San: Hibiya no Natsu Matsuri

42 5 0
                                    

“Berhubung sebentar lagi Hibiya no Natsu Matsuri akan dilaksanakan, aku akan mengambil suara untuk tema apa kali ini kita gunakan. Tolong berikan apa saja ide yang kalian punya,” jelasku.

          Takano Yui menunjuk tangannya. “Aku mengusulkan bahwa bagaimana kalau kita menggunakan tema kita tentang cosplay?”

          “Sudah biasa, bagaimana kalau rumah hantu? Kita ubah kelas ini menjadi ruangan berhantu.”

          “Bagaimana dengan kontes masak-memasak?!”

          “Pameran photografi!”

“Hentikan! Tolong diam semuanya,” teriakku. “Mungkin aku juga akan mengatakan sedikit dari usulanku.”

“Apa itu?!”

“Bagaimana kalau tema kita tentang origami? Atau pameran tentang origami, semacam itu?”

“Origami?! Terlalu sederhana! Terlalu murah! Hei, kalian tidak sadar bahwa kita sudah kelas 3? Ini adalah matsuri[1] terakhir kita di koukou[2]. Kalian pasti tidak ingin bukan festival terakhir kalian menjadi tak terkenang dan berkesan?” tolak Natsuko Akira mentah-mentah yang diikuti anggukan setuju oleh teman-teman lainnya.

Aku menarik nafas, berusaha tenang dan sabar. “Aku hanya memberi usulanku, mungkin kau punya usulan yang lebih baik dariku?”

“Pasti ada.” jawabnya lantang.

“Apa itu?”

“Bagaimana kalau Kontes fashion show? Bagus, mahal, dan terkenang. Siapa yang setuju dengan pendapatku?”

Fashion show bertemakan tentang apa?”

“Apa saja baju yang bisa yang kita kenakan untuk kita peragakan.” Sahutnya.

“Berpasangan?”

“Bisa-bisa.”

“Kita bisa buat fashion show yang sebenarnya! Menggunakan catwalk?”

“Apa saja!”

Aku hanya terdiam sambil mendengar pendapat teman-teman. Sambil tersenyum dan melihat Ohayashi Shima mendagu di bangkunya sambil tersenyum kepadaku, aku membalas senyumannya.

“Jadi kalian sudah setuju kalau kita akan membuat fashion show, bukan? Tolong ancungkan tangannya kalau kalian setuju.” perintahku.

Semua orang mengancungkan tangannya, termasuk Ohayashi Shima.

“Oke, aku akan membuat perhitungan dana untuk hiasan atau pernak pernik lainnya. Kalian bisa mix and match baju yang kalian punya, jadi kita tidak perlu membeli baju baru. Bisa kan, Natsuko-san?”

“Boleh!” setuju senang Natsuko Akira.

***

Hari ini aku melihat Ohayashi Shima membawa sebuah gitar yang ia letakkan di punggungnya. Ia melangkah menuju tangga ke lantai dua. Sedang apa dia? sekarang waktu pulang sekolah. Oh? Mungkin ia pergi menuju ruangan klub musik untuk latihan mengisi acara matsuri nanti, mungkin.

Setelah pulang sekolah, aku memutuskan untuk tidak langsung pulang ke rumah. Hari ini aku belum menuju ke atap sekolah seperti biasa, belum merasakan angin hangatnya musim panas di sana.

Tanganku mendorong perlahan pintu menuju keluar atas gedung sekolah, seketika angin hangat itu menyapu lumayan kuat wajah dan rambutku. Namun, diantara silaunya cahaya matahari yang terik terlihat seseorang berada di sana. Aku melihat ia sedang memetik sebuah gitar sambil bersenandung, lalu menulis di sebuah kertas sambil diam dan terlihat berfikir sejenak.

Giniro HikousenWhere stories live. Discover now