Jessica masih menangis tanpa suara,  ia merasa mimpinya berapa hari ini seperti memberi ia petunjuk. Petunjuk yang amat sangat kuat, pria yang amat dicintainya sekarang sedang berbaring sekarat menju maut. Mengetahui kabar itu membuat hatinya kembali perih

     “Mama mohon Jessica” wanita tua itu memohon lagi saat tidak mendapat jawaban.

     “Iya ma, Jessica akan kesana dengan penerbangan paling pagi” ucap Jessica akhirnya. “Mama istirahat sekarang ya, besok kita ketemu ma, Jessica bawa Francis” ucap Jessica menenagkan mantan mertua yang amat dia sanyangi seperti ibu kandungnya itu.

     “Trimakasih nak. Trimakasih Jessica Trimakasih nak” ucap wanita tua itu tidak percaya bahwa ia berhasil membujuk mantan menantunya itu untuk sudi melihat anaknya yang tengah berjuang melawan maut.

     “Iya ma. sekarang sudah pagi, mama pasti sangat lelah, istirahatlah ma, mama besok harus punya punya tenaga extra untuk ngegendong francis kan” Jessica tersenyum saat mendengar tawa ibu mertuanya itu, ia berhasil menghibur mantan mertuanya itu saat mendengar kata menggendong.

Ibu mertuanya pastilah sangat menginginkan menggendong cucunya lagi setelah 5 tahun tidak saling bertemu. Jessica mematikan telponnya saat telah memastikan dengan yakin mantan ibu mertuanya itu berhenti menangis.

---------------------

03:20

     Jessica keluar dari rumahnya sudah siap dengan koper berisi penuh pakaian mereka yang telah di urusnya sendiri tanpa bantuan pelayannya.

      Ia  melihat anaknya Francis tengah termenung menatap taman hijau rumahnya yang luas. Anak itu memasukkan kedua tangannya di kedua saku celana jeans depannya. Bajunya sangat trandy, seperti busana casual yang di pakai oleh para model profesional namun dalam ukuran kecil.

      Ya Jessica suka merancang busana untuk anaknya yang amat dicintainya itu hingga Matthew Francis bergaya seperti layaknya orang dewasa yang tanpan dan menggemaskan dan  anak itu meski baru akan memasuki umur 6 tahun tapi ia telah jauh dewasa dari umurnya. Dan karena kecerdasan otaknya yang jauh di atas rata-rata ia menjadi memiliki pemikiran anak berumur 10 tahun.

     Tapi meski ia sudah terlihat dewasa di tubuhnya yang kecil ia tetap anak kecil ceria seperti selayaknya anak 6 tahun, tapi berubah saat setengah jam yang lalu saat ibunya yang paling ia sayangi mengatakan impiannya telah terkabul, ia akan bertemu dengan ayahnya.

 Ia akan  menemui ayah kandungnya. Ia akan menemui pria yang selama ini hanya ada di pikirannya. Ia akan menemui orang yang telah ia gambar begitu sempurna di pikirannya.

     “Ayo Fran, kita terlambat nanti sayang” ucap ibunya. Fran mengguk dan memasuki mobil yang telah dibukakan oleh pelayannya dengan seribu prasaan berkecamuk di hatinya.

     Selama perjalanan ke bandara internasional Soekarno Hatta ia hanya memandang ke luar jendela, ada berbagai macam pikiran di kepalanya, ada berbagai macam prasaan aneh di hatinya, ia tidak tau prasaan itu namanya apa.

     “Mam”

     “Hemm”

     “Apa dia tampan seperti aku?” tanya anak itu tanpa menoleh ke ibunya. Ibunya menarik nafas dalam. Sama seperti anaknya. Jessica richie juga mengalami kecemasan yang amat sangat. Amat gugup dan takut untuk kembali ke masa lalunya yang terasa perih.

     “Ya, dia tampan sepertimu Fran” Jawab ibunya singkat.

..*********

     Jessica turun dari mobilnya dan langsung di sambut oleh pak.Bram, orang kepercayaan kakeknya. Saat ia menerima kabar dari mantan mertuanya ia langsung cepat menelpon Bram, dan pak Bram yang amat di hormati Jessica itu dengan cepat mengerti dan mengurusi semua kebutuhan yang di perlukan Jessica dan anaknya selama penerbangan dan berada di Filipina.

Between Heaven & HellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang