Yon: Giniro Hikousen

41 6 0
                                    

Otsukaresama deshita minna[1]!”

Otsukare!”

“Untuk Nakano dan kerja keras kita, kanpai[2]!”

Kanpai!”

Ah, sekarang benar-benar selesai. Semalam, benar-benar sangat sukses. Tak sia-sia hasil kerja keras kami sangat memuaskan.

“Terima kasih untuk semalam, Kai-san.”

“Aah, daijoubu.” Senyumnya. “Kau memang benar-benar sangat cocok dengan gaun itu, Nakano. Eeto, Fumiko-chan.”

“Eh?”

Ii desuka[3]. Fumiko-chan?”

“Aah, betsu ni[4]. Rin-chan.” senyumku.

Gommen, sudah merepotkan.” Kata Ohayashi Shima.

Daijoubu. Kau kan sudah banyak menolongku, Ohayashi-kun. Sato wa doko[5].”

“Sepertinya dia terlambat.” Jawab Ohayashi Shima. “Dia selalu saja terlambat. Ah, itu dia.”

“Aaah, gommenasai minna. Tadi di jalan aku bertemu seorang obaa-chan[6] yang sedang kesusa¾”

“Alasan.”

“He-he.” Ia garuk kepalanya yang tak gatal. “Nakano, semalam kau cantik sekali.”

“Eh? A-arigatou, Sato-san.”

“Kalian pacaran, ya?”

“Dasar bodoh,” kagetku. “Tidak mungkin.”

“Tidak mungkin?”

“Kalau saja dia ingin menjadi pacarku pun aku tidak mau.” Jawabku jujur.

“Wah, Ohayashi. Mite yo, dia tidak mau berpacaran denganmu.” Adunya.

Ohayashi Shima hanya menarik sedikit bibirnya, lalu lanjut mengobrol dengan teman-teman lainnya.

“Kau tidak ingin pacaran dengannya? Padahal banyak sekali wanita-wanita yang berbondong-bondong ingin berpacaran dengannya. Lihatlah, Ohayashi itu tampan dan keren. Apalagi yang kurang?”

Memang iya, sih. “Tetap saja aku tidak mau.”

“Wah, kau memang perempuan yang beda ya.”

“Hm?”

“Kau tidak tertarik dengan laki-laki tampan?”

“Kau yang beda, Sato-san.”

Nande.”

“Kau bisa mengomentari sejenismu. Aku saja tidak bisa mengatakan dengan sejenisku apakah dia cantik dan imut.”

“Pemahamanmu dengan wajah seseorang berarti yang tak ada.”

Aku hanya menggembungkan pipiku yang merona dan menyuput sedikit secangkir teh oolong yang tersedia di depanku.

***

Jaa ne, minna. Terimakasih untuk kerjasamanya!”

Acara merayakan suksesnya kerja keras kami akhirnya selesai. Semuanya sudah pulang, hanya aku, Ohayashi Shima, Sato Kakeru, dan Kai Rin yang tersisa.

“Kau mau kemana, Ohayashi.” Tanya Sato Kakeru.

“Aku mau melanjutkan perjalanan bersama Fumiko setelah ini.”

Giniro HikousenWhere stories live. Discover now