1

86.2K 3.5K 122
                                    

Alfaro memijit pelipisnya saat mendengar mamanya mengomel setelah makan malam. Untung saja dia sudah selesai makan malam jika tidak dia akan tidak berselera lagi.

Mamanya selalu mengomel hal yang sama yaitu kapan dia akan menikah. Umurnya baru saja 29 tahun tapi mamanya sudah mengomel. Mamanya selalu berkata bahwa dia bisa jadi bujang lapuk jika tidak menikah cepat apalagi Eve sudah mendahuluinya menikah. Sedangkan adik kembarnya sekarang sudah mandiri dan sudah memiliki calon istri. Mereka meneruskan usaha keluarga Dimitri di luar negeri. Kalau adik bungsunya Cheril menjadi seorang model dan belajar menjadi designer di Paris.

Alfaro sendiri menjadi pewaris utama kerajaan bisnis Dimitri tapi dia lebih senang tetap berada di Inggris. Ada hal yang membuatnya tidak ingin meninggalkan Inggris yaitu Karina. Sudah sepuluh tahun dia tidak bertemu Karina. Sepuluh tahun juga dia mencari Karina tapi belum menemukannya.

"Alfa" bentak Joyce karena dilihatnya Alfaro hanya diam.

"Iya ma" kata Alfaro pelan.

"Dengar gak sih apa kata mama?"

"Dengar ma, Alfa pulang dulu ya besok ada meeting"

Alfaro berjalan mendekati mamanya dan memberikan ciuman di pipi mamanya sedangkan pada papanya dia mencium tangan papanya.

Semenjak sudah lulus dan mewarisi beberapa bisnis Radit, Alfaro tinggal di rumahnya sendiri. Radit mengizinkan itu karena dia menginginkan anak-anaknya mandiri.

"Radit" panggil Joyce tapi Radit mengedipkan matanya memberi kode pada Joyce agar jangan terlalu menekan Alfaro.

Joyce hanya menarik nafas dalam melihat sikap Alfaro.

**
Alfaro masuk ke kamarnya dan hal pertama yang selalu dia lakukan adalah memandang foto Karina. Dia mencuri foto Karina diam-diam waktu masih sekolah dulu.

Sudah sepuluh tahun dan Alfaro yakin dia akan masih mengenal Karina jika dia bertemu kembali. Entah kemana Karina pergi tapi Alfaro sangat merindukannya.

Alfaro teringat jika dia telah mencari Karina kemana pun. Setelah dia mandiri sekarang, dia bahkan menyewa detektif untuk mencari Karina tapi Karina seperti di telan bumi.

Alfaro tidak putus asa, dia akan tetap mencari Karina sampai kapan pun.

Alfaro memejamkan matanya dan dia berharap dapat bertemu Karina di dalam mimpi.

**
Karina menarik nafas panjang saat dia memandang foto ibunya. Ibunya sudah meninggal dan sudah setahun ini dia kembali ke Inggris. Dulu dia dan ibunya dengan terburu-buru pergi ke Rusia tempat dimana ibunya di lahirkan.

Mereka dikejar hutang karena ayah Karina. Ayahnya berhutang dan melimpahkan bebannya pada ibunya dan dirinya. Akhirnya dia dan ibunya harus pergi meninggalkan Inggris. Sekarang ibunya sudah meninggal dan dia tidak memiliki alasan untuk tetap di Rusia.

Setahun kembali ke Inggris dia bekerja di sebuah perusahaan kecil yang dengan senang hati menerimanya tanpa melihat fisiknya. Bekas luka di wajahnya membuatnya sulit untuk mencari pekerjaan di tempat yang dia inginkan. Hanya saja akhir-akhir ini Karina sedikit khawatir. Perusahaan tempatnya bekerja mulai goyah dengan persaingan yang ada. Sebuah perusahaan besar yang mempunyai banyak cabang bahkan sampai keluar negeri sudah mulai menggeser perusahaan-perusahaan kecil. Salah satunya perusahaan tempat dia bekerja. Karina takut jika sampai perusahaan ini bangkrut, dia akan bekerja dimana. Sedangkan dia sulit mencari pekerjaan karena wajahnya.

Karina sudah menutup bekas lukanya dengan make up tapi tetap masih kelihatan.

"Karina" panggil temannya.

Alfa dan Karina (Sudah Ada Versi Ebook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang