Kalysta Home mempertemukan Arshaka Nada dan Daffi

Mulai dari awal
                                    

(NB : Hati hati foto ini bisa menyebabkan delusional yang berkepanjangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(NB : Hati hati foto ini bisa menyebabkan delusional yang berkepanjangan.. Hahaha)

Untuk beberapa detik aku terpaku dengan pujian dan ekspresi nya itu. Sampai aku sadar bahwa Arshaka kini tengah menggoda ku kembali seperti beberapa hari yang lalu. Untuk apa? Apa dia masih penasaran dengan seberapa murahan nya aku yang janda ini?

Langsung saja aku mendengus kesal. Berusaha mati matian untuk acuh pada pemandangan menggoda sosok manusia yang bagai malaikat maut di depan ku. Terlalu tampan tapi mematikan. Lalu kemudian aku tersenyum sinis. Mengejek nya.

"Bapak jauh jauh kesini cuma buat ngomong omong kosong kaya gitu? " sindir ku

"Tolong. Silahkan pergi, saya sedang tidak ingin menerima tamu"

Aku menarik hendle pintu. Tapi Arshaka menahan nya dengan tangan nya. Dia menundukan pandangan nya.

"Maaf.. " lirih nya

Lalu dia mendongkak, menatap mata ku dengan tatapan nanar. Bahkan hampir menangis.

"Maafin saya Nad... "

"Saya akui. Saya salah. Bisa bisa nya saya mengatai kamu dengan kata kata kurang ajar seperti itu? Saya sungguh bodoh." Katanya

Arshaka terdiam untuk beberapa detik. Dia menjeda. Dan aku yang melihat tatapan nya yang mengiba, tak kuasa untuk menjadi lunak. Ku lepaskan cengkraman tangan ku di pintu.

Sebelah tangan Arshaka yang bebas, naik mengusap wajah nya berulang kali. Meninggalkan bekas kemerahan.

"Saya benci Nad, melihat kamu di rangkul rangkul pria lain. Demi Allah, apalagi saat Pak Nata mengatakan kalau dia mau menceraikan istri nya demi kamu, rasa nya saya ingin menghajar dia."

Untuk pertama kali nya Arshaka mendesah di depan ku.

"Saya tidak mengerti bagaimana cara saya menyampaikan apa yang saya rasakan sama kamu, karena saya tau kondisi kamu dalam keadaan tidak sendiri. Tapi, saya ga bisa menyembunyikan ketidak sukaan saya melihat kamu di sentuh pria lain di depan mata saya. Hingga saya tersulut emosi dan dengan kurang ajar merendahkan kamu dengan menyudutkan status kamu"

Arshaka terdiam. Dan aku membelakak dengan mulut tertutup rapat, dan dada yang bergemuruh mengartikan semua kata kata dia.

Cemburu kah?

Arshaka cemburu pada ku?

Kenapa?

"Saya tadi diam dengan semua argumen yang kamu katakan tentang bagaimana cara saya beberapa hari kebelakang memperlakukan kamu yang kamu anggap karena saya penasaran semurahan apa kamu.. Itu ga bener Nad. Argumen kamu salah besar. Demi Allah itu ga bener Nad. Saya ga pernah berpikir seperti itu tentang kamu"

"Diam nya saya tadi, bukan membenarkan atau karena saya merasa tersudut. Tapi saya ingin memberikan kamu waktu untuk mendinginkan kepala kamu sebentar, berfikir jernih, meredam emosi kamu sehingga kalau saya menjelaskan duduk perkara seperti sekarang, kamu bisa menerima nya dengan kepala dingin"

JANDA TAPI PERAWAN (JANDA RASA PERAWAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang