(1) Can ?

68 9 1
                                        

Melupakan

Satu kata yang membuat siapapun akan menyerah terlebih dahulu sebelum melakukannya.

Perlu memikir jutaan kali untuk belajar "melupakan".

Mereka

Yang lebih tepat menyebutnya dengan sebutan 'dia'.

Sulit bagiku untuk bisa sebentar saja lupa padanya. Bahkan sangat sulit.

Untuk kali ini aku bingung, haruskah aku mengikuti kata otak, atau hatiku ?

Hatiku berkata masih mencintainya. Tapi otakku bersikeras mengatakan "tidak".

Bukan maksudku untuk menjadi egois. Tapi ini lah kejujuran diriku yang sebenarnya.

Aku masih tidak bisa merelakan. Harusnya dia tidak memberikan harapan jika memang tidak ada harapan.

Tapi aku tau, mungkin sampai kisah ini berakhir, hanya aku yang akan terus berjuang seorang diri.

Aku menyerah. Aku berhenti. Aku menyesal.

Menyerah dengan hatiku yang terus-menerus meneriaki namamu.

Berhenti untuk mencintaimu lagi.

Dan, menyesal pernah menaruh hati padamu.

Tidak cukup jika hanya ada perasaan sedih yang aku rasakan saat ini.

Engkau tidak mengerti, sedangkan aku tidak bisa menjelaskan.

Jadi, izinkanlah aku menjelaskannya lewat goresan kata. Ku harap engkau bisa mengerti.

Goresan kata tidak harus rumit. Ia hanya perlu menyentuh seseorang, dimana tangan tak sanggup mencapainya.

Sebenarnya ada juga kemarahan, kegelisahan, juga kecewa.

Pada akhirnya, aku yang berjuang sendirian. Karena memang hanya aku sendiri yang merasakan perasaan ini.

Aku benci dengan pesonamu. Pesona yang memancingku untuk mengejarnya.

Aku benci dengan mulutmu. Mulut yang mengeluarkan kata manis, tetapi tak pernah kau wujudkan.

Aku benci. Aku benci dengan kenyataan bahwa aku jatuh di lubang yang salah.

Tanpa ada seorang pun yang menarik aku keluar. Keluar dari perangkap sialan ini.

Aku benci dengan kenyataan bahwa kau lah yang menuntunku masuk ke lubang itu, kemudian kau pergi menjauh.






-T-

Try To ForgettingWhere stories live. Discover now