Part 2

605 39 5
                                        

"Silahkan kalian bahas soal OSN Fisika tahun lalu. Saya tinggal sebentar." Pak Wan. Mentor Fisika itu dengan santainya melenggang keluar dari ruang 304. Meninggalkan kelima murid yang seharusnya medapat pengajaran darinya.

"Terus aja gitu! Datang, nyuruh bahas soal, pergi, abis itu balik ke sini lagi, dan nyuruh balik ke kamar masing-masing. Makan gaji buta dasar!" Desyca Taniadi, mengerucutkan bibirnya. Tampak cewek itu sudah jengkel bukan main.

Di hadapannya, mas Bejo malah terkekeh geli. "Sabar atuh dek. Kan kita tetap dapat pengajaran dari laoshi Yanjie." ujarnya mencoba menenangkan emosi Desyca yang sudah meledak-ledak.

"Hah! Kalau begini rasanya jadi ingin refreshing saja!" tukas Desyca sembari menyenderkan punggung nya ke bantalan kursi di belakangnya.

"Mau main basket dek?" tanya mas Bejo spontan, setelah mendengar perkataan Desyca.

Desyca langsung memajukan wajahnya. "Beneran mas? Kapan?!" tanya Desyca antusias. Sungguh, dia seperti mendapat hadiah jackpot liburan ke pulau pribadi saja.

Sementara di hadapannya, mas Bejo mengulum senyum. "Akhir minggu ini, dek. Di lapangan hotel aja, gak usah jauh-jauh."

Desyca langsung mengangguk senang. "Yang lain ikut kan?" tanya Desyca masih antusias.

"Wah, maaf, Des. Akhir minggu aku ada urusan sedikit, maaf ya, hehe." tolak Reihan langsung. Entah kenapa dia ingin menghabiskan satu hari libur per minggu itu dengan cuci mata ke toko kue langganannya.

Mata Desyca langsung menoleh ke arah Juna dengan tatapan memohon. "Apa?"tanya Juna. "Lu mau buat gua kelihatan konyol dengan main basket? Sementang lu tinggi aja." ucap Juna geram.

"Yah, kak. Gak gitu-gitu amat kali kak. Lagian Dedes gak ada mikir gitu daritadi. Kak Juna aja kali yang merasa."

"Gua gak mau. Mending main game seharian di kamar." tolak Juna yang sukses membuat Desyca mengerucutkan bibirnya.

Mas Bejo menengok ke arah Dirga yang sedari tadi menonton adegan bujuk-membujuk dari Desyca. "Dek Dirga mau ikut?" pertanyaan mas Bejo seolah mengagetkan Dirga.

"Eh? Nggak usah mas. Kalian berdua aja." ucap Dirga menolak.

"Tumben jinak." ceplos Desyca yang dibalas tatapan tajam ingin menerkam dari Dirga.

Mas Bejo terdiam. 'Berdua.' batinnya dalam hati. Perlahan kedua sudut bibirnya menaik tanpa sadar. Benar. Kini dia yakin. Kalau dia sudah jatuh hati kepada Desyca. Salah satu anggota tim Fisika yang dipimpinnya.

URLWhere stories live. Discover now