18. Perubahan Grace

45.6K 2.7K 69
                                    

Update.

Jangan lupa VOMEN.

Happy reading

======

Grace duduk di ruang tengah sembari membolak-balik majalah untuk mengalihkan pikirannya. Sementara Emily yang duduk di hadapannya terlihat gusar.

"Jadi yang kulihat tempo hari itu benarkan, Mom?" Grace mengangguk. "Ternyata gadis itu tinggal bersama Chris selama ini!" Kesal Emily.

Grace menutup majalahnya dan mengambil teh dari atas meja, menyesapnya dengan pelan. "Kate sekarang terlihat lebih dewasa. Dia juga makin cantik," puji Grace dan senyum keibuannya.

"Mom!" Sentak Emily tak terima. "Mommy tidak benar-benar menyayanginya, kan?"

Grace berdecak. "Memangnya kenapa, Em? Dia putri Mom juga! Sebenarnya apa yang kau takutkan, Em? Kau tidak melakukan atau merencanakan hal yang buruk lagi, kan?"

Emily menatap mata ibunya dengan kecemasan yang tiba-tiba muncul. "Mom, bagaimana kalau Kate mengambil alih perusahaan Daddy?"

"Bukankah sejak awal perusahaan itu memang miliknya? Lagipula kau sudah menerima bagianmu kan, Em!" Grace kembali menyesap teh hangat lalu menaruhnya di atas meja.

"Iya, Mom. Tapi—"

"Sudahlah, Em. Jangan membuat masalah lagi! Kalau kau takut Kate akan merampas kembali hartanya, kau tidak perlu khawatir. Sepertinya ia tidak berniat kembali ke rumah ini. Jadi berhentilah mengganggunya!" Peringat Grace.

Emily benar-benar tidak percaya kalau ibunya sekarang lebih membela Katherine. Dulu ia berhasil menarik perhatian sang kakak hingga tidak memedulikannya. Sekarang bukan hanya Christian yang ia rampas, tapi juga ibunya.

'Dasar gadis sialan! Lihat saja apa yang akan kulakukan padamu nanti!'

"Kau dengar apa kata Mom tadi? Jangan membuat masalah lagi dan berhentilah mengganggu hidupnya," ulang Grace.

Kesal dengan yang ibunya lontarkan, Emily meninggalkan ruang tengah itu tanpa menyahut perkataan ibunya.

Grace menghela nafas berat. Harusnya sejak dulu ia tidak membiarkan putrinya berbuat jahat. Sekarang rasa iri itu sudah mendarah daging dalam diri Emily. Grace sangat menyesali kenapa selama ini ia terlalu memanjakan putrinya, hingga tumbuh menjadi gadis egois seperti itu.

*****

Katherine memikirkan yang terjadi beberapa hari belakangan serta kata-kata yang diucapkan oleh ibunya.

Kau dan Christian tidak memiliki hubungan darah. Apalagi kalian tinggal berdua.

Kalimat itu selalu terngiang dalam pikirannya. Grace mengatakan hal yang benar. Ia merasa mereka sudah melakukan dosa besar.

Dilihatnya Christian baru saja keluar dari kamar. Melihat penampilan Christian yang terlihat santai, dengan kaos oblong dan celana pendek, sedikit membuat Katherine terpukau.

"Chris!" Panggil Katherine.

"Hm?" Christian masih menggosok-gosok kepalanya dengan handuk. Ia baru selesai mandi.

"Chris, yang kita lakukan salah," Sesal Katherine.

Christian menghentikan aktiviatsnya, melemparkan handuk begitu saja. Ia menuju dapur dan tak lama menyusul Katherine duduk di sofa dengan membawa dua kaleng minuman. "Salah? Tentu saja tidak. Kau tidak boleh pindah dari sini, sekalipun Mom yang memintanya," sahut Christian santai.

Obsession of Love (SELESAI)Where stories live. Discover now