Tears of Love 2 -3-

404 61 28
                                    

Preview.....

Jiyeon melajukan mobilnya melewati bangunan-bangun tinggi juga kokoh di sudut kota seoul, perasaan yang campur aduk kini menyeruak dari dalam hatinya, ia selalu menantikan ini, menantikan hari dimana Kim Myungsoo kembali pulang, dan bisa mengawali semuanya dari awal, ia selalu membayangkan bagaimana nantinya mereka berdua akan hidup bahagia kelak. Dan, nyatanya harapan Jiyeon itu hancur, bahkan mungkin sirna dalam seketika, penantiannyapun sia-sia begitu saja, kala Myungsoo datang dengan membawa seorang yeoja yang bahkan kini tengah mengandung buah hati Myungsoo.

Jiyeon tidak tahu sudah seberepa lama ia memacukan kuda besinya itu, hingga ia berhenti dihadapan sebuah gedung cukup tinggi di kota Seoul.

Jiyeon menghela nafasnya, ia dengan sedikit gontai memasuki gedung itu, berjalan melewati lobi, masuk kedalam lift, dan akhirnya ia berhenti di lantai yang ia tuju, berbelok kekanan ia melewati beberapa pintu yang tertutup rapat, hingga ia mencapai ujung dari koridor, ia menatap sebuah pintu yang tertetutup rapat. Ia masih memandang lekat pintu dihadapannya, tangganya mencoba menekan sebuah tombol, berharap pintu itu akan segera dibuka.

"dia tidak akan membuka pintunya" Jiyeon mendesah, bibirnya tersenyum masam mengingat sang siempunya pintu itu tidak ada.

Jiyeon memutar tubuhnya, membuatnya bersandar pada pintu, kakinya terlanjur lemas nyaris tak mampu menopang tubuhnya sendiri untuk berdiri, air matanya kembali meluncur ketika teringat kejadian beberapa saat yang lalu, ia meremas dada kirinya.

.....

.........

............

.........................                                                  Tears of Love (2choices)                      ................................


"kau jahat, appayo!!"

Jiyeon memejamkan matanya disaat air matanya semakin deras mengalir, ia menundukan wajahnya setiap kali ada orang yang melawatinya, ia menyembunyikan wajah lusuhnya di balik rambut yang terurainya itu.

"Park Jiyeon"

Jiyeon berbalik kesumber suara, sang namja kini terdiam memandang Jiyeon, ia menelisik ketika melihat mata sembab Jiyeon, bahkan wajahnya terlihat pucat. Yoo Seunghoo. Ia berjalan perlahan, ketika Jiyeon menampilkan senyumannya, namun senyuman itu terkesan menyakitkan bagi seunghoo, dan nyatanya itu bukanlah senyuman sambutan seperti biasanya yang akan dia dapatkan, seunghoo menyadarinya ketika ia semakin mendekatkan jaraknya pada Jiyeon.

Senyuman itu semakin tersungging diwajah Jiyeon, dan seperti itu jugalah Seunghoo semakin bisa melihat bibir Jiyeon yang bergetar, air mata itu perlahan menetes, tampak mengikuti jejak air mata sebelumnya yang telah mengering.

"aku baru saja akan pergi, bagaimana bisa kau kembali di jam kantor?" Jiyeon bertanya, suaranya terasa bergetar, Jiyeon berusaha menelan salivanya sendiri, menahan getaran itu agar tidak semakin keluar.

"tiba-tiba saja aku merasa ingin kemari" Seunghoo menjawab pertanyaan Jiyeon, nyaris tanpa ekspresi.

Jiyeon mengangguk, ia menatap Seunghoo yang masih belum bereaksi dihadapannya, detik selanjutnya Jiyeon memeluk tubuh kekar itu tiba-tiba, menangis begitu saja.Seunghoo, menengadahkan wajahnya dan menutupnya sesaat, sebelum ahirnya ia menyambut pelukan yeoja yang begitu amat berarti dihidupnya.

Seperti sudah ada ikatan yang kuat untuk Seunghoo, yang bisa dengan tiba-tiba menariknya untuk berada dihadapan Jiyeon. Seperti kali ini, ia sama sekali tidak tahu jika Jiyeon sedang berada menunggudi depan apartemennya, keinginan untuk kembali ke apartemennya mengalir begitu saja. Dan, ketika tiba ia mendapati Jiyeon yang tengah berdiri sendirian.

Tears Of Love (2choices) 🔚Where stories live. Discover now