.

"Aku rasa dia akan pulang beberapa menit lagi." Suara Vernon tanpa menoleh ke Jeonghan, karena namja itu sudah melangkah menuju ruang tengah untuk beristirahat.

"Bisakah aku menggunakan kamar mandi?" tanya Jeonghan lagi.

"Ada di ujung sana." Tunjuk Vernon pada sebuah kamar di sudut ruangan.

Fortune Cookies (Dis-continue)Where stories live. Discover now