Tears of Love 2 -11-

260 41 15
                                    


....

...

..

.

Di sisi lain, kini Yoo Jung tengah duduk berhadapan dengan sepasang suami istri yang semenjak beberapa saat yang lalu hanya duduk diam, terutama sang istri yang bahkan hanya menatapnya begitu tajam. Berbanding terbalik, Yoo Jung begitu merasa gugup, di bawah meja, kedua tanganya begitu berkeringat dingin, bahkan ia harus beberapa kali mencengkram erat ujung roknya ketika rasa takut itu kembali menyerangnya.

"Yoo Jung, minumlah dulu" suara bass itu terdengar, memang setelah pertemuan ketiganya suara namja paruh baya itulah yang lebih mendominasi.

"nde, Tn.Kim" Yoo Jung segera meraih gelas cantik yang sudah tersedia dari beberapa saat yang lalu. Sedangkan Ny.Kim, ia menyipit ketika menyadari gerakan tangan Yoo Jung yang bergetar.

"apa kau berpikir jika kami akan menghakimi disini" ucap Ny.Kim cepat, berhasil menyentak Yoo Jung, gelas yang belum berhasil menyentuh bibirnyapun terjatuh begitu saja. Ya, Yoo Jung begitu takut sekarang, ia kini tengah berhadapan dengan kedua orang tua mendiang L, orang yang telah ia renggut kehidupannya. Dan ini adalah kali kedua mereka bertatap muka secara langsung. Seharunya ia datang dengan Seunghoo, namun karena Seunghoo yang harus menyelesaikan lebih dulu urusannya, ia memutuskan menemui mereka lebih awal. Ia tidak tahu, jika bertemu dengan mereka akan membuatnya begitu gugup seperti saat ini.

"aishh..yeobo, kau membuatnya kaget. Nak, kau tak apa?"

"annia, aku baik-baik saja" meski begitu, getaran suaranya sarat akan kekhawatiran.

"apa kau perlu ke toilet, biar pelayan disini membantumu" Tn. Kim kembali bersuara

"annio, aku bisa membersihkannya nanti saja. Ada yang lebih penting dari ini, aku ingin mengatakannya sebelum kakaku datang"

"apa itu?"

"eu..itu..anu"

"Yoo Jung, tolong katakan dengan jelas. Suamiku, harus kembali bekerja" gertak Ny.Kim "Jangan buang-buang waktu kami" lanjutnya

"ahh.. nde itu –" belum sempat Yoo Jung melanjutkan pembicaraan, tiba sebuah suara yang menyela perkataannya, ketika ia mendapati sang Kaka (Seunghoo) yang sudah berdiri tak jaiuh darinya, ia harus menelan kembali perkataan yang sudah siap ia keluarkan, bahkan yang telah ia susun agar tertata rapi.

"anyyeonghaseyo..mianhe, aku datang terlambat" ucap Seunghoo, ia membungkukan badanya.

Seunghoo mengambil posisi duduk disamping Yoojung, sampai kini ia berhadapan tepat dengan Tn.Kim. sebelumnya, ia sempat mengusap puncak kepala Yoo Jung terlihat rasa sayang yang begitu dalam darinya untuk sang adik.

Diam-diam, Ny.Kim tersenyum dibalik raut wajahnya. Ya...entah kenapa, sosok Seunghoo selalu mengingatkannya pada L anaknya, sikap penyayang Seunghoo pada Yoo Jung yang diperlihatkannya seolah menjadi dejavu untuk dirinya, seolah melihat kilatkan sepenggal kenangan yang mendiang L tinggalkan untuknya, ia kembali melihat ketika L kecil yang selalu mengelus kepala Myungsoo, bahkan disaat Myungsoo membuat kesalahan L lah orang pertama yang akan memasang badan untuk melindungi sang adik. Seperti saat inilah, yang dilakukan Seunghoo.

"apa kau baik-baik saja nak? Kau terlihat sedikit tertekan saat ini" ucapan Ny.Kim, menyita perhatian semuanya tanpa terkecuali, terutama sang suami yang begitu heran, ia tidak melihat ekpresi yang sama dari sang istri ketika berhadapan dengan Yoo Jung sebelumnya.

"annia. Aku baik-baik saja, mungkin aku terlalu lelah dengan pekerjaanku" jawab Seunghoo

"juga pernikahanmu?" tukas Ny.Kim kini.

Tears Of Love (2choices) 🔚Onde histórias criam vida. Descubra agora