ARSMHENDRA

91 14 0
                                    

Arsa Mahendra merupakan remaja yang berumur 19 tahun dan lahir di Surabaya. Dia berkuliah di UNAIR dengan jurusan sastra indonesia yang dijalaninya. Anak sastra udah pasti punya banyak pengetahuan tentang menulis dong. Mempunyai motto hidup yang mengesankan yaitu " day dreamer and night thinker", sekian profile tentang kak arsa ya.

Puisi.

Btw, gue ambil dari pengalaman gue nulis puisi dan beberapa dari sumber lain.

Jadi, dalam membuat sebuah puisi, ada dua tahap yang sebelumnya gue pribadi lakuin.

1. Menulis

Di bagian menulis, dibagi lagi jadi beberapa poin.

a.) Menentukan tema dan subtema

b.) Menulis apa adanya

c.) Koreksi diksi seperlunya

Ambil contoh kita mau ambil tema KELUARGA. Kata "keluarga" aja di sana masih terlalu luas, ya kan? Jadi kita bisa ambil sub tema misal Keluarga brokenhome, waktu berantem sama saudara, etc.

Poinnya sih, sub tema gunanya buat mengerucutkan tema yang kita ambil. Gampangnya, kita mau fokus di bagian keluarga yang gimana sih?

Lalu, menulis apa adanya.

Poin ini wajib gak wajib sih buat nulis puisi. Tapi kalau buat gue, ini wajib.

Jadi, nulis apa adanya itu bahasa paling gampangnya, kita asal tulis aja puisi yang mau kita tulis, yang jelas sesuai sama tema dan subtema yang udah diambil.

Singkatnya, puisi yang ada di sini sifatnya masih tersurat banget.

Puisi telanjang, gue nyebutnya.

Selanjutnya, koreksi diksi.

Dari puisi apa adanya yang kita buat tadi, ambil beberapa kata dari tiap-tiap bait yang kira-kira bisa diganti dengan kata lain yang maknanya lebih tersirat.

Intinya sih di sini kita main-main sama diksi.

Oh satu catatan, gak perlu pakai diksi yang wah maha dewa atau apa pun yang jarang orang tahu, jatuhnya biasanya malah hambar karena gak semua orang bisa nangkep apa yang kita maksud di puisi kita.

Pakai diksi yang sering orang ambil udah cukup, asal kita pinter cara meletakkannya biar muncul keindahan di sana.

2. Mengedit

Oke, di sini bagian yang gue malesin sebenernya, tapi lanjut aja.

Dalam mengedit puisi secara umum tahapannya ada

Pengendapan setelah puisi ditulis - Review - Pengeditan - Pengendapan - Review - Pengeditan - Publikasi.

1. Pengendapan.

Pengendapan di sini maksudnya, setelah kita selesai nulis puisi, tinggalin aja puisi itu buat beberapa hari, atau paling nggak 24jamlah.

Kurang lebih tujuannya sama kayak kita nulis novel, cerpen, dkk.

Biasanya, setelah kita endapin puisi yang udah ditulis, kita bakal nemu di mana aja letak bagian-bagian puisi yang kira-kira kurang pas, nggak cocok, atau sebangsanya.

2. Review.

Di sini kita baca-baca ulang puisi yang udah dibuat.

Biar gampang sih, waktu review kita bedah puisinya dari struktur puisi itu.

Ada struktur batin dan struktur fisik.

Struktur batin di sini berupa makna dari tema yang udah diambil. Udah sesuai atau belum.

Sharing With The WritersWhere stories live. Discover now