****

Felidya melangkahkan kakinya, hingga sampai lah dia di taman. Taman yang penuh bunga mawar putih kesukaannya. Felidya duduk di kursi taman yang menghadap ke danau

'apa aku memang sedang jatuh cinta? Secepat itu kah? Aku hanya bertemu dengannya baru beberapa hari dan tak sampai seminggu... akhh..!! '

Lauren memijit kepalanya karna frustasi. Hingga ia merasa ada sebuah cakar menggores tangannya 'auu..' namun setelah di lihat, tangannya kenapa napa.

'Kenapa persaan ku tak enak? Kenapa aku memikirkan Alex?'

Untuk mengalihkan pikirannya, Lauren berjalan menuju kamar Alex -- lebih tepatnya kamar mereka.

Lauren duduk di balkon sambil memandang langit yang telah mulai gelap. Matahari yang akan berganti dengan bulan. Dan Alex masih belum kembali.

Lauren berjalan menuju kamar mandi, melakukan aktivitasnya seperti biasa, mandi 2 kali sehari. Ya.. walaupun di london udaranya dingin, namun kebiasaanya tak pernah berubah. Apa lagi jika bersangkutan dengan kebersihan.

Lauren masuk kedalam kamar mandi, setelah masuk, Lauren melihat lemari pakian yang berisi pakaian wanita dan pakaian pria

'hey, apakah ada wanita lain yang pernah masuk kesini selai keluarganya? Tapi, pakaian wanita ini masih berlebel.'

Tanpa pikir panjang, lauren langsung memakai pakaiannya, piihanya tertuju pada celana jins panjang dan baju kaos berlengan panjang berwarna abu abu.

Lauren duduk di kursi hias sambil menyisir rambutnya.

Ceklek.. *anggap aja bunyi pintu.

"Hy honey," panggil Alex sambil melingkarkan tangannya pada leher Lauren "kenapan kau slalu memanggilku dengan panggilan 'honey' . ?" Cecar Lauren sambil menatap Alex dari cermin "Karna kau adalah kekasihku, lunaku,miliku dan belahan jiwaku".

******

A

lex POV

"Hi bother" sapa adikku, tapi aku hiraukan. Amu berhemti di hadapan lauren dan meminta izin kepadanya untuk pergi mengurusi rogue yang telah masuh kekawasanku.

"Kau kenapa Alex?" Tanya Matemu. 'Ouch dia sangat perhatian' ucap gery di dalam pikiranku. Namun aku menghitaukannya. "tak apa, aku akan pergi sebentar, kau dan Felidya saja ya. Jangan keluar pack house ok?"

Aku mencium bibir Lauren sekilas, aku langsung melihatnya menegang. Apa aku salah? Aku hanya menyiumnya sekilas. Namun ia tanpak seperti terkejut. "Honey, jadi gadis yang baik oke" ucapku. Aku menghirup aromanya sangat dalam dan pergi meninggalkannya.

****

Sesampainya aku di perbatasan pack, aku melihat alex dan para wariorku bertarung melawan rogue, 'let to play' ucap gery, tanpa menunggu lama. Aku dan gery langsung bertukar shift . Gery langsung mengalahkan 10 rogue dalam waktu 5 menit. 'Rekor baru' ucapku kepada gery,
Seeokor rogue lain mencakar lenganku, hingga membuat gery marah karna telah melukainya. Gery menyerang rogue tersebut dengan bruntal dan mengeluarkan jantung rogue tersebut.

Matahari bersembunyi dan berganti dengan malam. Aku merindukan mate ku. Aku mengganti shif dengan gery, Dengan kekuatan wolf ku berlari ke pack house.

*****

"Hy honey" sapaku sambil melingkarkan tanganku pada lehernya "ke apa kau selalu memanggilmu 'honey'?" Cecarnya sambil menatapku dari pantulan kaca "karna kau adalah kekasih ku, lunaku, miliku dan belahan jiwaku. " aku melihatnya menegang dan menghentikan aktivitasnya.

Ku memperhatikan pipinya yang sudah seperti tomat, aku menyukainya. Dia sangat lucu

"sejak kapan? Dan kapan aku setuju?"

Owh, dia sangat cerewet, tapi aku suka. "Kau yang di takdirkan untuk ku oleh moongodess"

Author POV

"Jika aku menolak?" Ucap lauren sambil memperhatikan wajah alex. Alex langsung menatap Lauren sendu 'apakah kita akan direjeck  nya Alex?" Lirih Gery mendlink Alex. "Ntah lah, aku harap tidak"

"Tak apa kau menolak ku, tapi itu sama saha dengan kamu membunuhku secara perlahan lau" ucap Alex dengan suara lirih.

Lauren menganggkat dagu alex yang menurun, membuat Alex menatap mata biru muda milik lauren. "Aku hanya bertanya, sepertinya aku sudah jatu cinta kepadamu. Aku mengkhawitkan mu. Aku merasakan apa yang kau rasa alex" ucap Lauren tulus, membuat Alex tersenyum.

Dan tanpa sadar bibir mereka menyatu. Alex melumat bibir ranum milik Lauren. Menggigit bibir bawah milik lauren, membuat lauren mau tak mau membuka mulutnya.

Lidah Alex bertautan dengan lidah lauren. Hingga pasuka oksugen mereka telah hampir habis, Alex melepaskan ciuman panas mereka. Kini hanya terdengar deru nafas mereka berdua. Menghirup udara sebanyak banyaknya.

*****

THE AND? BELUM.

MASIH ADA KONFLIK YANG BAKAL AKU BUAT DI NEXT PART. MAAF TELAH MENUNGGU, SOALNYA LAGI UJIAN. HEHEHE

IG: fifahqur_21hq

My Alpha White WolfМесто, где живут истории. Откройте их для себя