Tears of Love 2-10-

253 48 16
                                    

Okay..sebelum membaca, seperti biasa tidak bosan untuk mengingatkan jangan lupa untuk voment.

.....

...

..

.

Seunghoo menatap amplop coklat di hadapannya, kedua tangannya ia biarkan menopang dagunya. Hembusan nafas itu beberapa kali terdengar. Pikirannya begitu kalut, kacau bahkan ia tidak bisa untuk sekedar berkonsentari terhadap pekerjaannya, alhasil ia membuat beberapa kesalahan yang membuatnya jengkel, tak ayal ia akan selalu menggumam merutuki kebodohannya sekaligus menganggap dirinya tidak bisa melakukan apapun.

Tidak pernah di bayangkan sebelumnya jika ia akan begit cepatnya mendapatkan semua bukti dari kebohongan Suzy, baru saja ia mengatakan kepada Myungsoo jika semua hanya tergantung pada waktu. Tampaknya, waktu tengah berpihak pada Myungsoo. Ketika, pagi tiba ia mendapatkan orang suruhannya telah mengirimkan berkas bukti, dimana di dalamnya terdapat beberapa foto yang menampilkan kemesraan Suzy dengan seorang namja, dan yang paling mengejutkan disana terdapat sebuah rekaman dari namja yang Seunghoo ketahui adalah kekasih Suzy sebelumnya, rekaman pengakuan jika bayi yang tengah dikandung Suzy adalah anaknya.

Suara ketukan itu terdengar menggema, membangunkan Seunghoo dari lamunan panjangnya. Dengan cekatakan Seunghoo, menyembunyikannya ketika mendapati Jiyeon yang tengah berjalan santai di depannya.

"Oppa!" seru Jiyeon, kini ia telah duduk di hadapan Seunghoo tanpa di persilahkan. "ige, oppa lihatlah. Aku mendapatkan ini dari temanku yang berada diparis, semua desain bajunya sungguh cantik bukan?" antusias Jiyeon.

Seunghoo berdehem kecil, ketika memperhatikan gambar-gambar gaun pengantin yang sungguh cantik berwarna putih. Bibirnya ikut tersenyum, namun detik kemudian senyumannya hilang begitu saja.

"oppa, lihatlah. Aku suka gaun ini, sederhana namun terkesan mewah" Jiyeon menunjukan gaun pengantin putih tanpa lengan, yang menampilkan leher jenjang dan pundak sang model.

"nde."

"bagaimana jika aku memesan ini untuk pernikahan kita?"

"MWO??" Seunghoo terlonjak kaget.

Jiyeon memperhatikan perubahan ekspresi dari Seunghoo, hanya dengan melihat sekilas saja Jiyeon tahu jika Seunghoo tengah terganggu dengan hal ini. Namun, JIyeon membuang semua pemikiran buruknya, ia mencoba menyembunyikan keterusikan hatinya.

"nde..bagaimana? atau oppa yang akan memilihnya untuk ku, eoh?"

"Jiyeon-ah..." Seunghoo bangkit dari duduknya, memandang keluar jendela. "kenapa tiba-tiba kau membicarakan pernikahan"

"tentu saja, kita akan menikah bukan? Bahkan appa sudah mempersiapkan semuanya" Jiyeon masih bersikap tenang, meski hatinya meronta untuk meminta penjelasan.

Seunghoo menutup matanya sejenak, mengambil jarak untuk kembali berujar "ji... tidak kah ini terlalu cepat. Kau harus fokus terhadap pekerjaanmu, begitupun aku. Kau tahu, jika aku harus pergi ke paris, aku harus menjalankan cabang disana. Aku harus tinggal disana dalam jangka waktu yang lama. "

"apa masalahnya, aku bisa ikut denganmu"

"INI BUKAN HAL YANG KECIL.." Jiyeon tersentak, bahkan hampir menjatuhkan buku ditangannya.

Jiyeon menatap Seunghoo, matanya menyipit. Kini perasaanya tidak bisa lagi ditahan.

"wae? Apa yang salah. Jika ini masalah pekerjaan aku bisa tinggal disini, dan disaat aku ada waktu libur aku bisa mengunjungimu, begitupun dirimu"

Tears Of Love (2choices) 🔚Onde histórias criam vida. Descubra agora