part 1

23 0 0
                                    

Putri pov on

Kriiinnngggg......
Suara jam beker ku berdering dengan kencang hingga membuat tidur nyenyaku terusik.

"putri bangun hari kan hari senin kamu kan upacara" gue tau itu suara siapa,itu suara bunda tapi tadi bunda bilang ini hari senin. Hari senin? Oh my gat guepun langsung loncat dari kasur untuk pergi ke kamar mandi.

20 menit kemudian.
Gue udah selesai mandi waktu gue buka pintu kamar mandi gue liat bunda udah di depan pintu dengan tatapan yang gue sendiri ga tau apa artinya.

"ini udah jam berapa sayang" tanya bunda dengan menunjukan jam yang menunjukan pukul 7 kurang 15 menit.

"hee piss maafin putri" ucap gue dengan senyum ketakutan.

"ya udah sekarang kamu ganti baju terus turun kebawah sarapan nanti bunda yang bilang sama kepala sekolah kamu" kata bunda lalu pergi keluar.

Guepun cuma ngangguk dan senyum ternyata nyokap gue baik juga hahaha

Putri pov off

Dentingan sendok menggema di ruang makan bunda dan satu anaknya ini sedang melakukan sarapan sebelum melakukan aktifitasnya.

"berarti hari ini kamu gak ikut upacara?" tanya bunda dan hanya mendapat anggukan dari anak bungsunya.

Fyi: jadi putri itu punya abang namanya irzan tapi dia ikut omanya di jogja untuk kuliah di sana.

"bun kenapa sih putri ga boleh cium bunga mawar merah atopun pun putih" tanya putri pada sang bunda memang dasarnya putri dari kecil tidak di perbolehkan untuk mengenal bunga mawar tapi seiringnya dia dewasa ia mulai tau bunga mawar.

"kamu gak coba buat nyium bunga mawar itukan?" tanya bunda.

"yah bunda di tanya malah balik nanya sih" dumal putri.

Di sisi lain

Sudah ada 6 remaja laki-laki dan orang tua masing masing di sekolah ini "CAHAYA PELITA" ya dimana 6 remaja ini di pindahkan di sekolah ini karena dikeluarkan dari sekolahnya dulu mereka membuat onar dengan kekonyolan mereka di sekolah dulu yaitu " meletakan mercon di dalam ruang guru dan salah satu gurunya jantungan"sebut saja nama mereka aldi,bastian,iqbaal,kiki,karel,dan alwan.

"kalian udah cukup bikin kita pusing jadi tolong jangan main-main di sekolah ini" ucap laki-laki paruh baya yang kepalanya plotos.

"dan kita ayah,dady,papa,papi kalian itu sayang sama kalian tolonglah kali ini saja kalian turuti perintah kami nanti setelah lulus kalian mau berbuat apapun sesuka kali silahkan,iqbaal ngertikan?" laki-laki paruh baya ini pasrah dengan kelakuan anaknya yang di bilang sangat nakal.

Iqbaal salah satu dari ke6 remaja tadi hanya mengangguk dan terdiam mencerna omongan ayahnya

"ya sudah kalian temui kepala sekolah dulu, dady udah bilang kalo kalian bakal satu kelas kita semua ada urusan" semua orang tua mereka berbalik dan menjauh ke6 remaja ini saling bertatapan memberi isyarat untuk pergi mencari ruang kepala sekolah.

Sementara di ruang kepala sekolah ada siswi yang di ketahui bernama putri dan ibunya sedang bercakap-cakap.

"ya sudah saya permisi kalo begitu sekali lagi terimakasih pak" ucap wanita baruh baya itu berlalu pergi.

"baiklah putri kamu bole...."

Tok tok tok suara pintu berbunyi memotong pembicaraan kepala sekolah.

"masuk" perintah kepala swkolah mempersilahakan.

Yang mengetuk pintupun masuk ternyata ke6 remaja tadi. Putripun yang penasaran akhirnya menoleh.

CINTA KITAWhere stories live. Discover now