Ketika mata mereka saling bertemu dan benar saja, wanita itu bukanlah Wendy.

Dia Witch.

Ah.. Bukan, dia adalah Wendy dengan raganya yang tengah di ambil alih oleh seorang witch. Mata merah itu terlihat jelas di hadapannya.

"Keluar dari tubuhnya!!" ucap Yoongi dingin dengan tatapan tajamnya.

Tanpa takut Witch itu tersenyum licik di hadapan Yoongi, "cobalah kalau kau bisa, Alpha!!"

Tangan Yoongi yang bebas, terkepal kuat menahan amarah dia akui hal itu cukup sulit untuk dia lakukan.

Bagaimana cara mengeluarkan witch ini tanpa membuatnya terluka? Jika melalui fisik itu sangatlah tidak mungkin.

"Kenapa? Kau masih bingung.?" ucapnya dengan nada menantang. Witch itu terlihat memancing Yoongi agar melakukan sesuatu, sesuatu yang merupakan tujuan sebenarnya kenapa witch itu menguasai tubuh Wendy.

Tatapan tajam Yoongi sama sekali tidak luntur di hadapannya, dan yeoja yang merasuki tubuh Wendy itu pun tak henti hentinya memasang wajah licik nya melalui wajah Wendy.

Hingga akhirnya, tak ada cara lain lagi untuk mengeluarkan witch itu selain...

Yoongi, menarik dagu itu untuk lebih dekat dengannya lalu kemudian...





















Cup.

.
Di sisi lain di tempat yang sama.

Dua sosok tengah mengamati kejadian itu.

Merasa jika apa yang di rencanakannya saat ini berhasil, Mark mulai melangkah mendekati Sana yang masih berdiri dengan kepala tertunduk itu.

"Sekarang kau percaya padaku kan? Sana?" ucap Mark, namja itu ingin secepatnya mengahiri semua kesedihan yeoja itu namun,

"Jangan menyentuhku!!" ucap Sana dingin secara tiba tiba.

Tangan yang mau menyentuh bahu Sana pun mendadak berhenti karena kata kata itu, sangat dingin dan penuh penekanan.

Mark pun menurutinya, ia menurunkan tangannya sembari berfikir apakah ia terlalu berlebihan pada Sana?

Apa dia berbuat kesalahan dan membuatnya terluka.

Benar, itu memang sudah terpikir oleh Mark sebelum ini tejadi. Menenangkan yeoja itu dan membawanya pergi bersamanya untuk berpaling pada Yoongi, adalah tujuannya saat ini.

"Sana-ah.." panggil Mark, ketika ia tidak melihat pergerakan sama sekali pada yeoja itu, "Kau bisa pergi dan meninggalkannya sekarang jika kau-"

"Aku tidak mau!" bantah Sana dengan cepat, "seharusnya ini tidak terjadi!! Tidak!!"

"Pergilah bersama ku Sana-ah, dan semuanya pasti akan baik baik saja.."

"Berhenti Mark!! Diam!! Aku tahu ini pasti adalah sebuah jebakan....
Dan kau telah berbohong!!"

Mark menatap kesal pungungnya, semua ini mendadak terasa tidak seperti yang ia rencanakan dan malah terlihat semakin rumit. "Tapi kau sudah melihatnya Sana-ah, apa aku terlihat berbohong padamu huh?!" tak di rasa Mark menggunakan nada kasar pada Sana.

Hingga membuat yeoja itu langsung menegakkan kepalanya, membalikkan badannya cepat, lalu mendongak menatap Mark yang berdiri dekat dihadapannya
"Mark Tuan!!
Enyahlah dari hadapanku sekarang."

Ekspresi terkejut jelas terlihat di wajah Mark, namja itu sangat tidak percaya dengan apa yang dia lihat pada yeoja ini dan ia benar benar melihat sosok lain di hadapannya saat ini.

You Are My Mate? (END)Where stories live. Discover now