I Need You More

33K 1.1K 33
                                    


I know that dress is karma, perfume regret
You got me thinking 'bout when you were mine
And now I'm all up on ya, what you expect
But you're not coming home with me tonight

I know that dress is karma, perfume regretYou got me thinking 'bout when you were mineAnd now I'm all up on ya, what you expectBut you're not coming home with me tonight

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**

Memiliki kekasih yang tampan, mapan dan pengertian adalah impian bagi semua wanita. Sebut saja Mawar, ya... nama wanita berambut pirang sebahu ini bernama lengkap Mawar Rebecca. Dia berprofesi sebagai seorang model bukan penjual ayam tiren yang suaranya sering di samarkan.

Banyak laki-laki yang mengejarnya, bukan karena hutang. Tetapi, karena kecantikan wajahnya yang katanya begitu tercipta sangat sempurna, belum lagi Mawar memiliki fisik yang membuat para mata lelaki berbinar dengan lekukan tubuhnya yang begitu aduhai.

"Apa kau lelah, Babe?"

Mawar tersenyum saat dirinya baru saja melangkah keluar dari studio photo tempat dimana 5 jam yang lalu dirinya menjalani pemotretan, kedatangan kekasihnya yang sedang bersandar di depan mobil sport hitam dengan gaya cool ala CEO di novel-novel membuat Mawar dengan semangat untuk menghampiri kekasihnya itu.

"Ya sedikit, apa kau sudah lama menungguku?"

"Sebarapa lama pun itu, jika sudah menunggu mu. Pasti tidak akan terasa lama."

"Simpan saja gombalan mu itu, Kevin. Jangan membuat ku muntah di saat perut ku sedang terisi penuh!"

Jujur saja Mawar memang merasa menjadi wanita paling beruntung memiliki kekasih seperti Kevin. Tampan, berdompet tebal dan romantis. Apapun yang Mawar inginkan, pastinya dengan mudah bisa Kevin turuti. Itulah mengapa sampai saat ini Mawar masih mempertahankan pria tajir seperti Kevin Castelo ini.

Kevin bergerak membukakan pintu mobilnya untuk Mawar, mempersilahkan wanita itu untuk duduk dengan anggun di kuris sebelahnya. "Kau ingin pulang, atau kita berbelanja dulu?"

Well, tawaran yang menarik. Menjalin hubungan selama satu bulan ini ternyata sudah cukup membuat Kevin mengetahui apa kesenangan kekasihnya. Wanita itu gila belanja dan gila harta, Kevin sudah tau betul akan semua itu.

"Sepertinya berbelanja boleh juga."

Kevin mengangguk dan membelai pelan pipi Mawar. "Apa yang aku dapatkan, jika mengajak mu berbelanja?"

Cup

Satu kecupan mendarat di bibir Kevin, tidak perlu di suruh. Mawar sudah tau apa yang di inginkan laki-laki itu, tetapi dugaan Mawar salah. Kevin justru berekspresi biasa saja setelah Mawar mengecupnya, sepertinya kecupan yang Mawar berikan masih kurang, entahlah.

"Aku ingin yang lebih dari kecupan, Babe!" Kevin mengedipkan sebelah matanya dan mulai melajukan mobilnya. Membiarkan Mawar larut dalam pikirannya yang bertanya-tanya, keinginan apa yang Kevin maksud.

Short Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang