29. Hamil?

38.7K 2.2K 112
                                    

Aku kira kasih batas 101 KOMEN itu bakalan lama, minimal sampe sore. Ternyata baru 1 jam update udah lebih dari 101 komen hahaha... kalian memang the best.

Tuh, dari judulnya tahukan Kate mau di couple-in sama siapa!

Mau ngamuk? Silahkan wkwkwk!

Jangan lupa VOMENT ya, semakin banyak yang komen, yang nulis semakin semangat loh. Beneran!

=====

Sudah satu bulan terakhir Christian mencari keberadaan Katherine tpi belum juga menemukannya. Ini seperti deja vu. Dulu ia juga pernah kehilangan wanita itu, sekarang kejadian itu terulang kembali.

Selama sebulan ini pula Christian selalu lepas kendali. Tidak ada yang berani mendekatinya termasuk Grace selaku ibu kandungnya sendiri. Hal sepele saja bisa langsung membuatnya mengamuk. Para karyawan yang bekerja di perusahaannya pun sebisa mungkin menghindari untuk tidak bertemu dengan atasan mereka—kecuali terpaksa.

Bahkan laki-laki itu melupakan niatannya untuk mencari tahu tentang keberadaan Mark, belum lagi tentang rekaman CCTV yang diberikan oleh Adam dua minggu lalu. Padahal dengan melihat CCTV itu, setidaknya ia bisa mengenali siapa wanita yang sudah memberikan foto-foto soal pertemuan Natasya dan Mark.

Keberadaan Tony – pria yang sudah membawa Katherine – juga hilang bak ditelan bumi. Semua tempat yang Christian curigai sudah ia datangi. Dari tempat tinggal laki-laki itu, apartemennya yang tidak berpenghuni dan juga rumah keluarganya, semuanya sudah ia periksa tapi tetap tak menemukan titik terang. Bahkan ia mendapatkan kabar kalau Tony sudah sebulan ini tidak masuk kantor.

Emily menggunakan kesempatan tersebut dengan sebaik mungkin. Kejadian di mana hilangnya Katherine seakan membuktikan kalau wanita itu sangat membenci Christian. Dan ia berencana membuat Christian juga membenci Katherine. Rencananya benar-benar berjalan mulus sejauh ini.

Hanya saja yang tidak Emily ketahui, selama ini Alexander menyuruh orang-orangnya untuk mencari keberadaan Mark. Alexander ingin semuanya terungkap dan membebaskan Natasya dari semua tuduhan yang Christian lemparkan pada wanita itu.

Alexander sengaja menyuruh Natasya untuk tetap berhubungan baik dengan Emily sampai ia mempunyai bukti yang kuat untuk menunjuk Emily sebagai dalang dibalik semua ini.

Hal itu bukan tanpa alasan. Selain mencari bukti tentang keterlibatan Emily sebagai dalang dibalik keracunan Katherine, Alexander juga curiga kalau Emily ikut terlihat dalam masalah yang menimpa antara sahabatnya dengan Katherine.

Ia sama sekali tidak melihat adanya kesedihan atau kekhawatiran di wajah Emily atas menghilangnya Katherine, terlepas wanita itu hanya merupakan saudari tirinya. Alexander ingin mengungkap semuanya, ingin membuktikan selicik apa Emily sebenarnya.

*****

Sementara itu, Katherine hidup dalam kehampaan. Wanita itu berubah lebih pendiam tidak seperti biasanya. Bahkan Tony harus terus mengajaknya berinteraksi agar Katherine tidak terlalu memikirkan masalahnya.

Tony tidak tahu yang sebenarnya terjadi. Ia hanya berpikir kalau Christian sudah melukai wanita itu terlalu dalam hingga sedikit menimbulkan trauma psikis karena laki-laki itu tidak melihat adanya luka fisik pada tubuh Katherine.

Ia sangat penasaran dengan yang dilakukan laki-laki itu, tapi sekali lagi ia lebih memilih tidak bertanya langsung pada Katherine. Hanya dengan menyebut nama Christian saja, dapat Tony lihat kilatan kebencian di mata wanita itu.

"Makanlah yang banyak, tubuhmu kelihatan lemah akhir-akhir ini. Apa kau sakit, Kate?" tanya Tony dengan lembut, Katherine menggeleng. Setelah itu mereka kembali diam.

Katherine sangat berterima kasih pada Tony karena mau menampung dirinya di sini. Kejadian sebulan yang lalu masih melekat erat dalam ingatannya. Masih tidak menyangka Christian dapat melakukan hal sebejat itu.

Christian. Hanya dengan mengingat nama itu hatinya sesak. Baru saja ia mulai mencintai laki-laki itu, entah sejak kapan rasa itu timbul. Namun sekarang, sakit hati dan pelecehan yang dilakukan oleh Christian tidak dapat ia lupakan begitu saja. Katherine benar-benar merasa terhina.

Wanita berkaos putih itu kembali merasakan mual. Mual yang sering melandanya akhir-akhir ini. Nafsu makannya berkurang drastis dan terjaganya sepanjang malam makin membuat tubuhnya melemah.

Katherine sadar ada sesuatu yang mulai tumbuh di dalam dirinya. Sesuatu yang ia takuti kalau benar-benar terjadi. Karena sesuatu itu dapat merusak segalanya.

Tony meletakkan ikan tuna ke atas piring Katherine. Mendapati ikan tuna begitu dekat dengannya, rasa mual itu kembali datang. Tanpa bisa dicegah, Katherine tiba-tiba beranjak dari duduknya lantas berlari menuju kamar mandi yang kebetulan dekat dengan dapur. Lalu memuntahkan begitu saja makanan yang tadi ia makan.

Ia merasakan seseorang mengelus punggungnya. Tanpa menolehpun Katherine tahu itu Tony. "Kita harus ke dokter, Kate?" Dari nada suaranya saja terdengar jelas kalau laki-laki itu begitu mengkhawatirkannya.

Katherine menggeleng, "Aku tidak apa-apa, Ton. Mungkin masuk angin." Aku harap itu benar. Katherine tidak mau membuat Tony khawatir, ia segera berdiri dan tersenyum lirih.

"Tapi—"

"Please, Ton! Aku tidak apa-apa."

Tony hanya bisa menghela nafas berat. Satu-satunya sifat Katherine yang tidak berubah sejak dulu. Wanita itu masih saja keras kepala.

*****

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Bab ini aku dedikasikan untuk  mamaeya

Palembang, 06 Oct 2017

Obsession of Love (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang