Kau tau, hakikat cinta adalah melepaskan. Semakin sejati ia, semakin tulus kau melepaskannya.
Percayalah jika itu memang cinta sejati kau. Tak peduli aral melintang, ia akan kembali sendiri padamu.
Banyak sekali pecinta di dunia ini yang melupakan kebijaksanaan sesederhana itu.
Malah sebaliknya, membual bilang cinta namun ia menggenggam erat-erat.
Aku benci, ketika hati tak mau menuruti kata bibir untuk berhenti menanti.
Sudah lama sebenarnya aku menjauh, aku berhenti, aku pergi, aku menghilang dari kehidupan tentangmu.
Sayangnya rindu itu dungu. Dijelaskan berjuta kalipun ia masih tak mengerti apa itu jarak.
Kamu bisa mematahkan hatiku menjadi serpihan-serpihan kecil. Kemudian aku akan mengambil serpihan itu, dan meletakkannya kembali di tanganmu.
Apakah aku harus menyerah ?
Apakah aku harus melepaskannya ?
Apakah aku harus mencari bahagiaku ?
Hatiku menolak, namun pikiranku setuju. Mengapa mereka tidak pernah sejalan ?
Sejujurnya aku orang yang takut jatuh cinta. Sebab aku pernah mengalami dan merasakan apa itu patah hati.
Untuk kalian yang senang bermain dengan cinta. Percayalah, melupakan dalam cinta bukanlah hal yang main-main.
Aku sudah terlalu akrab dengan patah hati. Hingga aku lupa cara untuk bahagia.
Satu hal yang aku pelajari setelah mengenal dia adalah; bahwa terkadang melepaskan lebih mudah daripada mempertahankan.
Sekaligus juga lebih menyakitkan.
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana.
Dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu.
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana.
Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.
Satu kelebihanku.
Jika aku mencintai, aku mencintai dengan setulus hati.
Satu kekuranganku.
Jika aku terlanjur mencintai, aku sulit untuk berpaling ke lain hati.
-T-
YOU ARE READING
Try To Forgetting
Short StoryMemang benar, semakin kuat diriku untuk melupakan, semakin hebat juga aku mengingatnya.
