Iman juga turut berlalu ke dalam biliknya . Gadis tanpa dia ketahui siapa nama yang lena diatas katil kingnya dikerling begitu saja . Dia berlalu ke dalam bilik air . Membersihkan diri dari peluh yang keluar ketika menendang si peragut itu .
Singlet hitam santai dan brief Calvin Klein hitam disarungkan kebadan . Dia terus merebahkan tubuhnya disisi gadis itu . Dia kesah apa ni rumah dia . Lagipun rumah ni hanya ada satu bilik ditingkatnya . Yang lain sudah didiami anak-anak buahnya .
Gadis itu merengek kecil saat terasa pergerakkan yang menganggu lenanya sebelum tangannya naik memeluk pinggang Iman erat . Iman tersenyum sinis . Matanya tajam memerhati setiap pelusuk wajah gadis itu .
Tidur pun lawa . Huh .
Alis kening terbentuk tanpa dilukis milik gadis ini benar-benae cantik dan sesuai dengan bentuk wajahnya . Hidung mancung terletak gadis itu juga sama . Bulu mata yang lentik seakan sesuai dengan warna kulit gadis itu dan akhir sekali..
Bibir mungil merah jambu gadis ini benar-benar menggoda . Tidak terlalu nipis dan tidak terlalu tebal . Cantik saja terbentuk . Bibir basah gadis itu benar-benar menguji naluri jantannya namun segera ditepis .
Matanya mengantuk minta dipejamkan . Iman terus merangkul tubuh genit gadis itu kembali dan akhirnya dia terlena .
DAHLIA membuka matanya perlahan saat cahaya mentari terpancar mengenai wajahnya . Belum pernah dia selena ini . Namun sesaat kemudian dia yang baru tersedar terus bangun dan terjun dari katil.
Dia bukan di dalam bilik tidurnya ! Matanya melilau memandang sekeliling . Bagaimana dia boleh berada disini ? Apa yang terjadi semalam ?
"Pahal kau ni ? Kacau tidur aku betul " serak suara seksi Iman saat terasa pergerakkan yang kuat menganggu lenanya .
Dahlia pantas menoleh . Dia tidur dengan lelaki ?! Air matanya bergenang tubuhnya diraba raba cuba memastikan semuanya tidak seperti yang difikir .
"Kau kenapa ? Tak payah nak nangis cakap aku rogol kau ke apa ek . Kau bukan taste aku huh " Iman terus menarik selimut menyelubungi kepala . Kembali menyambung tidur .
Dahlia yang ingin menangis terdiam . Dia pandang tubuh itu sebelum mengeluh kuat.
"awak siapa ?! Macam mana saya ada dekat sini ?! Hantar saya balik !!!!" Jerit Dahlia menaikkan angin Iman .
"Weh perempuan ! Diam lah gila ! " terus bantal tidur dibaling tepat mengenai wajah Dahlia .
Dahlia yang mengelak terus berdesis sakit saat belakangnya terbaring diatas lantai .
Argh ! Mesti luka semalam
Iman merapati tubuh Dahlia yang meringkuk seperti menahan sakit .
Tanpa segan silu dia menyelak baju Dahlia ke atas menampak belakang Dahlia yang terlentang .
Dia tergamam melihat luka dan parut gadis ini .
Tangannya perlahan mengusap parut itu . Kadang terdengar Dahlia merintih .
"Let's go . I take you to clinic" Ujar Iman sebelum cuba memapah Dahlia bangun .
Laju gadis itu menggeleng . Mati dia kalau Doney tahu dia ke klinik .
"kau kenapa degil sangat ? " tegas Iman . Sakit-sakit pun keras kepala .
"Nanti ayah marah . Nanti ayah pukul lagi . Ayah marah saya pergi klinik . Saya taknak , saya takut . Nanti sakit lagi " ujar gadis itu mengadu sambil menangis . Jelas riak ketakuttan terpancar .
Iman mengetap gigi . Melihat gadis ini mengadu ketakutan buatkan hatinya terdetik sesuatu .
Ada perhitungan yang perlu dia selesaikan.
- - - - -
"Kau siapa ?! Balik ! Aku takde duit nak bayar hutang kau lagi ! " jerkah Doney apabila beberapa orang lelaki berpakaian formal masuk kedalam rumahnya .
Penat dia menjerit memanggil nama Dahlia menyuruh gadis itu membuka pintu . Namun ketukkan masih berbunyi membuatkan dia terpaksa turun membukanya sendiri .
"Kau Doney ? " ujar dingin lelaki yang berada didepan sekali . Tanpa diundang dia duduk diatas sofa . Doney memandang hairan . Belum pernah dia lihat lelaki ini lagipun dia kenal wajah yang dia berhutang .
"Aku boleh selesaikan semua hutang kau tapi dengan satu syarat.." ujar Shin mengangkat muka bengisnya .
"Kau perlu serahkan anak perempuan kau pada aku dan kau tak boleh ambil dia semula . How bout that ? " ujar Shin .
Doney tersenyum sinis . Dalam hatinya bersorak kuat . Peluang didepan mata ! Tak akan pernah sekali dia lepaskan .
"Berapa kau nak bagi ? " ujarnya sinis .
Shin ketawa perlahan .
"Berapa kau nak ? Aku boleh bagi yang penting kau setuju dengan deal aku "
Peluang !
"Tak banyak RM1 juta ringgit . Kau bagi aku setuju " ujar Doney tanpa teragak .
Shin pantas mengeluarkan buku check didalam poket kot hitamnya .
Mata pen berlari menulis angka yang dipinta . Dilempar check itu ke muka Doney . Disambut dengan ketawa kuat .
Shin bangkit dari sofa .
Dia menepuk bahu Doney .
"Kau sentuh Dahlia , kau mati "
Terus dia berlalu keluar diikuti anak anak buahnya .
Boss , you own her
Dia , Bidadari Tak Bersayap . Episode 2
![](https://img.wattpad.com/cover/111861290-288-k175649.jpg)
أنت تقرأ
Dia , Bidadari Tak Bersayap
الأكشنKerana kehilangan kehidupan Taufiq Al-Iman berubah hitam . Dirinya hanya diselubungi dendam . Kehidupannya menjadi liar . Hanya kerana satu dendam . Dendam yang tersemat di dada dia berubah menjadi lelaki yang digeruni di kehidupan gelap . Kiri, k...
RM 1 Juta #2
ابدأ من البداية