Chapter 4

1.5K 132 71
                                        


.

.

-Enjoy-

.

.

.

16.16 KST

"JANGAN LARI KAU MUNGIL!"

Tuhan memang sedang sangat tidak adil. Tubuh mungilnya dipaksa berlari kencang guna menyelamatkan diri. Meskipun itu memang karena ulahnya sendiri -_-

"HUWAAAA TOLONG AKUUUUU!"

.

.

.

BRAK!

"JOOCHAN?!"

Seorang Pria bermata bulat menoleh cepat dengan horor menatap kedua Pria yang baru saja masuk kedalam kelas. Tangannya memegang erat gagang sapu. Tubuhnya mengambil ancang-ancang seperti berniat ingin memukul kedua makhluk itu jikalau mereka mau macam-macam dengannya.

"Tidak ada" ucapnya datar meski jantungnya berdebar.

"Dimana dia?"

Tag mengangkat kedua bahunya. "Mana ku tahu"

Pria yang berpipi tirus, Jibeom menepuk pundak Wai sambil terkekeh sesekali. "Sudah kuduga dia tidak akan kesini. Lagipula kalau aku jadi dia. Aku pasti sudah lari daripada mati disini" jelasnya di ikuti kerutan alis si Pria bermata bulat.

"Dia tidak kemari?" tanya Wai kepada Tag yang menggeleng dengan wajah kesal.

"Kenapa Pria itu tidak dihajar disini saja sih? Aishh.. Kita jadi susah kan mencarinya. Pasti Jaehyun akan ngomel lagi kalau JOOCHAN tidak pulang. Aku tak mau disalahkan lagi!"

"YAKK!"

Wai dan Jibeom langsung terkaget dengan seruan Tag. "Kenapa? Kau tau kemana si-penyiram itu pergi?" tanya Wai lagi memandangi Tag dari atas sampai bawah.

Wajah Tag memberengut kesal. Manusia dihadapannya ini benar-benar brengsek! Sudah tidak mau ambil pusing dengan nasib Pria mungil itu. Mereka juga masih saja menghina temannya pula. Enak saja!

"Tentu saja dia sudah melarikan diri! Kau pikir dia sudi berdiam diri menunggu mencabut nyawanya sendiri disini? Tentu tidak bodoh!" kali ini mata Wai dan Jibeom yang membulat lebar.

"Hah... Sudahlah percuma berdebat dengannya. Lebih baik kita pulang saja" ajak Jibeom yang sudah berbalik.

"Lagipula sepertinya JOOCHAN akan bermain-main sedikit dengannya. Hahaha!" tawa dan senyum licik Kim Jibeom terulas dibibirnya. Wai hanya mengangguk paham. Matanya terus berpandangan dengan Tag sebelum benar-benar pergi dari tempat itu.

-JooHyun Area!-

.

.

.

18.10 KST

Oh Tuhan...

JOOCHAN menciumnya?

Tubuh JOOCHAN sedikit bergerak lemah. Kepala pemuda itu terangkat olehnya sendiri. Hanya sekedar usaha kecilnya dikala nyeri kepala untuk menggapai bibir manis itu entah sejak kapan. Sementara yang tercium masih bisa membulatkan mata tidak percaya. Pria berandalan ini telah menciumnya...

Apa maksud JOOCHAN melakukan semua ini?

JOOCHAN melumat perlahan bibir Donghyun. Sedangkan Pria mungil ini masih menundukan kepala. Bibirnya hanya diam. Tidak berniat untuk merespon balik sebuah ciuman yang bagi Donghyun sendiri cukup manis untuk diterima dari seorang HONG JOOCHAN.

My Bad Boyfriend (내 나쁜 남자 친구) (GolCha) (JooHyun)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon