Asal Usul Trio Gans : Flashback

5 1 0
                                    

Alief memasuki ruang kelas tercintanya –IX.IPS II, suasananya masih sepi karena Alief datang di pagi buta disaat Mang Ocid masih menyeduh kopi paginya. Cowok dengan tinggi yang tidak kurang dari 176 itu berjalan kearah bangku pojok, dimana Alief duduk selama 6 bulan lebih untuk menimba ilmu.

Setelah menyimpan tas ransel hitamnya, Alief duduk anteng dengan earphonen putih yang menyumpal kedua telinganya. Kebetulan lagu yang diputar ponselnya berjudul 'Friend' yang dinyanyikan oleh Justin Bieber penyanyi kesukaan adiknya.

Seketika Alief jadi pengen flashback mengingat pertemuan pertamannya dengan Aaron dan Kennan. Karena keadaan sekarang mirip dengan waktu itu, waktu dimana Alief mengenal kedua sahabatnya yang masih dengan sifat aslinya.

Flashback 1

"Pagi guyss...." sapa Alief ceria denga rambut yang berantakan dan disudut bibirnya ada sebulir nasi. Tidak ada balasan untuk sapaan Alief karena kelas VIII A masih kosong belum ada yang datang. Alief menggaruk tengkuknya yang tidak gatal "ini urang kepagian lagi yah?"gumam Alief, cowok itu mengangkat bahu acuh sambil mengelap bibirnya yang otomatis sebulir nasi itu menghilang tanpa jejak.

"biarin ahh...yang penting urang gak kesiangan" ucap Alief

Mata hitamnya berkeliling mencari tempat duduk yang pas untuknya. Dan pilihannya jatuh pada bangku yang ada dipojok kanan. Dengan senyum mengembang yang menampilkan gigi putih nan bersihnya Alief berjalan menuju bangku itu tapi sebelum sempat Alief melangkah suara seseorang mengagetkannya.

"minggir gue mau lewat!"

Resfleck Alief memiringkan tubuhnya sambil mengusap dadanya naik turun. "Astagfirullah, gue kira setan penunggu ni kelas" batin Alief berucap, padahal jalanan masih luas tapi cowok itu sempet-sempetnya nyuruh Alief minggir dengan intonasi sedikit keras.

Alief menatap tajam punggu cowok itu yang sedang berjalan kearah bangku kedua dari belakang tepatnya didepan bangku pilihannya. Alief kembali melangkahkan kakinya menuju bangku yang sudah Alief klaim miliknya sambil mengomel-ngomel gak jelas. Saat melewati cowok itu Alief meliriknya sebentar lalu sudut bibirnya terangkat.

Alief duduk dengan anteng dibangkunya sambil terus menatap cowok didepannya dengan senyum miring yang membuatnya sedikit keren.

'dia gak sadar atau gimana sih? Kok urang hayang ketawa jadinya'

Cowok itu sadar sedang ditatap oleh Alief, merasa risih, cowok itu berbalik menghadap Alief yang sedang senyam-senyum gak jelas sambil tetap menatap kearahnya. "ngapain sih lo liatin gue? Pake senyam-senyum gak jelas lagi! Sorry yah gue masih suka cewek" cowok itu berbicara ketus dengan alis berkerut tidak suka.

Alief masih tersenyum miring dia gak peduli kalau cowok itu baru menyindirnya karena Alief masih keinget sama yang tadi. 'kasih tau gak ya?....kasih tau aja deh kasian kalo dia jadi hantu penasara' batin Alief.

"It—" saat Alief ingin berucap suara cempreng seseorang memotongnya "KENNAN LO TEGA YA NINGGALIN GUE DIPINGGIR JALAN" kedua cowok itu menoleh ke pintu kelas dimana seorang gadis tengah berdiri dengan wajah merah karena kesal.

Cowok bernama Kennan itu berdecak "salah lo sendiri yang malah asik liatin drama korea di mang Anas sampe bubble tea gue tandas karena lo minum" ucapnya tidak peduli. Gadis yang wajahnya mirip Kennan itu mendekat kearah Kennan lalu tanpa aba-aba gadis itu menabok bahu Kennan keras sampai cowok itu mengaduh kesakitan.

"ishh itu kan bubble tea yang lo beliin buat gue bego"

"heh! Jangan lupain surabi yang gak lo bagi-bagi ke gue tadi"

"gue udah nawarin tapi lo nya malah asik liatin balon ngapung"

Kedua saudara itu tidak mau kalah dan malah bersiap menuju ke stage selanjutnya yaitu pertumpahan darah. Sedangkan Alief bingung harus ngapain apalagi Alief lagi gugup karena sesuatu.

"BISA GAK KALIAN DIEM SEBENTAR" sentak Alief, kedua adik kakak itu terdiam ditempat kaget dengan suara Alief yang tiba-tiba jadi manly. Cowok manis itu menatap keduanya tajam "daripada kalian ribut tentang hal yang sama sekali gak penting mendingan kalian maaf-maafan walaupun lebaran udah lewat. Nanti kalo kalian saling bunuh-bunuhan kan urang yang repot terus dosa juga kan kalo beramtem sama saudara sendiri" ucap Alief tegas.

Kedua adik kakak itu saling pandang lalu menjabat tangan sebagai tanda damai. Benar kata Alief daripada ngeributin hal yang gak penting mendingan maaf-maafan biar dapet pahala daripada dapet dosa kan?

Tunggu, Alief jadi inget sesuatu tapi apa yah? Coba Alief inget-inget lagi. Cowok manis itu mengusap-usap dagunya dengan tangan tangan mencoba mengingat apa yang seharusnya ia lakukan tadi. Cewek berkucir dua itu menyenggol lengan kakaknya sambil berbisik.

"kak dia siapa?"

"gak tau"

"imut yah"

"imut darimananya yang ada dia itu amit-amit"

Kedua saudara itu saling berbisik-bisik membicarakan Alief yang menurut Kennan Alief itu amit-amit. "OH IYA URANG INGET" teriak Alief tiba-tiba membuat si kembar mendapat serangan jantung mendadak. Cowok manis berjari lentik itu tersenyum miring "Tadi itu Urang mau bilang saleting celana maneh muka nepi si 'ITU' seserian titadi" ucap Alief ambigu.

"HAH?" Kennan langsung menatap kearah celanannya dan benar saleting celananya terbuka menampilkan sempak merah jambunya. Wajah laki-laki itu merah karena malu langsung saja ia berbalik untuk membenarkan seleting celananya. Sedangkan cewek berkucir dua itu menatap Alief bingung "Si itu? Siapa?" tanya cewek itu dengan wajah bloon.

Alief tertawa pelan yang semakin menambah ke-kyutan wajahnya. Cowok cantik itu berjalan melewati keduanya dan pas didepan pintu Alief berbicara yang membuat si kembar teriak ketakutan.

"hantu yang duduk dibangku si Kennan"

"KYAAAA!!!!"

Flashback off~

*****

semoga suka :)

Trio GansWhere stories live. Discover now