7. Adem, Alay dan Panda

Start from the beginning
                                    

Tok.. Tok.. Tok..
Gracia berdiri lalu berjalan menuju pintu. Ia membuka pintu dan terlihat Sinka, Naomi dan Dhifa.

"Lagi sarapan ya?"

"Iya nih Kak, Kak Naomi, Kak Sinka sama Dhifa udah makan?"

"Udah kok, kalo gitu kita tunggu di bawah ya" Gracia mengangguk, lalu menutup pintu ketika ketiganya sudah pergi.

"Siapa?"

"Mantan sama Kakaknya"

"Sensi banget" Shani terkekeh melihat tatapan penuh kekesalan dari Gracia. "Fix hari ini gak ngobrol dulu ya!"

"Itu sih terserah kamu"

*******

Sinka duduk bersama Dhifa dan Naomi sambil menanti Gracia, Shani serta Rara menyusul ketiganya. "Gimana kamu sama Gre?"

"Gimana apanya Ci?"

"Ngurus anak kecil sama mantan masa gak ada benih benih cinta lagi" Sinka langsung memukul bahu Naomi pelan. "Hih apasih"

"Gre makin lama makin lucu loh"

"Tapi sayang ya Dut, bukan milikmu hhahah"

"Cici ngeselin banget sih" Sinka segera berdiri dan berjalan masuk ke asrama.

Deg.
Gracia yang baru saja turun dan hendak keluarpun berpapasan dengan Sinka. Kedua hidung mereka hampir bersentuhan. Tatapan mata Sinka dan Gracia saling bertemu.

Sinka langsung menggeleng dan mengalihkan wajahnya. "Ng..."

Beruntung bagi keduanya tak ada yang melihat kejadian barusan karena Shani sedang menalikan sepatu Rara dan Naomi bermain dengan Dhifa.

"Maaf Kak"

"Aku yang minta maaf Gre"

"Kak Sinka! Lihat deh bagus gak?" Rara berlari menghampiri Sinka dan memperlihatkan gelang yang dipakainya. "Eh baguss, warna warni gitu, siapa yang buat?"

"Aku donkk"

"Heh apaan, aku yang buatt"

"Hehe, Kak Gre yang buat tapi aku bantu gitu"

Gracia semakin manyun. "Hari ini semuanya ngeselin" Gumamnya pelan.

"Kenapa Gre? Murung gitu?" Tanya Naomi sambil menggandeng Dhifa.

"Gak.."

"Dia kenapa Shan?"

"Tau tuh Kak ngambek mulu"

"Yuk deh Sin, Rara juga yuk" Gracia meraih tangan Rara dan Sinka lalu menarik keduanya pergi.

"Kamu jailin ya Shan?"

"Hihi, ya gitulah Kak, yuk kita harus ke Aula kan?" Naomi mengangguk lalu berjalan menuju Aula bersama Shani dan Dhifa.

******

Tak terasa acara di Aula sudah selesai. Gracia dan Sinka berjalan bersama menuju danau. "Kak.. Dulu kita sering banget ya kesini.."

Sinka tersenyum mengingat momen yang terjadi di danau bersama Gracia. "Aku inget waktu kamu kecebur deh"

"Eh" Gracia lalu tersenyum. "Dan itu pertama kali kenakalan kita dimulai ya"

Seketika keduanya terdiam. Gracia merasa bersalah dengan ucapannya barusan. "Emm.. Gre"

"Ya Kak?"

"Jujur aja sih, 3 hari ini.. Kita deket lagi ya.. Emm..."

"Aku harap Kak Sinka.."

"Jangan salah paham dulu Gre, aku tau kamu udah milik Shani dan aku gak mau ganggu itu. Aku cuma mau bilang aku masih suka kamu.. Tapi gak usah di bales. Dengan aku ngungkapin ini.."

"Iya aku tau Kak. Makasih ya, tapi kak Sinka udah punya Kak Ikha kan?"

Sinka langsung diam. "Kok?"

"Kak Naomi udah cerita. Gimana Kak Ikha?"

"Dia ngeselin. Dia itu.. Orang yang berhasil mengisi kekosongan hatiku akhir akhir ini. Dia udah berhasil gantiinn Kak Viny dan Kamu di hatiku"

Gracia tersenyum. "Aku ikut seneng Kak, aku duluan ya" Gracia berdiri. "Ada seseorang yang daritadi nunggu aku" Sinka mengangguk dan membiarkan Gracia untuk pergi.

Sinka memeluk lututnya menatap senja yang perlahan menghilang. Dan sebuah jaket tiba tiba menyelimutinya. "Yuk"

"Ikha..." Sinka memeluk Ikha erat.

*******

Seberapa besarnya cintamu pada seseorang, bila ia bukan milikmu berhentilah berharap padanya. Karena di tempat lain, seseorang telah menunggu rasa cintamu itu.

Tbc.

Seishun AcademyWhere stories live. Discover now