Apakah Pesanannya Cinta? {COMPLETE}

Chapter 13 : Kenangan

Suatu hari di menjelang tengah malam, Rize berada di stasiun kereta api untuk mengucapkan selamat tinggal kepada Touya karena dia akan pergi ke luar kota tepat Tahun Baru.

Touya : Oh Baiklah, sepertinya ini adalah pertemuan terakhir kita..

Rize : T-Tapi, Aku pengen kau tinggal di sini lebih lama..

Masinis : Kereta akan berangkat!

Touya : K-Kalo gitu aku berangkat ya.. 'Sambil jalan menuju ke kereta tapi Rize langsung memegang tangannya lalu Touya langsung berbalik ke Rize dan tiba-tiba Rize langsung menciumnya secara tidak langsung dan Touya kaget dan cium balik padanya lalu Rize mulai menangis'

Rize : 'Menangis' A-A-Aku... ingin membuat kenangan ini untuk kita berdua sampai kapanpun! 'Touya langsung berbalik dan mengabaikan omongan Rize dan menaiki kereta dan kereta mulai berjalan' Touya! Oi! Touya! Tolong dengarkan aku!! 'Touya tetap tidak mendengar perkataan Rize dan mencari tempat duduk' TOUYAAAAA!!!

-

-

-

-

-

-

-

Rize langsung terbangun dan menyadari bahwa hidup Touya sudah tidak lama lagi, Rize menangis dan memeluk guling.

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

5 menit kemudian dia bangun dari tempat tidur dan melihat kotak ungu kecil dari Touya yang masih belum dibuka, lalu dia membuka kotak itu dan ternyata berisi komik Shingeki no Kyojin volume 1 dan 2. Dan Rize teringat saat bertemu Touya di taman.

-Flashback-

Touya : Shingeki no Kyojin. Aku sarankan kamu baca buku kayak gitu.

Rize : Oh? Seperti apa itu?

Touya : Bagus sih, tapi belum bisa menilainya..

Rize : Belum bisa menilainya?

Touya : Ini sedikit rumit, tapi intinya itu komik yang bagus. Akan kuberikan kau volume pertama di pertemuan selanjutnya.

-End Flashback-

Rize : Touya, ternyata kau masih ingat juga, huh... 'Sambil tercengir'. Mungkin aku akan membacanya kalo ada waktu luang aja.

Lalu Rize menyimpan komik itu di rak buku dan memutuskan untuk membuat surat undangan untuk semua temannya, tapi sebelum itu dia harus meminta ijin dulu ke ayahnya, lalu dia samperin ayahnya untuk meminta ijin ke ayahnya